32. KARENA KEISHA?

52 3 0
                                    

Nadeo, gevan, dan rayyanza duduk dibangku yang telah disediakan oleh rumah sakit. Mereka khawatir karena bagas akan terjadi apa apa.

Beberapa menit kemudian, wanita paruh baya keluar dari ruangan pemeriksaan bagas.

Mereka bertiga serentak berdiri menghadap kearah dokter itu.

"Dengan saudara bagas?".

"Iya dokter, kami bertiga". Ujar gevan.

"Saudara bagas saat ini, sedang mengalami luka parah pada bagian dalam tubuh nya, karena ada suatu pergesaran pada tulang punggung nya".

"Jadi? Bagaimana dokter?".

"Saudara bagas, harus dirawat beberapa hari dirumah sakit terlebih dahulu".

Mereka bertiga menyetujui perintah dokter, selepas dokter tersebut pergi, mereka masuk kedalam ruangan bagas.

Terlihat disana, ia sedang dibaluti dengan oksigen, infus, beserta luka diwajah nya yang telah diperban.

"Maafin kita, gas. Kita gak bisa nolongin lo". Ujar nadeo memperhatikan wajah bagas.

Rayyanza mengelus pundak nadeo. Mau bagaimana pun, zervanos tidak boleh bubar hanya karena masalah percintaan saja.

•••••

Pagi ini, keisha benar benar tidak melihat adanya davanka, dan juga bagas disekolah. Ia melirik rayyanza, gevan, dan juga nadeo yang baru saja datang kesekolah. Ini sangat membuatnya heran, karena mereka hanya bertiga.

Keisha menghampiri mereka bertiga. "Kak!". Ujar nya, membuat ketiga pria itu terhenti.

"Kak davanka, dimana?".

Rayyanza serta gevan meninggalkan keisha begitu saja, sementara nadeo tetap berdiri tegak disana.

"Loh? Kok mereka pergi?".  Keisha merasa heran, dengan apa yang salah pada dirinya.

Ia kembali melirik nadeo yang tidak ber ekspresi apapun. "Kak? Kak davanka ma-". Belum selesai keisha berbicara.

"Lo gak usah tanya tanya davanka lagi, mending lo jauhin bagas dan juga davanka". Nadeo meninggalkan keisha sendirian.

Ia benar benar merasa heran. Ia harus dipaksa menjauhi davanka? Yang jelas jelas hari hari nya harus selalu bersama davanka.

Kevin yang sedari tadi memperhatikan keisha, menghampiri nya dengan membawa sebuah coklat.

"Nih, buat lo". Ujar nya.

Keisha melirik kevin. Ia menggeleng. "Thanks, kev".

"Lo kenapa gak mau? Setau gue lo suka coklat".

"Enggak, gue alergi".

"...gue pergi dulu". Keisha berniat meninggalkan kevin, tetapi tangannya ditahan oleh kevin.

"Lo mau kemana? ".

"Gue ada urusan". Keisha meninggalkan kevin di koridor.

•••••

Dikantin, tamara dan kirana merasa benar benar aneh dengan keisha. Biasanya dia tidak pernah melamun dan seperti banyak pikiran lagi.

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang