Jangan lupa untuk share cerita Vivian ke teman-teman kalian atau sosmed ya 💓
Saya akan berterimakasih banget jika kalian mau mengembangkan cerita Vivian agar dikenal banyak orang.
Dilarang salah lapak/ menyebutkan karakter tokoh cerita lain di cerita Vivian!!!
Akun sosmed :
IG : @icha_a.a
Tiktok : ichasthetic
Happy Reading 💕
______________________
Seorang laki-laki tengah terbaring di atas ranjang, maniknya menatap langit-langit kamarnya. Bayang-bayang saat ia mencium bibir gadis cantik itu, menari-nari di dalam pikirannya. Ia refleks memegangi bibirnya, jantungnya berdegup kencang."Bego banget sih lo, baru kenal udah main nyosor-nyosor aja!" rutuknya pada dirinya sendiri.
"Tapi....arghh bibirnya manis, brengsek!" Ia memukul kasur disebelahnya. Bibirnya senyum-senyum tak jelas.
Laki-laki itu, Gray, meraih bantal lalu menutupi wajahnya. Entah kenapa ia dibuat gila dengan wajah cantik gadis itu. Padahal mereka baru pertama kali bertemu.
"Mana senyumnya----arghh anjing!" Gray melempar bantal tersebut sembarangan. Ia terduduk di atas ranjang. Mungkin ia akan kesulitan tidur karena memikirkan gadis cantik itu, Vivian.
"Vivian, jangan-jangan lo pakai pelet lagi."
"Mana waktu dia bilang....ini permen, biar mulutnya manis. Gak maki-maki lagi. Anjing gemesin banget lo, Vivian!" Gray frustasi sendiri memikirkan Vivian.
"Jadi pengen ketemu lagi."
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita berusia 47 tahun, namun masih memancarkan kecantikan di wajahnya. Ia tersenyum kearah Gray, putra semata wayangnya.
"Kenapa, Bun?" tanya Gray.
"Suara kamu sampai kedengaran di depan pintu. Ada apa?" Wanita itu duduk di tepi ranjang, menatap Gray.
Gray meneguk salivanya pelan. Ia menggeleng ringan. "Gak apa-apa."
"Masa? Kayaknya ada yang kamu sembunyiin. Terus itu bantal kenapa bisa sampai di lantai?"
Gray mengalihkan tatapannya kearah bantal yang tergeletak di lantai karena ulahnya tadi. "Oh itu, tadi ada cicak jatuh. Terus Gray lempar cicaknya pakai bantal."
"Kamu aneh. Bunda makin curiga kalau kamu sembunyiin sesuatu."
Gray menatap ke sembarang arah. Bundanya itu seperti menginterogasinya saja. "Bunda."
"Iya."
"Bunda jangan ketawa, ya?"
Sang Bunda mengernyitkan keningnya. "Kamu aja belum cerita, gimana Bunda mau respon."
![](https://img.wattpad.com/cover/293543615-288-k923253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIVIAN (END)
Ficção AdolescenteVivian Maureen Bakhtiar atau kerap dipanggil Vivian, gadis cantik jelita berusia 15 tahun. Vivian adalah seorang dancer yang berkecimpung dalam genre contemporary dance, dimana tariannya dapat menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Tariannya, keca...