22. API UNGGUN

17 0 0
                                    

Semua orang sedang mempersiapkan untuk kegiatan malam puncak yang akan dilakukan sebentar lagi. Tidak terasa sudah hampir seminggu mereka berada di bukit perkemahan.

Tamara menghampiri nadeo yang duduk sambil memakan sebuah pop mie didepan tendannya.

"Hai cong". Tamara duduk di sebelah nadeo.

"Dih, ngapain lo kesini?".

"Santai aja dong".

"..gue mau minta dong". Tamara merebut pop mie yang baru saja nadeo makan.

"Heh! Punya gue!". Nadeo berusaha merebut pop mie nya dari tangan tamara.

"lo kalau sama cewek ngalah apa sih, mau dibilang jadi cowok ganteng gak?".

Nadeo manghela nafasnya, karena saat ini ia ingin sekali di katakan ganteng oleh semua cewek cewek. Walaupun ia sudah memiliki wajah yang tampan.

"Oh iya!". Baru saja nadeo ingin meminum secangkir air putih, tetapi tamara membuat nya terkejut, sehingga sedikit air tumpah di bajunya.

"Eh, gue gak tau lo lagi minum, yaudah lanjut".

"Lanjut, lanjut, lo liat noh, air gue udah habis tumpah semuanya, udah tau tinggal segini".

"Gue gak tau, karena lo gak ngasih tau".

"Yakali gue bilang kaya gini, tam air gue tinggal dikit nih, masa gitu".

Tamara tertawa terbahak bahak. Ia menepuk pundak nadeo.

"Gue mau nanya nih sama lo".

"Tanya apa".

"Mm, lo kenal gak sama orang yang namanya alexander?".

Nadeo melotot. "Alexander?".

Tamara mengangguk. "Lo pasti kenal kan?".

"Dia musuh terbesar zervanos, terutama davanka".

"Kok bisa!". Nadeo menutup mulut tamara, karena nada suara tamara terdengar lumayan keras.

"Ih asin".

"Lo jangan keras keras ngomong nya, nanti kalau ketahuan sama anggota zervanos yang lain gimana, terutama davanka".

"Emang kenapa bisa jadi musuh zervanos?".

"...Alexander ketua geng motor Rebelsion, mereka selalu bikin onar sama zervanos, kita gak bisa diam aja dong, jadi kita anggap mereka musuh terbesar".

Tamara mengangguk. "Jadi? Hubungan sama kak rebecca apa?".

"Rebecca? Lo kenapa tanya itu?".

"Ya, gue tadi malam liat kak rebecca bangun terus keluar tenda, nah setelah itu dia masuk lagi kedalam tenda, terus kaya orang ketakutan gitu, habis itu sebelum dia masuk ketenda gue dengar dia nyebut nama alexander".

"... Gue penasaran aja alexander itu siapa".

Nadeo hanya mengangguk. Sebuah bunyi peluit yang terdengar sangat keras, Semua murid bergegas berkumpul di hadapan pak hendra.

•••••

Setelah semuanya berkumpul.

"HARI INI ADALAH HARI TERAKHIR KITA BERADA DI BUKIT SURYA SALAKA, MAKA UNTUK KENANGAN KITA, TERUTAMA UNTUK KELAS DUA BELAS YANG SEBENTAR LAGI AKAN LULUS DARI SMA NEGERI JAKARTA, KITA AKAN MEMBUAT ACARA HIBURAN UNTUK KITA SEMUA YANG ADA DISINI".

Semua murid duduk melingkari api unggun yang terletak di tengah tengah hadapan semua murid.

Alunan lagu dan gitar terdengar indah menyinari gelapnya malam saat ini.

DAVANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang