13. KERIBUTAN

25 0 0
                                    

Semua siswa dan siswi berbaris ditengah lapangan karena ada sedikit pengumuman dari kepala sekolah.

"SELAMAT PAGI SEMUANYA! PAGI INI SAYA AKAN MENYAMPAIKAN SATU INFORMASI MENGENAI LIBURAN UNTUK SEKOLAH KITA, KITA DIUNDANG DIDALAM ACARA CAMPING BERSAMA DI BUKIT SURYA SALAKA. MAKA DARI ITU BESOK KITA SEMUA AKAN KEMBALI BERKUMPUL DI SMA INI UNTUK PERGI BERSAMA SAMA KE BOGOR".

Setelah usai kepala sekolah memberi sedikit pengumuman semua murid dipershilahkan masuk kedalam kelas. Nadeo baru saja meninggalkan barisan, hari ini ia merasa badan nya sedikit tidak enak dari sebelumnya, nadeo berniat ingin istirahat di ruang uks. Tetapi disaat ia berjalan menuju uks, langkah nya terhenti karena salah satu siswa yang menungkai kaki nya, sehingga terjatuh.

"Oi anjing! Apaan lo!". Nadeo menarik baju siswa itu, yang sebelum nya belum pernah ia lihat di sekolah ini.

"Sorry sengaja". Siswa itu tertawa dengan wajah tanpa bersalah.

Nadeo memukul tepat di bagian pelipis nya. Sehingga perhatian semua orang yang ada dikoridor sekolah tertuju kepada mereka.

"Lo siapa ha! Jangan macem macem lo sama gue!".

Siswa itu kembali tertawa. "Emang kenapa? Lo siapa?".

"Gue nadeo, geng inti zervanos! Lo yang siapa bajingan!".

Siswa itu menutup mulutnya seakan akan terkejut. "Jadi gue harus takut? Geng zervanos itu lemah". Seraya ia membalikan badannya berniat meninggalkan nadeo.

Tetapi badannya, dihambat oleh davanka, rayyanza, gevan, dan juga bagas.  Davanka meraih kerah baju siswa itu dengan erat.

"Apa lo bilang barusan?". Bisik davanka.

Siswa itu melotot, dengan kedatangan davanka secara tiba tiba. "Apa lo bilang barusan! Jawab!". Teriak davanka.

"Zer-vanos, le-mah". Siswa itu kembali tertawa, tidak ada rasa takutnya kepada davanka.

Davanka menendang tepat di perutnya, membuat nya terlentang di lantai. Namun, siswa itu sama sekali tidak terlihat merasa kesakitan, tingkahnya seperti orang mabuk.

Davanka kembali mencengkram kerah baju siswa itu. "Lo berani sama gue? Ha!".

"Ampun, davanka, ampun". Ujar nya, seperti sedang mengejek.

Davanka menampar pipi nya sehingga memerah. Rasa disepelekan oleh siswa yang tidak tau muncul nya dari mana.

"Brengsek! habis lo sama gue bangsat!". Teriak davanka menendang perut siswa itu.

Semua orang menutup mata takut, karena davanka seperti ingin membunuh orang.

Mendengar adanya keributan di koridor sekolah, pak Hendri guru keamanan, bergegas menghampiri mereka. Pak Hendra melerai davanka dan siswa tersebut dengan tegas.

"Berhenti! Kalian apa apaan ini!". Teriak pak hendra.

Davanka menjauhi badannya dari siswa aneh itu. "Davanka, kamu apain adik kelas kamu!".

"SmackDown".  jawab gevan cuek.

"Kalian ini memang gak pernah bisa satu hari aja enggak bikin masalah, ikut bapak!". Hendra menarik pergelangan tangan davanka dan siswa aneh itu.

•••••

"keishaa!!". Teriak tamara berlari menghampiri keisha dan kirana. Keisha melirik tamara yang cengogosan.

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang