17. HARMONIS

20 0 0
                                    

Semua barang barang dan koper sudah tertata di teras rumah romeo, davanka mulai merapikan barang barang nya kembali disusun rapi di dalam kamar yang sudah lama tidak ia tempati. Ini adalah tempat ternyaman sekaligus tempat pemberi luka, tetapi pemberi luka, seketika bisa juga menyembuhkan sebuah luka.

Davanka dibantu oleh bi iyam merapikan pakaian dan juga barang barang nya. Davanka meletakkan dua buah bingkai foto yang berisikan foto keluarga nya, dan juga foto ia bersama keisha.

Setelah semuanya selesai, davanka melangkahkan kakinya menuju dapur yang berada di lantai 1. Ia menghampiri romeo dan keke yang sedang duduk dimeja makan.

"Dava, ayo makan". romeo melirik davanka. Davanka menarik sebuah bangku yang berada di sebelah romeo.

"Kamu mau makan apa sayang, mama udah masakin makanan kesukaan kamu".

"Yang biasa aja ma".

Suasana ini benar benar sudah lama tidak ia rasakan, keluarga yang hancur, lalu kembali harmonis, memiliki waktu yang cukup lama untuk memperbaiki nya tetapi tidak sia sia.

Romeo melirik davanka. "Udah lama papa gak liat kamu makan disebelah papa".

Davanka tersenyum. "Ya gimana lagi pa, dava kan tinggal di apart".

Romeo mengacak puncak rambut davanka. "Udah besar ya kamu".

Davanka hanya tertawa manis. Kembali berkumpul dengan keluarga, adalah salah satu keberuntungan didalam diri davanka.

•••••

Keisha meraih ponselnya yang terletak di atas meja kamarnya, dari tadi hanya bunyi notif pesan grub yang berbunyi.

Keisha membuka room chat grub nya bersama kedua temanya.

Tamara.
Pentingg woi!!

Kirana.
kenapa?

Tamara.
Kita ngumpul di rumah keisha, gimana? Ada hal yang mau gue bilang.

Kirana.
Tergantung tuan rumah nya sih, gimana

Tamara.

Gimana kei? Boleh ga @kieshamrshalen.

Keisha.
Sure!

Tamara.
Otw.

Keisha bergegas merapikan kamar nya yang sedikit berserakan akibat baju baju baru nya yang baru saja dibelikan oleh ayu.

Tidak lama kemudian, suara langkah kaki mendekat dari lantai bawah menuju kamar keisha. Ternyata, itu adalah tamara dan kirana.

"Hai jengg". Sahut tamara melayangkan tubuhnya diatas kasur keisha.

"Hai, cepet banget dateng nya". Ujar keisha memberi sebuah bungkusan biskuit.

Mereka bertiga duduk melingkar diatas kasur keisha.

"Btw, lo mau ngomongin apaan?". Kirana melirik tamara.

Tamara sedikit terbatuk, karena sedang menikmati biskuit.

"Oh iya, jadi gini, tadi itu gue disuruh momy gue buat pergi ke supermarket yang diujung gang rumah gue kan, nah habis itu gue ketemu sama kak rebecca tanpa sengaja nih, karena gue penasaran kak rebecca jalan nya buru buru terus pegang satu kresek, terus gue ikutin deh, nah sampailah gue liat kak rebecca masuk kedalam rumah kontrakan yang kecil banget terus kotor lagi".

Keisha dan kirana mengernyitkan alisnya. "Maksud lo, itu rumah kak rebecca?". Ujar kirana.

Tamara mengangguk. Karena tidak yakin, Keisha tertawa, "Ah, gak mungkin lah itu rumah kak rebecca".

"kenapa gak mungkin?". Ujar tamara dan kirana serentak.

"bokap kak rebecca kaya, pasti kak rebecca juga dong".

Tamara menepuk pelan pundak keisha. "pemikiran lo masih sampai situ? Keisha! Lo gak inget kak rebecca pernah hamil? Nah, bisa jadi kak rebecca diusir dari rumah karena bokap nya malu punya anak kaya dia, ya karenakan, bokap nya kak rebecca ganas".

Kirana mengangguk setuju. "Masuk akal juga, tapi masa iya kak rebecca tinggal ditempat kaya gitu?"

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini, na".

Keisha menghela nafasnya. "emang nya kalau itu emang rumah kak rebecca, kalian mau ngapain?".

Tamara melirik keisha. "Ya kita sebarin lah, biar tu anak gak sombong lagi".

"sebarin? Ide lo gak masuk akal". Celetuk keisha.

"Keishaa, lo gimana sih? Lo gak ingat dia pernah jahat sama lo? Dia udah mau dihamilin sama kak davanka, terus buat hubungan lo putus". Celetuk tamara.

Keisha kembali menghela nafasnya dalam. "Ya tapi gak kaya gini caranya, gue gak mau ah, ngejatuhin orang lain"

Tamara berdecak kesal. "Ckk, gue punya temen baik nya kebangetan, tapi emang lo mau harga diri lo dijatuhin kaya gitu?".

"No, tapi itu semua bukan sepenuhnya kesalahan kak rebecca yang gak bisa jaga dirinya".

Kirana melirik keisha. "Ada bener nya juga omongan lo, dan ada bener nya juga omongan lo,tam, tapi gue juga gak setuju sama rencana lo yang kaya gini".

"...itu termasuk licik, kita jangan balas kejahatan sama kejahatan".

Kedua temannya sama sekali tidak berpihak kepadanya, tamara hanya menghela nafasnya panjang, karena tujuannya hanya untuk membuat malu orang yang sudah membuat hubungan sahabatnya putus.

•••••

Sorry cuma segini guys! Sesuai pemikiran i aja..


DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang