Hari ini Renjun ada kelas pagi. Ia berencana untuk datang agak terlambat karna kepalanya yang sedikit pusing dan suhu badannya hangat. Dengan lemas, Renjun memakan roti lapisnya. Memasang airpods dan menyalakan lagu Ballad. Setelah roti lapis itu habis, Renjun meminum vitamin nya lalu berangkat.
Ia akan berangkat menggunakan bus. Menunggu di halte sembari bermain ponsel nya. saat sedang asik melihat gambar-gambar lucu, tiba-tiba ada mobil sedan hitam terparkir didepannya. Renjun tak memperdulikan mobil itu. Tapi si pengemudi mobil turun dan langsung berdiri didepan Renjun.
Melihat ada sepasang sepatu pantofel, Renjun mendongak. Ia merasa sedikit asing dengan pria tampan dengan rambut coklat muda didepannya ini.
"Maaf? Anda siapa ya?" Tanya Renjun dengan sedikit memiringkan kepalanya.
"Haha, kau belum mengenalku ya... Aku Na Jaemin... Teman Lee Jeno. Kau Huang Renjun kan?... Aku tau kau akan berangkat kuliah, ayo berangkat bersamaku..." Pria tampan bernama Jaemin itu mengulurkan tangannya.
"Ah, tapi... Tidak perlu...aku akan naik bus saja" Jaemin yang ditolak pun memasang wajah lemas.
"Ang... Ayooo ikut Nana ya... Njun tidak mau berteman dengan Nana???.... Padahal Nana punya boneka Moomin yang besar loh dimobil" Renjun sedikit terkejut. Bukankah pria tampan ini tadi bersikap cool? Kenapa malah beraegyo seperti itu.
"Eummmm........ Baiklah... Njun mau sama Jaemin Hyung" dari penampilan saja, Renjun bisa tau kalau Na Jaemin ini lebih dewasa darinya.
"Panggil saja Nana Hyung"
Renjun sedikit bersyukur karna ia tak harus berdesakan didalam bus di jam sibuk pagi ini. Ditambah kepalanya yang pusing, bisa-bisa ia pingsan karna terlalu pengap di bus.
***
Jaemin terus tersenyum diruangannya. Membuat sekertaris nya merinding melihat bos nya yang biasanya berwajah datar dan dingin, pagi ini terlihat cerah dan berbunga. Sudah ia duga, ramalan cuaca yang sedikit mendung membuat perasaan nya tidak enak. Bos nya menjadi gila.
Tak lama, pintu ruangan Jaemin terbuka. Membuat Jaemin dan sekertaris nya terkejut. Disana, MinJeong, mantan kekasih Jaemin itu langsung menubruk tubuh besar Jaemin yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Pergi MinJeong... Sebelum aku berbuat kasar padamu" MinJeong bangun lalu menatap Jaemin memelas.
"Aku masih belum tahu alasanmu memutuskan hubungan kita" Jaemin menghela napas kasar.
"Aku tau kau sering berhubungan dengan pria lain MinJeong... Jangan kira kau berhasil mengelabui ku... Aku tau kau menghamburkan uangku untuk lelaki lain... Jadi, sudah jelaskan? Sekarang pergi dari sini" MinJeong memeluk Jaemin erat lalu menggeleng kuat.
"Maaf Jaemin... Aku tidak akan mengulanginya lagi... Aku ingin kita bersama lagi... Aku mohon" Jaemin mendorong paksa tubuh MinJeong yang memeluknya erat.
"Jaehyuk, tolong bawa dia pergi dari sini" Yoon Jaehyuk, sekertaris Jaemin itu mengangguk dan langsung membawa MinJeong pergi.
"Aishhh mood ku buruk gara-gara wanita itu" Jaemin pun mengerjakan pekerjaannya dengan perasaan buruk. Sialan, hari baiknya dirusak oleh wanita yang sialnya lagi wanita itu mantan kekasihnya sendiri.
***
Gadis bernama Jang Wonyoung itu itu masih berusaha mendekati Renjun. Pria mungil itu merasa risih saat gadis tinggi itu terus mengikutinya.
"Bisakah kau pergi? Aku risih denganmu" ujar Renjun terus terang.
"Tapi aku ingin berteman denganmu" Renjun langsung pergi. Sedikit berlari dan langsung menaiki taksi.
"Hahhh... Gadis itu gila" ujarnya sendiri.
"Kemana tujuan kita, tuan?" Tanya sang supir taksi. "Ke perumahan apartemen ****" jawab Renjun. Supir taksi itu mengangguk lalu menyalakan radio untuk mengisi keheningan.
"Ah, bisakah kita berhenti sebentar nanti di mini market?"
"Tentu" Renjun mengambil novel yang baru ia beli lalu membacanya. Sesekali matanya melihat keluar jendela. Menikmati mengamati jalanan yang penuh dengan mobil. Keadaan tubuhnya pun sudah sedikit membaik.
Tak lama, ponselnya bergetar ada panggilan dengan nama "Nana Hyung" di layar ponselnya. Saat Jaemin mengantarnya pagi tadi, mereka berdua bertukar nomor ponsel.
"Halo Nana Hyung?"
"Halo Njun... Njun dimana sekarang?"
"Njun sedang dijalan pulang... Ada apa Nana Hyung?"
"Tidak... Nana Hyung kira Njun masih di kampus... Tadinya mau Hyung jemput... Ya sudah, bagaimana kalau kita makan siang bersama?"
"Dirumah Njun saja ya... Njun akan memasak"
"Baiklah... Terserah Njun... Nana hyung akan ke sana"
Panggilan pun ditutup oleh Jaemin. Renjun tadinya sudah janji makan siang bersama Mark, tapi Jaemin sepertinya akan bergabung. Jadi Renjun akan memasak lebih
"Tuan, kita sudah sampai di mini market... Saya akan tinggi di parkiran depan" Renjun mengangguk lalu turun dari taksi. Ia akan membeli beberapa camilan dan bahan untuk membuat kue.
"Euumm... Enaknya rasa apa ya Cake nya" Renjun berpikir untuk membuat kue rasa apa untuk pencuci mulut nanti.
"Ah, sebaiknya aku tanya pada Mark Hyung dan Nana Hyung" Renjun memberi pesan bertanya pada Mark dan Jaemin.
Mereka berdua memilih coklat jadi Renjun akan membuat kue coklat.
Annyeong....
Aku Hana... Bakal gantiin Nami yang lagi sakit untuk sementara...
Tadinya emang mo Hiatus... Tapi Nami kasian sama para pembaca... Takutnya nanti malah lupa sama cerita ini...
Semoga tulisannya sama neee
(*´ω`*)
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)
Romancecerita tentang Renjun yang salah pilih apartemen (•‿•) Rank #1 Renjunharem -26 Mei #4 Chessy -26 Mei #10 Kiyowo -26 Mei