30

2.1K 214 19
                                    
































Renjun sekarang lagi di cafe Hendery. Dia udah buat keputusan. Siapa pemenang hatinya.

(Sebelum kita lanjut, kita flashback selama 3 bulan lalu. Dimana, semua pria yang menginginkan Renjun, saling berlomba untuk mendapatkan hati Renjun)










3 Bulan Lalu....

Hari ini Jeno berencana untuk mengajak Renjun untuk pergi ke Mall. Dia juga akan mengajak Ayden.

"Jeno Hyung!! Ayo!!" Renjun berdiri di depan Jeno dengan menggandeng tangan kecil Ayden.

"Chaaa... Ayden bersama Hyung!! Naik pesawat yeaeyyyy" Ayden di angkat oleh Jeno dan di dudukan di atas bahunya.

"Holeee... Aden tinggiii" Renjun tersenyum melihat kejadian itu. Lalu kemudian mereka bertiga berjalan berdampingan. Ayden masih tetap di bahu Jeno sampai mobil.

"Njun sudah makan?" Tanya Jeno.

"Sudaahh... Tadi makan bersama Ayden dan Taeyong Hyung" Jeno mengangguk lalu mulai menyalakan mobilnya dan melaju menuju Mall.

***

Di Mall, Renjun dan Ayden tampak di belikan banyak hal oleh Jeno. Beberapa pegawai di perintahkan untuk mengikuti mereka dan membawakan troli. Jeno tampak seperti sugar Daddy dan mereka bertiga terlihat seperti sebuah keluarga bahagia yang hidup sangat berkecukupan dengan kepala keluarga yang tampan. Jeno dan Renjun berjalan beriringan. Tangan kekar Jeno tak lepas dari pinggang ramping Renjun dan Ayden yang di menaiki troli sembari di dorong salah satu pegawai.

"Pakaian ini tampak bagus... Bagaimana kalau Njun mencobanya?" Jeno tampak memilih kan beberapa pakaian yang cocok untuk Renjun dan Ayden.

Sudah tak terhitung berapa banyak Renjun harus bolak-balik ke ruang ganti. Hingga ia lelah dan memutuskan untuk pergi ke bagian cemilan dan makanan.

Melihat cemilan, mata Renjun dan Ayden terlihat berbinar dan hal itu membuat tawa Jeno menguar.

"Kalian berdua sangat mirip. Ekspresi kalian juga sangat imut" ujar Jeno.

"Hung!! Aden boleh Jajan banyak?"

"Tentu sayang... Ambil sebanyak yang Ayden mau, ok?" Ayden mengangguk lalu mulai memasukan Camilan-camilan ke dalam troli yang ia naiki.

"Hyung, apa ini tidak terlalu banyak? Kau terlalu berlebihan membelanjakan kami" Renjun merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa... Akhirnya aku bisa mengurangi beban Bank yang menyimpan uangku"

"Baiklah"



***





Efek lelah, Ayden tampak tidur nyenyak di dalam mobil. Renjun sendiri tampak menahan kantuk terbukti bahwa ia mengusap kepalanya beberapa kali akibat terantuk jendela. Mereka bertiga sedang dalam perjalanan pulang. Bagian bagasi mobil Jeno penuh dengan belanjaan. Jeno tak bisa berhenti tersenyum. Ia merasa sangat puas hari ini bisa seharian bersama Renjun. Dilengkapi dengan Ayden, ia merasa seperti sedang berbelanja dengan keluarga kecilnya.

"Kalau mengantuk, tidur saja Njun" Jeno sedari tadi menahan tawa karna melihat Renjun mati-matian menahan kantuk hingga kepalanya terantuk.

"Sudah hampir Sampai Hyung, jadi nanti sekalian tidur di apartemen" jawab Renjun.

"Baiklah, terserah kau sajaa" Jeno kembali fokus ke depan. Ia sedikit memperlambat laju mobilnya.

Selang beberapa saat, akhirnya mereka sampai di basemen apartemen Renjun. Ayden masih tertidur jadi ia di gendong Renjun sedangkan Jeno membawa belanjaannya. Terhitung ada 5 paper bag besar yang berisi pakaian serta camilan. Mereka bertiga naik menggunakan lift dan akhirnya sampai.

Renjun menuju apartemen Taeyong terlebih dahulu untuk mengembalikan anak itu. Masih ingatkan? Kalau Ayden tinggal bersama Taeyong.

"Kalian terlihat seperti keluarga, Renjun ibu, Jeno ayah dan Ayden anak kalian" ujar Taeyong dengan alis yang dinaik turunkan.

"Ish! hyung~~~~" Renjun merengek. Ia merasa malu walaupun ada sedikit rasa bahagia menyeruak.

"Haha, baiklah... Sini Aydennya, kau pasti keberatan kan?" Taeyong mengambil alih Ayden dari gendongan Renjun.

"Tentu tidak Hyung... Dia tidak terlalu berat"

"Sudah, kau terlihat lelah Njun, pergi tidur dan istirahat" Taeyong masuk kedalam. Jeno juga membawakan dua paper bag berisi belanjaan Ayden.

Setelahnya, Renjun pulang. Jeno tidak mampir karna ini sudah sore. Pria tampan itu juga tidak ingin mengganggu Renjun beristirahat. Mereka seharian jalan-jalan dan ia juga merasa sedikit lelah. Namun rasa senang dan bahagia lebih mendominasi.





***

(Ini masih flashback yaa)

Pria tampan bermarga Lee asal Kanada itu kini tampak kacau disebuah bar di tengah kota. Ia sudah sangat mabuk karna meminum banyak sekali minuman beralkohol. Mark beberapa kali mengumpat, meracau serta mengutuk. Ia kini berada di ruangan VIP bar. Sudah ada 4 gelas yang pecah akibat ia lempar.

Ia merasa marah karna orang tuanya menjodohkan nya dengan seorang perempuan yang bahkan ia tidak kenal. Dan perempuan itu memanfaatkan nya saat ia mabuk dulu sehingga Mark meniduri perempuan itu. Dan tadi pagi, perempuan itu mengaku hamil anak Mark.

Mark tidak mau mengakui anak itu tetapi perempuan jalang yang ia benci itu malah memberitahu orang tuanya. Akibatnya, Mark terpaksa harus menikahi perempuan itu dalam waktu dekat.

Ia tidak menerima begitu saja. Ia pastikan, setelah anak itu lahir, ia akan menceraikan wanita itu.







"SIALAN!AKU HANYA MENCINTAI RENJUN!"




























TBC.

VOTE! GW MAKSA!!

Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang