16

3.1K 339 38
                                    





















Hari ini adalah hari dimana Renjun akan dijaga oleh Jaemin. Mereka berdua benar-benar hanya berada di apartemen Renjun. Dan kini Jaemin sedang memperhatikan Renjun yang membuat lilin aroma.

"Nana Hyung, Nana Hyung ingin coba buat, tidak?" Jaemin yang tadinya fokus memperhatikan tangan Renjun yang sedang mengaduk lilin cair yang dicampur dengan aroma lemon langsung menoleh ke arah Renjun.

"Memangnya Nana Hyung harus apa?" Renjun pun melepas sarung tangan tebalnya dan memakaikannya di tangan besar Jaemin.

"Tangan Nana Hyung yang memakai sarung tangan memegangi wadah ini... Karna wadahnya panas jadi harus pakai pelindung... Tangan satunya aduk lilinnya sampai sedikit berkurang dan tambahkan lagi aromanya." Jaemin mengangguk lalu mengikuti prosedur yang di arahkan Renjun.

Mereka berdua bersenang-senang. Apalagi memiliki kesukaan yang sama yaitu lilin aroma. Jaemin pun tak absen untuk menggoda Renjun.

"Aigoo... Injunie... Ini sudah waktunya makan siang... Njun tidak lapar,hm?" Renjun pun melihat ke arah jam. Lalu perutnya berbunyi hingga membuat Jaemin tertawa.

"Hahaha.. Injun lapar,hm? Mau Nana Hyung masak kan?"

"Eh, tidak perlu... Injun akan masak sendiri... Nana Hyung kan tamu disini"

"Kalau begitu, Nana Hyung bantu ya" Renjun akhirnya mengangguk. Mereka terlalu asik membuat lilin aroma. Beberapa lilin sudah jadi dan hanya tinggal tunggu mengeras.

"Njun akan masak apa,hm?"

"Euummm Injun bingung... Biasanya Njun cuma masak Samgyetang dan kimchi.."

"Bagaimana jika sup rumput laut? Udara cukup dingin... Dan memakan sup adalah pilihan tepat" usul Jaemin. Renjun menyetujui nya dan mereka memasak bersama.

Beberapa kali Jaemin tampak mencuri kesempatan seperti mengambil garam sambil merangkul pinggul Renjun, mengambil pisau sambil menciumi tengkuk Renjun dan yang parah berpura-pura tak melihat hingga tangannya meremas pantat Renjun.

"Nana Hyung!!" Jaemin tertawa melihat Renjun yang berwajah galak yang malah nampak menggemaskan.

Setelah beberapa lama kemudian, masakan akhirnya jadi walau mereka memasak sambil diringi keusilan Jaemin dan pekikan Renjun. Menata makanan dimeja dan memakannya.

'aishh bagaimana ini... Njun bingung Njun suka siapa'




★★★

Sedangkan para wanita yang sudah berencana mencelakai Renjun merasa kesal karna tidak melihat target mereka keluar apartemen apalagi keluar dari gedung. Ji-min pun terpaksa untuk mengubah rencana ini untuk hati lain. Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan Renjun.

Melihat para wanita itu kesal, diam-diam Ningning tersenyum dan langsung memberitahu pada Jaemin dan lainnya.

'kalian tidak akan bisa membuat Renjun celaka karna ia dilindungi orang banyak'



Jaemin tersenyum melihat pesan dari Ningning. Itu berarti ia berhasil menjaga Renjun yang kini sudah tertidur siang akibat kelelahan. Lelah karna menghadapi keusilan Jaemin serta mengerjakan tugas kuliahnya. Jaemin pun ikut merebahkan dirinya di sofa Renjun.

"Kira-kira, siapa yang Renjun sukai ya?"

"Apa mungkin Mark? Mereka cukup sering bersama"

"Ahhh perasaan orang bisa saja berubah"

"Jika Renjun menyukai kita semua?"

"Arrghh sudahlah lebih baik aku tidur" Jaemin pun tertidur setelah memikirkan siapa yang Renjun sukai.


★★★

Jeno mengecek ponselnya yang tadi ia nonaktifkan. Melihat pesan dari Ningning, ia tersenyum miring lalu menelfon orang entah itu siapa.

"Buat mereka pergi jauh dari sini"

Setelah mengatakan itu pada orang yang ia telfon, Jeno pun menutup panggilan dan langsung pergi ke apartemen Renjun. Ia berencana untuk membawa Renjun ke toko hewan. Hanya alibi karna sebenarnya ia ingin berduaan dengan Renjun.

Disisi lain Haechan pun sama. Ia senang karna itu artinya Renjun aman dan tidak terluka. Dengan perasaan senang ia kembali ke apartemennya. Tadinya ia ingin menghampiri Renjun tapi Jeno mengirim pesan bahwa pria dengan eye smile itu ingin mengajak Renjun jalan-jalan. Biarlah. Untuk kali ini Haechan akan mengalah tapi besok ia akan mengajak Renjun jalan-jalan seharian.


Jeno pun sampai di depan apartemen Renjun. Menekan bel nya tapi sama sekali tak dibuka. Lalu menekan bel nya lagi dan belum dibuka. Akhirnya Jeno menekan bel berkali-kali membuat Renjun yang tertidur jadi terbangun dengan kesal. Lalu membuka pintunya.

"Aloo Renjunie"

"Hmm... Ada apa Jeno Hyung?? Injun padahal sedang tidur tadiii" Jeno merasa bersalah telah membangunkan Renjun.

"Aduh... Maaf ya Njun... Hyung tidak tahu... Tadi Hyung ingin mengajak Renjun untuk mengantar Hyung membeli makanan untuk para kucing Hyung" Renjun yang mendengar nama hewal lucu favoritnya itu langsung segar.

"Kalau begitu, Injun ikut!!! Injun juga ingin melihat kucing Jeno Hyung!!" Jeno terkekeh melihat Renjun yang semangat untuk ikut dengannya. Ia masuk untuk menunggu Renjun berganti pakaian. Matanya tidak sengaja melihat temannya yang tertidur pulas di sofa. Baru saja ia akan menjaili Jaemin, suara Renjun menginterupsinya.

"Njun sudah siap?"

Renjun mengangguk. Lalu mereka berdua berangkat meninggalkan Jaemin yang masih tidur. Agar Jaemin tak khawatir karna Renjun tidak ada di apartemen, Jeno terlebih dahulu mengirim pesan pada pemuda Na bahwa Renjun bersamanya.



























































































































































































































































































































































































To be continued

Lagi badmood

Padahal udh good mood
Tapi ada orang yang bikin badmood lagi

┻━┻︵└(´_`└)

Sialan!!!!!!

Arrghh

Bgst

Jancu*

Kntl

Anj-

Dasar lont*

Bab*

Bajing**

😒😤🙄😤😒🙄😒😒😒😒😤😠😡😡😤😤😒🤫🤐🤬😡🙄😠🙄😡🤫🙄🤐🙄🤫🙄🤐🤫🙄🤐🙄😬😳😤🙄🤐🤫🤫🤐🤫🤐🤬😡🤬😡😠🙄🤬



Terlalu KIYOWO!!! (Renjun Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang