19. HUTAN

16 0 0
                                    

Dihari ke dua, dengan kegiatan yang berbeda, semua murid disuruh untuk mencari benda benda yang sudah disembunyikan oleh pihak perkemahan. Semua arahan sudah dijelaskan melalui grub chat, agar lebih memudahkan masing masing Kelompok untuk mengingat petunjuk benda yang telah disembunyikan.

"DIMULAI DALAM HITUNGAN, 1,2,3 MULAI!". teriak pak hendra dibalik toa.

Semua murid mulai menjalani tugas nya, mencari benda yang telah disembunyikan dihutan.

Kelompok keisha mulai memasuki hutan, mereka bersama sama melihat petunjuk yang ada di grub chat.

"Kei, kayanya petunjuk pertama, jalannya lurus". Ujar kirana. Keisha mengikuti perintah kirana, mereka memasuki hutan lebih dalam.

Hutan yang sangat semak, membuat susah untuk melihat jalan, keisha tidak sengaja menginjak lumpur sehingga ia terpeleset. Tetapi, badannya ditahan terlebih dahulu oleh davanka.

Bagas yang menyaksikan itu lagi lagi membuat nya sakit hati.

"hm makasih kak". Keisha kembali melanjutkan perjalanannya.

Davanka merasa ia menginjak satu benda, ia mengorek sebuah benda yang telah ditimbun didalam tanah. Dan ternyata itu adalah benda pertama.

"Gue nemuin benda ini". Ujar davanka memberinya kepada keisha.

"Ini benda pertama kak, bagus!". Keisha menceklis pada gambar benda pertama, selanjutnya mereka akan mencari benda kedua.

•••••

Tamara berusaha menarik sebuah tali yang ia pikir itu adalah benda pertama.

"Ahh! Keras banget anjir".

"...woi bantuin napa, punya kelompok gaya gayaan semua".

Keringat nya kini bertetess membasahi dahinya.

"Budek! Lo ngapain narik tu tali". Nadeo menjintak pelan kepala tamara.

"Ini benda pertama, tolong gue".

"benda pertama? Disini tuh benda pertama digambarkan dengan kotak berwarna emas, lah ini apa? Tali". Nadeo melirik panjang kearah tali yang ditarik oleh tamara, dan ternyata itu adalah tali monyet yang diikat diatas pohon.

"..Tam,..Tam.. Le-lepasin.. I-itu ta-tali mon-yet..".

Tamara melirik kearah atas, monyet yang merayap sangat cepat dihadapannya. Tamara dan nadeo berlari dengan sangat kencang karena seekor monyet mengejar mereka.

"Mommyy!!! Monyet nya jatuh cinta sama akuu!!". Teriak tamara dengan air matanya yang sudah mengalir.

Mereka berdua memanjat sebuah pohon yang lumayan tinggi.

"Akhirnya, kita selamat juga ya dari monyet jahannam itu". Ujar nadeo.

Mereka berdua saling bertatapan. "Monyet?...pohon?..". Ujar mereka serentak.

"Monyet kan bisa manjat pohon...AHHH!!". mereka berdua kembali turun lalu berlari sekencang mungkin untuk menghindari monyet gila itu.

Gevan berhasil menahan tali monyet itu, lalu kembali mengikat nya disebuah pohon.

"Sama monyet aja takut". Gevan melirik tamara dan nadeo yang setengah mati menyandar dibatuan.

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang