Seluruh murid dikumpulkan di lapangan sekolah, masing masing kelas mengambil absen murid yang sudah hadir di lapangan.
Setelah semuanya berkumpul, tiga bus sudah tersusun didepan sekolah. Semua murid satu persatu masuk kedalam bus.
Tamara mendorong pelan badan dandi teman sekelasnya yang memiliki badan lumayan besar dari teman teman yang lainnya.
"Cepetan dong lo, lama banget sih". Celetuk tamara.
"sabar dong tam, badan dandi gak muat masuk pintunya". Dandi berusaha keras agar badannya yang besar bisa melewati pintu bus yang sempit.
Tidak perlu berfikir panjang, tamara langsung mendorong kasar punggung dandi sehingga badan nya terjatuh diatas badan dandi.
Semua pandangan tertuju kepada mereka berdua, tamara bergegas beranjak berdiri, karena dirinya sangat malu bisa berjatuhan di badan lebar dandi.
"Lo modus ya!". Teriak tamara.
"enggak tam, dandi gak tau kalau jadi kaya gini".
"Eleh, bilang aja lo sengaja, mesum!". Kirana dan keisha mengelus pundak tamara.
"udah tam, ini kan gak sengaja, yaudah yuk duduk". Keisha menarik pergelangan tangan tamara dan kirana agar duduk di kursi bus.
Semua murid dan guru sudah memasuki bus masing masing, perjalanan akan segera dimulai, bus sudah mulai berjalan menjauhi lingkungan sekolah.
•••••
Disepanjang perjalanan, keisha hanya terdiam memandang pohon pohon dan air yang sudah mulai berjatuhan dari langit.
Pikiran nya kini benar benar hanya untuk davanka, hidup nya selama tidak melihat davanka di depan nya benar benar terasa sangat hampa, rasanya sendiri tidak ada siapapun.
Kirana yang baru saja tertidur, tersentak bangun. Ia melirik keisha yang sedari tadi belum beristirahat.
"kei, Lo gak istirahat?".
Keisha menggeleng. "Ada masalah?".
Keisha tersenyum tipis. "Gue kangen kak davanka, pasti besok di acara camping gue gak ketemu kak davanka".
Kirana mengelus pundak keisha. "Iya gue ngerti kok, ini juga termasuk pelajaran buat kak davanka".
Keisha mengangguk, matanya perlahan tertutup, rasa ngantuk kini sangat menghantuinya
•••••
Setelah lamanya perjalanan menuju bukit surya salaka, semua murid bergantian keluar dari bus. Wajah wajah kusut yang tertera di wajah masing masing murid, karena semalaman berada di bus.
"Aahh! Akhirnya sampai juga, encok banget pinggang gue, gila!". Teriak tamara.
Pak Hendra menyuruh seluruh murid agar berkumpul dilingkungan percampingan.
"ANAK ANAK, BERSYUKUR KITA BISA SAMPAI DI BOGOR TEPATNYA DI BUKIT SURYA SALAKA DENGAN SELAMAT, HARI INI KEGIATAN AKAN KITA LAKSANAKAN DENGAN BERKELOMPOK, MASING MASING KELOMPOK AKAN SAYA BAGI MENJADI 7 ORANG YAITU, 4 LAKI LAKI DAN 3 PEREMPUAN".
pak hendra mulai membagi masing masing kelompok, kelompok satu terdiri atas keisha, kirana, Lea, bagas, rayyanza, dan kevin.Sementara kelompok dua, Rebecca, tamara, raya, nadeo, gevan, dandi, dan novan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVANKA
Teen FictionPria tampan bagaikan dewa kematian bagi para musuh nya, Tidak ada satu pun orang yang berani menyentuhnya. Karena ia mempunyai jabatan tertinggi di geng motor yang bernama, ZERVANOS. Davanka Emiliano Cortuzert, itu namanya. Masih menaruh rasa kepad...