02

8.8K 815 37
                                    




















Renjun tengah memasak untuk sarapannya. Hanya makanan sederhana yang cukup untuk dirinya sendiri. Hari ini ia berencana untuk berkenalan dengan tetangga sembari membagikan cookies yang ia buat sendiri. Setelah masakan matang, ia langsung memakannya dan mencuci piring yang kotor.

Membungkus cookies menjadi 8 bungkus. Cukup untuk penghuni di lantai ini. Dengan keranjang berisi cookies yang tadi dibungkus ia keluar dan menekan bel di apartemen depannya.

"Hai, aku Huang Renjun. Penghuni baru ... Senang bertemu denganmu" sapa Renjun dengan senyuman lebarnya. Membuat tetangga depannya ini seketika merasa seperti mendapat serangan dipagi hari yang dingin.

"Y-ya... Aku Mark... Mark Lee"

"Makeu? Ah, aku bawa cookies sebagai salam pertemuan..." Ujar Renjun sambil menyodorkan sebungkus cookies coklat.

"Terima kasih.... Aku akan memakannya untuk sarapan hari ini"

Renjun tersenyum lalu berjalan menuju tetangga sebelahnya. Oh iya, apartemen Renjun berada di ujung. Menekan bel pintu lalu seorang pria dengan penampilan Shirtless membuat Renjun langsung menghadap kebelakang. Bagaimanapun juga itu memalukan untuk Renjun sekalipun.

"Eum, anda siapa ya?" Tanya pria itu

"A-aku penghuni baru disebelah mu... Huang Renjun... D-dan i-ini cookies untukmu" Renjun langsung berlari masuk ke dalam apartemennya setelah memberikan cookies. Sedangkan pria tadi hanya terkekeh gemas lalu masuk ke dalam apartemennya sendiri.

"Astaga... Pemandangan yang biasa ku lihat di China sangat berbeda disini" gumam Renjun. Setelah itu ia sedikit mengintip dan tidak mendapati pria tadi.

Kembali menekan bel, kali ini Renjun mendapati pria cantik yang terlihat baru bangun tidur. Ia menyodorkan cookies sambil tersenyum manis.

"Haloo, Aku Huang Renjun... Aku penghuni baru apartemen ini... Unitku di ujung dan ini cookies sebagai tanda pengenalan"

"Wahh kau manis sekali... Aku Lee Taeyong.." pria cantik itu menerima cookies dari Renjun dengan senang hati. Selama beberapa saat mereka berdua mengobrol lalu Renjun pamit untuk meneruskan kegiatannya.











****

Jeno hari ini sedang berada di depan gedung tiga. Ia berencana untuk melihat sosok bernama Renjun yang menjadi perhatian sejak kepindahannya. Selain itu juga ia akan mengunjungi kakaknya. Lee Taeyong, pria cantik yang berprofesi sebagai penulis.

Menekan bel pintu apartemen Taeyong, Jeno menunggu pintu terbuka dengan matanya yang mengamati sekitar. Tak lama pintu terbuka bersamaan dengan matanya menangkap sosok kecil yang sedang berjalan ke arahnya dengan tangan yang membawa keranjang kosong.

"Hai Jen, tumben sekali kau datang kemari"

"Hyung, apa dia Renjun?" Tanya Jeno tanpa mendengarkan sapaan kakaknya.

"Ya... Dia cukup manis kan? Wajahnya sangat cantik untuk ukuran pria... Kenapa?kau tertarik? Kau tidak lupa kan memiliki kekasih yang kau bilang sangat cantik itu" ujar Taeyong dengan nada mengejek di kalimat akhir.

"Ya, dia manis dan aku cukup tertarik" mereka berdua masih mengobrol di depan pintu. Renjun yang melihat sosok asing yang sialnya tampan itu hanya menunduk dan mengucapkan permisi untuk lewat.

"Tunggu" ujar Jeno yang langsung menghentikan pergerakan Renjun.

"Aku Lee Jeno ... Adik dari Lee Taeyong... Salam kenal" Jeno tersenyum hingga matanya membentuk sabit yang sangat indah. Membuat Renjun terpana.

"Aku Huang Renjun..." Renjun menengok ke arah keranjang nya. Cookies nya habis.

"Tunggu sebentar yaa.. aku akan segera kembali" Renjun langsung berlari menuju apartemennya sendiri lalu membungkus cookies lagi untuk diberikan kepada Jeno.

"Jeno-sshi, ini cookies untukmu sebagai tanda pengenalan"

"Panggil saja Jeno Hyung"

"Baiklah Jeno Hyung... Ini cookies untukmu... Semoga kau suka yaa... Aku pamit dulu sampai jumpa lagi" Renjun tersenyum sangat manis.

Taeyong menyenggol Jeno menggunakan sikunya. Menaik turunkan alisnya menggoda Jeno yang terlihat tersipu melihat senyum Renjun.

"Matanya yang berbinar membuatku tak bisa memalingkan wajah dan senyumnya... aaarrrggghhh kenapa dia sangat Imut??!!!!" Jeno langsung pergi tanpa berpamitan dengan Taeyong.

"Dasar adik durhaka!!" Taeyong langsung masuk kedalam dengan sedikit kesal.

"Aku harap kau lepas dari wanita itu Jen..."




















****

Setelah mendengar cerita Jeno, Haechan dan lainnya semakin penasaran dengan Renjun. Jeno bahkan pamer bahwa dirinya diberi cookies. Walau Haechan awalnya tak percaya tapi setelah melihat sepupunya, Mark memakan cookies yang sama dengan Jeno dan Mark juga bilang itu pemberian dari tetangga barunya yang bernama Huang Renjun.

"Kalian sudah kalah... Dia akan bersama ku karna kakeknya menjalin hubungan persahabatan dengan keluarga ku" ujar Chenle tiba-tiba membuat tatapan kaget tertuju padanya.

"Kau mengenal keluarganya?" Tanya Jisung

"Ya, aku merasa tak asing dengan nama itu.... Dan ternyata dia adalah cucu kesayangan Yang sering diceritakan oleh kakek Huang" jelas Chenle

Mereka tengah berkumpul di cafe milik Hendery. Cafe itu berada di gedung 4 lantai 3. Lonceng pintu berbunyi, menandakan ada pengunjung baru. Awalnya mereka biasa saja tapi mendengar suara yang familiar, Jeno langsung melihat pengunjung tadi.

"Itu Renjun" ucapan Jeno langsung membuat yang lainnya menengok ke meja pojok didekat jendela. Pria mungil yang sedang membaca buku dengan telinga yang terpasang airpods.





























































































































































































TBC.

Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang