Chapter 2

112 14 4
                                    

Selamat membaca

⏳⏳⏳

Mira atau Lea sekarang berubah menjadi gadis berusia empat belas tahun. Setelah beberapa hari memperhatikan para pelayan ia akhirnya telah memahami situasinya. Lea asli sepertinya merupakan gadis yang pendiam dan mungkin juga penakut,hal itu terlihat dari sikap para pelayan yang berhati-hati di depannya. Kadang kala ia melihat pelayan melirik kearahnya seakan mau mengajaknya berbicara tetapi takut membuatnya tidak nyaman.

Bukan hanya itu saja yang membuatnya terkejut,tetapi ketika ia melihat ke cermin,ia dihadapkan dengan wajah asing yang begitu cantik. Bagaimana tidak? Rambut hitam yang segelap malam dan mata abu-abu yang begitu indah dan memesona. Tapi sayang nya,kulitnya yang sangat pucat membuatnya terlihat tidak sehat dan seperti kekurangan energi hidup.
Seakan-akan gadis ini tidak pernah terkena sinar matahari.

TOK... TOK... TOKK

Pintu diketuk,seorang pelayan masuk membawakan sarapan. Pelayan itu melihat lea yang linglung menatap cermin,ia penasaran apa yang membuat Lea melihat cermin begitu lama biasanya nona tidak menyukai cermin.

Pelayan itu menggelengkan Kepalanya menghilangkan rasa penasarannya.
Setelah meletakkan sarapannya pelayan itu bersiap untuk pergi.

Lea yang sedari tadi berkutat dengan pikirannya sendiri akhirnya menyadari keberadaan pelayan itu,pelayan itu adalah seorang wanita paruh baya bernama Meri,dan salah satu karakter di novel seri pertama yang di bacanya,dia adalah asisten kepala pelayan dan salah satu pelayan yang setia kepada Marquis Leonid bahkan saat Marquis masih muda.

Saat pelayan itu akan keluar, Lea tiba-tiba memanggilnya.

"Tunggu sebentar...mulai besok tidak perlu membawakan makanan ke kamar ku, aku akan makan di ruang makan."

Perkataan lea itu sontak membuat pelayan yang akan bersiap pergi begitu saja terkejut hingga menjatuhkan nampan yang dipegangnya.

"Eh... Apa,apa...apa aku salah bicara?...." Lea juga terkejut atas reaksi pelayan itu.

"N... Nona,apa yang baru saja anda katakan?

" Ya?...Eh... Itu,mulai besok kau tidak perlu membawa makanan ke kamarku,aku akan makan di ruang makan."ulang lea.

"B...benarkah nona?

Lea mengangguk merespon pertanyaan pelayan itu.

melihat konfirmasi majikannya,pelayan itu seketika terharu.

" Eh,eh...bi..bibi Meri,kenapa bibi menangis?
Hal itu membuat Lea kelabakan tidak tau harus melakukan apa.

Pelayan yang bernama Meri masih menangis dengan rasa syukur yang luar biasa. Pasalnya,setelah nona lahir ia telah di tinggal mati oleh ibunya,meski begitu ia tumbuh menjadi anak yang ceria. Akan tetapi,keceriaan itu tiba-tiba menghilang karena suatu kejadian mengubahnya. Hal itu berawal ketika Marquis membawanya menghadiri pesta pendirian Kekaisaran.

Lea kecil saat itu begitu senang,tetapi harapannya sirna saat orang-orang di istana menatapnya dengan jijik dan benci. Lea kecil tidak mengetahui apa yang membuat mereka melihatnya seperti itu,bahkan anak-anak yang bermain dengannya mengatakan bahwa ia adalah putri wanita jahat dan itu membuatnya sangat marah dan berakhir dengan memukuli anak-anak itu.

Anak-anak yang ketakutan itu pun menangis dan melapor kepada orang tua mereka. Dan kemudian di depan Lea kecil,para bangsawan itu memarahinya mengatakan bahwa ia adalah anak dari wanita jahat,penyihir, monster dan segala macam kata-kata buruk di ucapkan oleh mereka. Melihat para orang dewasa yang marah,Lea sangat ketakutan dan menangis begitu keras.

The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang