01

12.5K 855 17
                                    




























Renjun tengah berolahraga di taman. Hanya jogging dan sedikit peregangan. Kuliahnya di mulai lusa jadi ia bisa bersantai serta berkenalan dengan tetangga. Saat sedang istirahat sambil meminum air, ada seorang pria yang mendekatinya.

"Hai"

Renjun hanya menoleh tanpa menjawab.

"Kau penghuni baru itu ya? Perkenalkan, aku Hendery. Atau nama lengkapku Huang Guanheng"  ujar pria itu sambil menjulurkan tangannya.

"Wahhh apa kau dari China? Sama sepertiku kalau begitu. Aku Huang Renjun. Panggil saja senyamanmu"

"Bagaimana kalau Injun?itu sangat imut dan cocok denganmu. Omong-omong, untuk apa kau ke Korea?" Tanya Hendery.

"Kuliah. Ada universitas yang aku sukai disini"

"Wah.... Jadi aku lebih tua darimu... Kau bisa memanggilku Gege" Renjun mengangguk. Mereka berdua mengobrol menggunakan bahasa China. Renjun senang karna ia memiliki teman satu negara.

Setelah berbincang, Hendery pamit. Renjun pun pulang ke apartemennya untuk bersiap dan membeli kebutuhan pokok untuk dirinya makan. Untung saja ia bisa memasak walau hanya sedikit makanan yang bisa ia masak.

"Hm, apa aku harus membeli beberapa sweater dan Hoodie? Udara disini cukup dingin... Aku harus pintar mengatur keuangan agar tidak terlalu membebani Baba" Sweater putih tebal dipadu dengan Jeans biru muda dan topi hitam. Renjun pergi ke supermarket menggunakan taksi.

Ia sudah mencatat bahan makanan yang harus ia beli dan cemilan untuknya selama sebulan kedepan. Memakai Airpodsnya dan menyalakan musik balad kesukaannya.




****



"Bagaimana? Apa dia imut?" Tanya seorang pria tampan nan tinggi bermata sipit.

"Dia sangat imut. Aku ingin sekali memegang pipi nya yang terlihat lembut...."

"Wahhh jika Hendery sampai berkata begitu, itu berarti benar. Aku akan menemuinya nanti" Jaemin, pemuda tampan dengan senyum indah itu terus penasaran dengan pria yang akhir-akhir ini dibicarakan karna paras imutnya.

"Eiy, ingat MinJeong. Dia pacarmu kan?" Jeno, sepupunya itu merusak mood saja.

"Tapi aku penasaran dengan Renjun. Urusan MinJeong marah atau minta putus itu belakangan yang penting aku bertemu dengan Renjun" Jaemin memiliki seorang pacar. Gadis cantik bernama Kim MinJeong.

"Kalian semua sudah memiliki pacar. Sedangkan aku tidak ada jadi Renjun bisa menjadi milikku" pemuda sipit itu langsung mendapat tatapan tak mengenakkan dari 5 pemuda lainnya.

"Aku juga tidak memilikinya Park Ji-Sung" pria dengan kulit putih diatas rata-rata itu melempar kulit kuaci kearah Jisung.

"Kau itu masih kecil. Tidak boleh berpacaran" ujar Jaemin.

"Aku lebih tua 2 tahun dari Renjun... Sedangkan kalian berjarak 5 tahun dan jangan lupakan wajah kalian yang terlihat seperti pedofil saat membayangkan rupa Renjun" jelas Jisung yang langsung dihadiahi pukulan di kepalanya oleh Jeno.

"Aku pergi dulu. Ryujin Memintaku menjemputnya" pria berkulit sedikit Tan itu pergi saat mendapat pesan dari kekasihnya yang meminta untuk dijemput. Pria itu bernama Haechan. Dengan sedikit malas ia pergi.

"Haha, kekasih Haechan Hyung selalu menyusahkan. Dari yang ku perhatikan, disini hanya kekasih Jaemin Hyung lah yang penurut dan tidak menyusahkan. Tapi MinJeong Noona sangat boros sehingga sering membuat rekening Jaemin Hyung mengering" pemuda yang duduk di sebelah Jisung berujar lancar tanpa memperhatikan pria lainnya yang sudah merubah ekspresi.

"Chenle-ya, aku setuju denganmu... Entah kenapa,  mereka Tetap bertahan dengan kekasih mereka"

"Itu agar kami tak dijodohkan oleh keluarga"

"Ohooo... Keluarga kalian menakutkan" ujar Jisung dengan nada mengejek.

Baru saja Jeno akan memukul Jisung, seorang perempuan datang dan langsung menciumnya. Jisung dan Chenle menutup mata mereka.

"Hai sayang" panggil wanita itu pada Jeno.

"Ada apa Ji-min?" Yo Ji-min, wanita cantik dengan rambut panjang yang merupakan kekasih Jeno.

"Tidak ada apa-apa... Aku hanya ingin bilang kalau sebulan dari sekarang kita tidak akan bertemu karna aku harus pergi ke Amerika"

"Kau pergi bersama MinJeong?" Tanya Jaemin.

"Iya... Bersama Ryujin dan lainnya"

Setelah itu Ji-min pergi dan para pria tampan tadi masih mengobrol.




****








Renjun mendorong troli belanja yang berisi bahan pokok makanan. Ia masih mencari-cari beberapa cemilan. Tapi sebelumnya, ia sudah membeli beberapa Hoodie dan sweater serta jaket tebal karna cuaca diperkirakan akan semakin dingin.

Setelah dirasa sudah semua, Renjun menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Menyodorkan kartu kredit. Setelah selesai, dengan sedikit kesusahan karna barang yang banyak ia membawanya keluar supermarket dan memesan taksi online. Saat sedang menunggu taksi datang, Ibunya menelfon. Dengan segera, panggilan itu ia angkat.

"Halo Ma"

"Ya halo, bagaimana sayang disana? Apa kau nyaman?"

"Aku sangat nyaman disini"

"Baguslah kalau begitu. Tetap berpakaian hangat karna udara semakin dingin."

Renjun dan ibunya terus berbincang. Dengan ceria Renjun menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan sang ibu hingga panggilan itu harus berakhir karna taksi Renjun sudah datang.

































TBC.

Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang