14. SKORS

23 0 0
                                    

Davanka baru saja selesai mengikuti pelajaran yang ia habiskan dengan tidur dikelas. Hari ini pikiran nya benar benar tercampur aduk, sebentar lagi ia akan dipanggil oleh pak Hendra karena masalah kemarin yang belum usai.

Nadeo menghapiri davanka, lalu memberi sebuah amplop yang bertulisan 'untuk orang tua davanka'. Tidak perlu berfikir panjang, sudah pasti ini adalah surat skors davanka, untuk diberitahu kepada orang tua.

Davanka meraih amplop tersebut, lalu memasukannya kedalam tas. Ia meraih tas sekolah nya, lalu berjalan keluar kelas.

"Mau kemana bro?". Nadeo menghampiri davanka.

"Pulang". Nadeo menepuk pelan pundak davanka.

"Maaf bro, gara gara gue lo jadi di skors". Nadeo mengeluarkan ekspresi sedih nya.

Davanka tertawa terbahak bahak, ia menepuk pundak nadeo. "Gak masalah bro! Malah gue senang, jadinya gak belajar selama 2 minggu". Davanka kembali melanjutkan langkah nya menuju keluar sekolah.

Dikoridor, davanka tidak sengaja bertemu dengan keisha. Keisha melirik panjang kearah tas yang dibawa oleh davanka.

"Mau bolos?". Bisik nya.

Davanka menggeleng. "Terus?". Davanka mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tas nya, lalu memberi nya kepada keisha.

Keisha memandang heran isi amplop itu.

Yang terhormat,
Orang tua dari ananda
:Davanka Emiliano Cortuzert.

Dengan ini menyatakan, bahwa ananda davanka telah melakukan hal yang tidak baik di sekolah. Maka dari itu, hukuman yang diberikan dari pihak sekolah adalah, diskors selama 2 minggu.

Terima kasih atas perhatianya.

Jonathan.

Keisha menggeleng. "Kak davanka juga, kemaren ngapain ngelakuin itu sama anak kepala sekolah, jadinya kaya gini kan".

Davanka meraih amplop tersebut, lalu membuang nya kedalam tempat sampah. "Gak ada yang boleh hina zervanos".

Keisha melotot, melihat davanka membuang surat penting begitu saja. "Kak! Kenapa dibuang?".

"Ngapain simpan surat gak penting". Celetuk nya.

"Itu penting, untuk orang tua kak davanka".

Davanka memasukan kedua tangannya kedalam saku celana. "Lo mau liat gue kena marah sama nyokap gue?".

Keisha menelan air liurnya. "Enggak, ya tapi kan". Perdebatan keisha dan davanka berkahir begitu saja, karena davanka tiba tiba meninggalkan keisha sendirian.

Keisha menghentakan kaki nya kesal. "Dibilangin gak mau! Sebel". Lalu ia melanjutkan perjalanan nya menuju kelas.

•••••

Jam istirahat, semua murid memilih untuk makan ke kantin, duduk di taman sekolah, membaca buku di perpustakaan, bermain basket, dll. Tetapi tidak dengan rebecca, ia lebih memilih tidur dikelas dengan earphone yang terpasang dikedua telingannya.

'… I'm sorry if I say, "I need you"
But I don't care, I'm not scared of love
'Cause when I'm not with you, I'm weaker
Is that so wrong? Is it so wrong
That you make me strong?'

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang