Davanka menarik pergelangan tangan keisha, sehingga mereka berhenti di koridor sekolah.
Keisha melirik heran karena davanka tiba tiba menghampiri nya.
"Ngapain ikut?".
Davanka melepas pergelangan tangan keisha, rasa malu nya bergejolak karena keisha bertanya seperti itu.
"Seterah gue lah, diri diri gue juga".
Keisha mendengus mendengar jawaban davanka.
"Kenapa gak disana aja? Kan ada kak rebecca".
"Ckk, gue bilang ini diri gue, jangan lo atur".
Keisha menghela nafasnya. "Yaudah". Keisha berniat meninggalkan davanka.
"Awas aja lo pergi, Pulang kerumah gak punya kepala lo".
Keisha melotot mendengar ancaman davanka, ia menoleh kebelakang, lalu kembali menghampiri davanka.
"Kak! Ancaman lo kenapa gitu?".
"Seterah gue".
Keisha hanya diam, mendengar jawaban davanka yang benar benar tidak bermanfaat. Davanka menarik pergelangan tangan keisha menuju rooftop sekolah.
Sesampainya di rooftop, keisha melirik sekitarnya yang hanya ada mereka berdua.
"Kita ngapain disini?".
"Ngelamun". Lagi lagi jawaban yang tidak bermanfaat keluar dari mulut davanka.
"Ckk, serius kak?!".
Davanka mengambil sebatang rokok dari dalam sakunya, lalu, ia menghisap rokok dengan sangat nikmat.
Keisha yang hanya memperhatikan davanka sedang menghisap rokok. "G-gue ngapain sih disini?".
Davanka memberi satu batang rokok kearah keisha. "Mau?".
Keisha menggeleng. "Kalau gak mau, liatin aja". Ujar davanka.
Keisha memilih untuk berdiri bersandar di pagar, melihat pemandangan kota jakarta, ada bangunan bangunan tinggi, dan juga kendaraan yang berlalu lalang.
Ada satu hal, yang teringat didalam pikiran keisha. Yaitu, hari hari nya bersama davanka dulu.
"Kak, lo ingat gak? Waktu kita beli es cream, terus es cream lo jatuh kena baju". Keisha melirik davanka.
Davanka mengangguk. "Hmm, apa lagi yang lo ingat tentang kita?". Ujar keisha.
Dia berharap ada banyak sekali kenangan yang masih tersimpan didalam pikiran davanka.
"Gue beliin lo boneka beruang di mall".
"...boneka nya masih ada gak sama lo?".
Keisha mengangguk. "Sure".
"Gue gak pernah buang semua pemberian dari lo, kak". Bisik keisha pelan.
"Bagus deh". Jawab davanka. Keisha melotot karena davanka mendengar bisikan pelan nya.
"Lo dengar?".
Davanka mengangguk. "Dari dulu, sepelan apapun lo ngomong, selalu sampai ke telinga gue".
Keisha tertawa kecil. "Kenapa gitu?".
"Karena batin lo udah menyatu sama diri gue".
Sial, davanka selalu saja seperti ini dihadapan keisha. Ini kelebihan davanka selain berkelahi, ia bisa membuat manusia menjadi jatuh cinta kepadanya. tetapi, hal ini hanya dilakukan untuk keisha. Always keisha.
•••••
Rebecca menghela nafasnya, sedari tadi ia tidak menemukan keberadaan davanka. Entah mengapa, hidup nya selalu ingin didekat orang yang tidak menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVANKA
Teen FictionPria tampan bagaikan dewa kematian bagi para musuh nya, Tidak ada satu pun orang yang berani menyentuhnya. Karena ia mempunyai jabatan tertinggi di geng motor yang bernama, ZERVANOS. Davanka Emiliano Cortuzert, itu namanya. Masih menaruh rasa kepad...