23

2.3K 284 5
                                    



















Semua pria tampan yang menaruh hati pada Renjun kini sedang berkumpul. Tak lama, Haechan datang setelah mengantar Renjun ke kampus.

"Kalian tidak punya pekerjaan kah? Kenapa masih bisa berkumpul seperti ini?!" Tanya Haechan. Sebenarnya ia akan kembali ke kantor tapi Jeno menelfonnya untuk datang ke cafe Hendery.

"Pekerjaan ku sudah ku serahkan pada sekertaris ku... Dan besok aku hanya akan menandatangani beberapa dokumen saja" ujar Jeno.

"Ya, dan milikku menumpuk gara-gara kau sering mengacau di tempat ku, Park Ji-Sung" Chenle menunjukkan foto-foto dokumen yang bertumpuk tinggi. Sedangkan Jisung hanya meringis dan memberikan tanda peace.

"Jadi, ada apa kau memanggilku kemari?" Tanya Haechan pada Jeno. Yang ditanya hanya menunjuk Jaemin.

"Jaemin yang menyuruhku menghubungimu"

"Ada apa Na Jaeman?" Jaemin yang mendengar pengucapan namanya yang salah hanya mendengus.

"Jadi, aku berencana untuk menyatakan perasaan ku. Aku sudah cukup dan ingin mengejarnya sungguh-sungguh... Besok, aku akan mengatakan semua perasaanku pada Renjun. Dan jika kalian ingin melakukan hal yang sama, lebih baik cepat. Kemarin, aku di hubungi oleh Jun Hyung kalau orang tua Renjun akan mengenalkan Renjun dengan orang lain... Jadi aku tidak ingin melepaskan Renjun begitu saja... Aku akan mengajaknya bertemu besok" jelas Jaemin panjang lebar.

Haechan dan lainnya terkejut. Mereka belum ada pikiran untuk menyatakan perasaan kecuali Chenle. Pria muda itu sudah lama ingin meminta maaf sekaligus menyatakan perasaannya tapi belum ada waktu yang tepat.

"Bagaimana jika kita nyatakan bersamaan saja? Renjun akan memilih diantara kita... Dan yang tidak dipilih harus janji agar tidak iri dan tetap menjaga Renjun dari jauh" usul Haechan yang dipikirkan oleh yang lain. Dan akhirnya Jeno mengangguk sebagai persetujuan.

"Baiklah. Besok kita nyatakan bersama." Setelahnya mereka mengobrol santai sembari meminum coffe. Penampilan mereka yang mengenakan jas hitam terlihat sangat tampan sehingga membuat Hendery berterima kasih. Karna berkat mereka, cafe nya ramai dan lancar.








★★★
★★★









Besoknya, Renjun dihubungi oleh Jeno untuk bersiap karna akan jalan-jalan. Renjun yang memang sedang bingung akan melakukan apa langsung bersiap dengan cepat. Ia lebih dulu memberikan kucingnya makanan dan minuman. Tak lupa memberi pesan pada Junfei. Takut pria China itu mencarinya.

Renjun keluar dari apartemen dan langsung bertemu pria Moomin- pria dengan kulit yang sangat putih sedang menelfon orang dan tangannya memegang berkas serta kacamata bertengger di hidungnya.

Pemuda manis itu masih saja terpana dengan kulit Jaehyun yang sangat putih. Jaehyun, kakak Sungchan yang diberi julukan Moomin nyata oleh Renjun. Karna sungguh, Jaehyun sangat tampan. Saat masih sibuk mengagumi ketampanan itu, Jaehyun pun menengok ke arah Renjun.

"Siapa kau?" Tanya Jaehyun sembari memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Ah, aku penghuni apartemen ini" tunjuk Renjun pada unitnya.

"Oh" Renjun sedikit kesal dengan jawaban Jaehyun hingga ada pria tinggi lain yang menghampiri Jaehyun. Pria itu tak terlihat asing tapi Renjun juga lupa siapa pria itu. Dan ada pria lainnya yang memiliki pendek sama seperti Renjun.

"Yak!! Kau meninggalkanku di lift" pekik pria pendek itu.

"Oh, maafkan aku, kau terlalu kecil untuk kulihat" ujar pria tinggi itu.

"Sialan!!"
"Eh? Siapa anak manis ini?" Tanya pria pendek itu pada Renjun yang mendapat senyuman canggung dari Renjun.

"Aku Huang Renjun... Aku tinggal di unit ini"

"Wahhh kau sangat Imut!!! Terlalu imut untuk ukuran pria!!" Pria pendek itu mencubiti pipi gembul Renjun hingga memerah.

"Kau membuatnya kesakitan, Ten" pria pendek yang di panggil "Ten" itu langsung melepaskan cubitannya dan memeluk pria tinggi itu.

"Masih mengingatku?" Renjun mengerutkan keningnya. Ia berusaha mengingat pria tinggi itu hingga otaknya memberikan jawaban kalau pria itu adalah orang yang mengantarnya ke gedung ini saat awal.

"Johnny Hyung!!" Pria tinggi itu adalah Johnny. Jaehyun hanya diam mendengar percakapan mereka.

"Haha, kau sangat imut... Omong-omong, kau sangat rapih... Kau mau pergi?" Tanya Johnny.

"Hum!! Jeno Hyung mengajakku jalan-jalan!!" Ujar Renjun senang. Matanya menyipit dan bibirnya tersenyum lebar hingga menampakkan giginya. Hal imut itu tanpa sadar membuat sudut bibir Jaehyun berkedut dan sedikit tertarik ke atas.

Ten yang sedari tadi memperhatikan Jaehyun langsung berteriak.

"Jaehyun tersenyum!! Wahhh keajaiban bisa melihat Jaehyun Jung tersenyum!! Apalagi ini karna si imut Renjun.... Wahhh kau sudah lama tidak tersenyum sejak kau berpisah dengan Taeyong!!'' Johnny dan Renjun langsung menatap ke arah Jaehyun.

"Oh iya, aku lupa bertanya... Nama Hyung siapa?" Tanya Renjun pada Jaehyun.

"Jung Jaehyun" jawab Jaehyun singkat, padat dan jelas.

"Jaehyun Hyung!! Oh iya, Jaehyun Hyung Hyung nya Sungchan Hyung ya? Kalian mirip... Tapi Sungchan sangat tinggi... Renjun lelah kalau harus menatap Sungchan Hyung" Ten yang mendengar logat bicara Renjun yang sedikit aneh langsung memeluk Renjun gemas.

"Oh astaga... Kau sangat imut..." Renjun hanya tersenyum hingga Jeno dan Jaemin datang.

"Ayo Renjun"


"Eh? Ada Jaemin Hyung juga!!"

"Iya... Ada yang lain juga... Kita akan jalan-jalan bersama" Renjun bertepuk tangan senang. Ia suka jalan-jalan apalagi jika ramai-ramai seperti ini.

"Kami boleh ikut?" Tanya Ten yang di angguki Renjun.

"Tentu!! Ayoo... Bolehkan Jeno Hyung? Jaemin Hyung?" Jeno dan Jaemin hanya mengangguk pasrah. Sepertinya rencana mereka menyatakan perasaan pada Renjun harus terlaksana lain waktu.
































TBC.








BACA WOYYYYY🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🌈🌈🌈

Seperti biasa... Up lagi kalau vote dah Ampe 30 lebih.

Oh iya, aku bakal bikin lanjutan hubungan Renjun dan semua bucinnya di karyakarsa ya... Mulai bulan depan. Kalau bulan ini... Kau bakal lanjut disini dulu...














Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang