Play : Wildest Dreams - Taylor Swift
Jangan lupa untuk share cerita Vivian ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓
Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Vivian agar dikenal banyak orang.
Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di cerita Vivian!!!
Akun sosmed :
IG : @icha_a.a
@venomgangs_Tiktok : ichasthetic
Happy Reading💕
__________________________
Gray hari ini tak masuk sekolah, sehingga ia tak bisa melihat gadis kesayangannya. Bukan karena dirinya membolos ataupun sakit, tapi karena Gray dihukum oleh Bundanya, tak boleh keluar kamar seharian, akibat kelakuan lelaki itu semalam, saat pensi. Gila saja, dihadapan kedua orang tuanya, guru-guru dan para tamu penting, Gray memeluk bahkan mencium seorang gadis di atas panggung. Violet yang malu melihat tindakan putra semata wayangnya itu.
"AAARGHHHHH BUNDA! GRAY 'KAN MAU KELIATAN COOL, KENAPA MALAH DIHUKUM SIH!" teriak Gray dari dalam kamar.
"COOL APAAN! MALAH BIKIN MALU! GAK SOPAN KAMU CIUM-CIUM CEWEK DIHADAPAN BANYAK ORANG!" ketus Violet yang tengah mendengarkan ocehan-ocehan Gray dari balik pintu. "MASIH KECIL UDAH BERANI CIUM ANAKNYA ORANG! NANTI KALO PAPANYA VIVIAN MARAH, GIMANA?! MAU TANGGUNG JAWAB KAMU?!"
"MAU LAH. GRAY DENGAN SEGENAP HATI BAKAL TANGGUNG JAWAB."
"TANGGUNG JAWAB KAYAK GIMANA?!"
"NIKAHIN VIVIAN LAH, BUNDA," teriak Gray mantap.
Violet menghembuskan napasnya lelah. Ia membuka pintu kamar Gray yang dikuncinya dari luar. Tatapannya langsung terfokus pada Gray yang hanya mengenakan boxer tanpa kaos, sehingga memperlihatkan kotak-kotak di perutnya. Rambut laki-laki itu tampak acak-acakan, dengan wajah kusut karena belum mandi.
"Nikah-nikah! Vivian bakal ketawa, kalo tau kamu sampai sekarang masih sering Bunda suapin," kata Violet membuat Gray kesal.
"Sssttt, Bunda kalo misalnya ketemu Vivian. Jangan ember kayak gini! Gray bakal malu banget." Gray mengusap wajahnya kasar.
"Dih. Sok-sokan mau keliatan cool, padahal aslinya manja!"
"Papa aja masih suka rengek-rengek sama Bunda. Mana Gray kadang liat Papa disuapin juga sama Bunda. Lebih manja mana?"
"Kalian berdua sama aja. Lagaknya aja galak, nyatanya kayak kucing anggora."
"Tau akh! Anaknya lagi jatuh cinta, malah dicibir kayak gini," kesal Gray, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut. "Gray mogok makan hari ini! Kalo misalnya Gray sakit, itu salahnya Bunda!"
"Salah kamu lah! Kok salahin Bunda."
"Gray jadinya gak bisa ketemu sama Vivian hari ini! Padahal tadi malam, Gray rencananya mau sayang-sayangan sama Vivian di sekolah, malah dikurung sama Bunda." Gray memukul-mukul kesal kasurnya.
"Sayang-sayangan? Kata alay darimana itu?" cibir Violet.
"Dari Papa lah. Gray sering denger kata sayang-sayangan, cup-cupan, manja-manjaan, peluk-pelukan dari Papa."

KAMU SEDANG MEMBACA
VIVIAN (END)
Teen FictionVivian Maureen Bakhtiar atau kerap dipanggil Vivian, gadis cantik jelita berusia 15 tahun. Vivian adalah seorang dancer yang berkecimpung dalam genre contemporary dance, dimana tariannya dapat menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Tariannya, keca...