Jangan lupa
Vote dan coment nya ya.
Typo bertebaran.
Badai yang terlewati bukan berarti air mata terhenti, jalan yang berliku baru saja di mulai. Seperti mendaki bebatuan dengan rasa yang tak biasa. Menerjang hujan deras yang tak lagi terhiraukan oleh tubuh ringkih yang butuh akan dekapan.
Nandira Axienara seorang gadis yang sudah tidak gadis lagi, karena cinta yang membuat seorang Nara harus rela melepaskan keperawanan demi lelaki yang di cintainya.
Terjal? Berliku? Kepastian. Semua yang tidak memiliki kata sepakat untuk meneruskan sebuah hubungan. Nara harus rela, memupuk dan memendam semua luka karena tidak di anggap keberadaannya.
Perjuangan akan kisah cinta yang ia korbankan demi laki-laki berseragam cokelat yang begitu banyak di kagumi wanita di luar sana. Tapi, Nara sendiri harus berjuang mendapatkan perhatian penuh.
Laki-laki bernama Prasetyo Bagaskara mampu memporak porandakan hati dan keteguhan Nara akan cinta. Mengabaikan perhatian lelaki bernama Yoga Pradipta yang ingin menjalin hubungan serius dengannya. Sekali lagi atas nama cinta yang membutakan mata dan hati serta menulikan telinga.
🌷🌷🌷
Perjalanannya baru saja di mulai ketika mendapat pekerjaan sebagai sales promotion girls, Nara gadis manis berambut panjang, bulu mata lentik memiliki lesung pipi, serta poni yang menghiasi wajah ayu nan mempesona, berkulit cokelat khas sekali dengan kulit wanita indonesia pada umumnya.
Langkah kaki nya menyusuri pertokoan yang terlihat berbaris di kawasan pasar baroe jakarta pusat. Pasar yang cukup terkenal dengan bau harum khas timur tengah, banyak keturunan arab dan juga india yang menjadi pedagang di kawasan pesat itu.
Toko buku menjadi tujuan Nara, ketika mendapat pekerjaan pertama kali sebagai SPG foto box. Bertanya mulai dari satu orang ke yang lainnya, hingga matanya tertuju pada toko buku satu-satu nya yang berada di pasar tersebut.
Nara baru saja menyelesaikan sekolah SMK kejuruan, sebelum modal nekad nya untuk merantau ke jakarta, hidup di pinggiran kota nun jauh di sana. Kini Nara mengerti akan perjuangan untuk mendapatkan uang tidaklah mudah.
Hari pertama bekerja Nara masih meminta bantuan dari teman yang ia kenal di masjid Raya Tangerang. Pertemuan yang berawal dari putusnya Nara dengan siswa penerbangan, STPI Curug.
Ika, nama yang selalu Nara ingat ketika ia menangis tersedu di dalam masjid dan ika membantu dan mengajaknya untuk menginap di kontrakan dekat kawasan batu ceper.
~~~♡♡♡~~~
"Ra, rencana kamu mau kemana setelah ini? " Ika bertanya sambil membereskan plastik belanjaannya.
"Belum tau Mbak, Nara belum ada pengalaman kerja, mau nya sih kerja apa saja yang penting bisa kerja dulu mbak untuk nambah pengalaman." ucap Nara sunkan.
"Gak coba lamar kerja di PT, gitu."
"Sudah mbak, tinggal nunggu panggilan." Nara memilin ujung bajunya.
"Gimana cara mereka hubungi kamu? Kalau kamu saja gak punya ponsel?"
"Ya, mau gimana lagi mbak. Nara belum ada uang untuk beli ponsel."
"Gini saja, selama kamu belum dapat kerja tinggal di sini saja. Tapi, ya begini kontrakannya gak bagus."
"Terima kasih banyak, ya mbak. Kok, mbak Ika baik banget sama Nara. Padahal kita baru saja bertemu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I Didn't Choose You (on Going)
General FictionPernah saling mencintai dan saling berjuang. Namun akhirnya diantara mereka masing-masing memiliki ego merasa berjuang sendirian. Tertatih dalam menumbuhkan rasa, hingga takdir tak memberikan kesempatan untuk keduanya bersama. Akankah cinta itu ma...