Play : Terbang Bersamaku - Kangen Band
Grup Band Indonesia fav-nya kalian siapa?
Me : Noah sama Kangen Band
Jangan lupa untuk share cerita Vivian ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓
Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Vivian agar dikenal banyak orang.
Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di cerita Vivian!!!
Akun sosmed :
IG : @icha_a.a
@venomgangs_
Tiktok : ichasthetic
Happy Reading 💕
____________________
Murid-murid yang mengikuti ekskul musik begitu antusias melihat Gray, Faskal dan Barli latihan band untuk pentas seni yang akan diadakan empat hari lagi.
Ketiga lelaki tampan itu memiliki band sendiri di SMA GRAHAM. Gray sendiri adalah ketua ekskul musik. Mereka sering tampil saat ada acara-acara di sekolah bahkan kerap mengikuti perlombaan dan tentunya pulang dengan kemenangan. Mereka juga sering tampil di kafe-kafe yang digandrungi anak muda. Bukan hanya itu saja, dilain sisi nakal ketiga lelaki itu, mereka sering menghibur anak-anak di panti asuhan.
Ada yang membedakan kali ini. Jika murid-murid yang bukan anggota ekskul musik dilarang masuk ke dalam ruangan tersebut saat ada latihan, namun nyatanya tak berlaku untuk seorang gadis cantik yang sudah duduk tenang di bagian depan.
Vivian, diajak Gray untuk menontonnya latihan, mencuri perhatian para anggota ekskul musik.
Di depan sana, Barli berdiri seraya memegangi gitar kesayangannya berwarna hitam, yang terdapat tulisan namanya bertinta emas di badan gitar bagian kanan. Jari-jemari handal nan lincahnya siap memetik senarnya, menghanyutkan perasaan untuk merasakan sebuah euphoria.
Lalu Faskal yang tengah mengunyah permen karet dengan tampang datar, namun citra badboy-nya tetap bersinar. Ia duduk di bangku kecil, memegangi sepasang stik untuk memukul drum, dan tentunya menghasilkan nada indah yang mengguncang hati maupun pikiran. Ada yang menjadi ciri khas seorang Faskal, jika dirinya sudah begitu terbawa suasana dan menggila, maka ia tak segan-segan melepaskan seragam ataupun kaos yang dikenakannya, memperlihatkan godaan sialan yang tak dapat disia-siakan berupa sixpack yang terpahat indah di perutnya. Inilah yang paling ditunggu-tunggu para perempuan.
Terakhir ada Gray, sang ketua yang menjadi vokalis, mempunyai suara berat nan seksi yang mampu membawa para pendengarnya terbawa akan arus yang diciptakannya. Menghantarkan sebuah imajinasi dari lantunan musik yang dinyanyikannya, memukau siapa saja. Suara lelaki itu begitu menjerat dan candu bagaikan narkoba, susah untuk keluar dari pesonanya.
Ketiga lelaki itu unggul dalam keahlian masing-masing, tak ada yang dapat menolak ketampanan dan pesona mereka.
"Selamat siang semuanya." Gray menyapa dengan stand mic di depannya. Sapaan itu memang tertuju pada semua orang, namun tatapannya hanya mengarah pada Vivian yang duduk tepat dihadapannya.
"SIANG," balas para anggota ekskul musik.
Tetapi ada beberapa suara perempuan yang merupakan murid kelas 10, dimana mereka adalah anggota baru di ekskul musik. "SIANG KAKAK GANTENG."
KAMU SEDANG MEMBACA
VIVIAN (END)
Teen FictionVivian Maureen Bakhtiar atau kerap dipanggil Vivian, gadis cantik jelita berusia 15 tahun. Vivian adalah seorang dancer yang berkecimpung dalam genre contemporary dance, dimana tariannya dapat menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Tariannya, keca...