15. TANPA DAVANKA

20 0 0
                                    

Sudah satu jam lebih keisha berada didalam kelas, sejarah adalah mata pelajaran yang sama sekali tidak ia minati. Pikiran nya hanya tertuju kepada davanka, davanka, dan davanka. Keisha menghela nafasnya dalam, kedua tangannya menopang didagu. Matanya melirik jam yang berputar kearah angka sepuluh terasa begitu sangat lama.

Matanya terpejam. "plak!". Bunyi tepukan penggaris kayu yang melayang diatas meja keisha. Keisha tersentak membuka matanya.

"Keisha! Kamu ngapain tidur dikelas".

Keisha melirik sekitarnya, semua pandangan murid beralih kepadanya. "Eee, m-maaf buk".

Buk rea tampaknya sudah puas dengan jawaban keisha, ia kembali berjalan untuk menerangkan pelajaran. Dari bangku belakang, tamara menendang pelan kaki bangku keisha.

"lo ngapain tidur di kelas". Bisik nya, dengan ekspresi menahan tawa. Keisha tidak menjawab sama sekali, karena matanya saat ini benar benar mengantuk.

'kriiiiinggg'.

Nah, waktu ini yang benar benar ditunggu oleh keisha, tidak hanya keisha. Semua murid pun menunggu waktu ini, keisha bergegas beranjak dari bangku nya menuju toilet.

Keisha membasuh wajahnya dengan air. "ngantuk banget ya ampun". Bisik nya. Setelah selesai, keisha berjalan dikoridor bersama kedua temannya.

"Kei, gue liat liat lo tadi gak mood banget belajar". Kirana melirik keisha.

"Gue kepikiran kak davanka".

"...Kak davanka jadi ya diskors?". Keisha mengangguk.

"dua minggu itu bentar doang kok kei, paling besok kak davanka sekolah lagi". Ujar tamara, berusaha menenangkan keisha.

Dari ujung sana, rebecca datang menghampiri keisha.

"Kei, ikut gue bentar yuk?". Ujar rebecca memegang satu tangan keisha.

"..ee kemana kak?".

"udah, ikut aja". Rebecca menarik pergelangan tangan keisha.

Rebecca mengajak keisha ke rooftop sekolah.

"Kita ngapain kesini kak?". Rebecca membawa keisha duduk di bangku rooftop.

"Gue mau ajak lo cerita cerita kei, gue pengen kenal lebih dekat sama lo".

"...kenapa gue pengen, karena lo orang nya baik sama gue".

Keisha tersenyum. "hm gue boleh nanya?". Keisha mengangguk.

"Lo kenapa bisa dapetin davanka?".

Keisha melirik rebecca. "...karena kak davanka duluan yang ungkapin perasaan nya".

"Ya pasti lah cowo duluan yang ungkapin perasaan nya, maksud gue itu, kenapa bisa lo pdkt an sama dia".

"hm, berawal dari kak davanka nge dm aku, terus kita sering chattan, ketemuan, terus jadian".

Rebecca melirik keisha. "semudah itu?". Keisha mengangguk.

"lo pelet davanka ya?".

Keisha tertawa. "Ya enggak lah kak, yakali aku pelet kak davanka".

"mana tau".

"....oh iya, kalian pacaran udah berapa lama?".

"mm, kurang lebih 2 tahun".

"....kenapa nanya tentang kak davanka kak?".

Rebecca melirik keisha. "Ya enggak papa, soalnya kan sekarang davanka ayah dari anak gue".

Jawaban rebecca seakan akan kembali membuat keisha hancur. Rebecca melirik keisha. "hm, masuk yuk, bel udah bunyi". Keisha mengangguk.

•••••

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang