28. ZERVANOS VS REBELSION

20 0 0
                                    

Dipagi hari, davanka beserta keempat temannya sengaja untuk tidak masuk sekolah hari ini, karena mereka bersiap siap menghadapi ancaman dari musuh terbesar nya itu.

Kedua tangan davanka melipat di depan perutnya, pandangan nya kini benar benar penuh kemarahan. Rasanya tidak sabar mengetahui siapa orang yang telah berani mengusik zervanos.

Tiba tiba, satu buah batu yang berukuran lumayan besar melayang tepat di bagian kaca markas zervanos, sehingga pecahan kaca berserakan dimana mana. Semua anggota zervanos tersentak, lalu davanka mengisyaratkan kepada semua anggota zervanos, kalau musuh nya telah sampai dilingkungan markas zervanos.

"Mereka datang".

Segerombolan motor berwarna hitam mendekati markas zervanos, lalu bergegas menyerang anggota zervanos satu persatu, sebagian anggota zervanos berada diluar markas, sedangkan beberapa nya lagi, berada di belakang markas, sementara davanka dan anggota inti zervanos berada didalam markas.

Pukulan dan tendangan melayang tepat dibagian perut, pipi, kepala, serta kaki. Teriakan satu persatu anggota menandakan beberapa musuh akan kembali menyerang masuk kedalam markas.

Didalam markas, seseorang yang benar benar mereka kenali, menginjak pintu markas zervanos. Yaitu, alexander.

Pandangan davanka kali ini benar benar merasa tidak puas, kedua tangannya mengepal, bersiap siap akan memukuli wajah licik alexander.

Suara tawa kecil alexander terdengar. "Halo davanka, udah lama kita gak ketemu".

"...gue yakin, lo udah baca surat yang rebelsion lempar kedalam markas lo, terima kasih, udah menyambut kami".

Sebagian anggota rebelsion menyerang bagas, rayyanza, gevan, dan nadeo. Serta beberapa anggota zervanos lainnya.

Sedangkan davanka masih menatap tajam mata alexander.

"berani nya lo masih hidup!". Teriak davanka. Pukulan nya melayang tepat dibagian pelipis alexander.

Tidak hanya diam, alexander membalas pukulan davanka, sehingga mengenai tulang pipi davanka.

Davanka berniat menendang perut alexander, tetapi tangan alexander terlebih dahulu menahan kaki davanka, badan davanka membalik sehingga membuat nya terjatuh kelantai.

Alexander meraih kerah baju davanka.

"Selama lo masih hidup, pertarungan antara Rebelsion dan Zervanos gak akan pernah usai!". Alexander menepuk pipi davanka.

Davanka menendang dada alexander, lalu memukul berulang kali kedua pipi alexander.

Tatapan alexander seketika tidak jelas, tetesan darah mengalir dibagian pelipis nya.

davanka mengeluarkan tawa kecil nya, sedikit kepuasan didalam dirinya.

"BAJINGAN!". satu pukulan lagi melayang tepat dibagian wajah alexander, sehingga membuat nya pingsan.

•••••

"kriiiiinggg".

Semua murid sma negeri jakarta bergantian keluar kelas menuju beberapa ruangan yang ada dilingkungan sekolah.

Keisha, tamara, dan kirana seperti biasa akan terlebih dahulu mengisi perutnya yang belum terisi dari mulai pelajaran.

Dikoridor sekolah, keisha melirik satu persatu murid kelas dua belas yang baru saja turun dari lantai tiga, tetapi tidak ada satupun ia melihat puncak hidung anggota inti zervanos.

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang