06. RUMAH KEISHA

41 0 0
                                    

Bel rumah berbunyi berulang kali, keisha bergegas melangkahkan kaki nya satu persatu di anak tangga. Perlahan ia membuka pintu rumah nya, dan ternyata disana telah berdiri tamara dan kirana.

"Hai bestieehh!!". Teriak tamara masuk kedalam rumah keisha.

"Eh kalian tumben kesini, ada apa". Keisha mengajak tamara dan kirana duduk di sofa ruang tamu.

"Ya gue mau main aja, soalnya tadi gue gak liat lo disekolah, lo kemana sih?". Tamara melirik keisha yang duduk disebelahnya.

Keisha menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "ee, gue diajak bolos sama kak davanka".

Tamara dan kirana melotot. "Bolos? Kalian kemana?". Rasa penasaran yang ada pada diri Tamara kini membuyar.

"Enggg, gak kemana kemana, cuma diem di tembok belakang".

Tamara menepuk kening nya. "Hah! Diem ditembok belakang? Kaya cicak beranak gitu?".

Keisha sedikit tertawa. "Bukan gitu tam, gue sama kak davanka cuma disitu aja sambil ngomong ngomong".

"ngomongin apa?". Lagi lagi sifat ingin tau tamara keluar.

"Ih, lo kepo banget sih, seterah mereka lah mau ngomong apaan". Ujar kirana meraih toples kaca yang berisikan kue coklat.

"Yaudah, gue bikin minuman dulu ya". Keisha berniat berdiri dari duduk nya. Tetapi tamara bergegas menarik tangannya.

"Eh, jangan repot repot bikin minumannya ". Ujar tamara.

"Tapi, kalau ada makanan nya juga gak papa repot, HEHE". kirana memukul pelan pergelangan tangan tamara.

Keisha tertawa. "Iya, ada kok". Ujar keisha, meninggalkan kedua teman nya.

"Eh, lo gak sopan banget sih". Kirana melirik tamara tajam.

"Eh coy, yang namanya tamu itu harus dijadikan raja, berhubung kita cewe cantik, eh tapi gue doang yang cantik lo enggak. Jadi, tamu itu harus dijadikan ratu, ngerti gak lo?". Ujar tamara panjang lebar.

Kirana hanya mengangguk, tidak heran dengan tamara yang selalu ceplas ceplos jika berbicara.

Tidak lama, keisha datang membawa tampan yang diatas nya dua gelas sirup, dengan satu piring cemilan Kentang goreng dengan saus tomat.

"Silahkan nona". Ujar keisha menirukan ala ala pelayan cafe.

Tamara dan kinara tertawa. "Cocok juga lo begitu, besok kalau udah tamat sekolah lo kerja jadi pelayan cafe aja deh". Ujar tamara meraih kentang goreng yang ada di atas meja.

Keisha tertawa terbahak bahak. Satu hal yang terlintas di pikiran nya saat ini adalah ulang tahun davanka.

"Eh, lo kenapa kok langsung diem?". Ujar kinara melirik keisha.

"Ehm, tiba tiba gue kepikiran sama ulang tahun kak davanka".

Tamara melirik kirana. "Emang kak davanka ulang tahun nya kapan?".

"24 Mei".

"Wah anjir, 2 hari lagi dong, gue harus minta traktir mobil lamborghini nih sama kak davanka". Ujar tamara.

Kirana kembali melirik keisha yang seperti orang kebingungan. "Lo mau kasih surprise?".

Keisha melirik kirana dengan tatapan bertanya tanya. "Hm, enggak deh kaya nya, gue kan bukan siapa siapa dia lagi".

Kirana mengelus pundak keisha. "Karena lo udah putus, bukan berarti lo gak boleh kasih surprise kan?".

"Iya juga, tapi kalau nanti kak davanka gak ngehargain surprise gue gimana?".

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang