Chapter 30

4 1 0
                                    

Kabar kemunculan iblis membuat gempar Kekaisaran dan Kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Kejadian itu banyak menjadi perbincangan berbagai kalangan baik itu bangsawan atau pun rakyat biasa mereka mempertanyakan mengapa iblis yang telah kalah sekitar dua puluh tahun yang lalu kembali muncul bahkan para bangsawan mendesak kaisar untuk mengadakan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

Setelah rapat itu selesai, Kaisar merasa kepalanya sakit karena keributaan para bangsawan itu. Duduk di kursi ruang kerjanya sambil memijat panggkal hidungnya, ia kemudian memerintah bawahannya untuk memanggil seseorang.

"Suruh Pendeta Agung menghadap ke istana sekarang juga! "

Setelah beberapa saat, seorang pria berpakaian putih khas Pendeta datang.

"Salam kepada matahari Kekaisaran Yang Mulia Kaisar." ucap Louis Bael sang Pendeta Agung.

" Katakan mengapa iblis itu muncul? Apakah ini perbuatan mu? Kau ingin merebut Kekaisaran dariku?" tanya Kaisar marah bertubi-tubi.

Louis dengan tenang menerima kemarahan Kaisar itu dan setelahnya ia berbicara.

"Sepertinya anda telah salah paham Yang Mulia! Saya tidak akan pernah melakukan hal tersebut karena sudah berjanji mengabdi pada Kekaisaran setelah kejadian itu."

Kaisar menyipitkan matanya menatap curiga pada Pendeta itu.

"Benarkah yang kau katakan itu? "

"Ya Yang Mulia! Saya hanya membantu anda untuk melindungi Kekaisaran dan membuatnya hanya menjadi milik anda bahkan saat pahlawan itu datang saya sudah melakukannya sejak saat itu."

" Baiklah...."Kaisar akhirnya duduk dengan santai setelah terlepas dari ketegangan sambil menatap pria itu. "Lalu katakan kenapa iblis itu muncul? "

"Saya juga tidak mengetahuinya Yang Mulia, tetapi mungkin saja iblis itu muncul karena putri dari wanita itu."

Kaisar seketika marah.
"Walaupun wanita itu telah mati tetapi dia juga telah meninggalkan sesuatu yang merepotkan. Haruskah aku membunuhnya saja? " ucap Kaisar setelah terpikirkan untuk menghilang sumber kemarahan dan Ketidaksenangan nya.

"Tolong tenangkan diri anda Yang Mulia walaupun gadis itu merepotkan tetapi ia juga menguntungkan bagi anda Yang Mulia karena berkat kehadirannya para Warriors tidak berani melakukan perlawanan dan juga para Union(kerajaan-kerajaan bekas Kekaisaran suci yang ingin merdeka sendiri dari Kekaisaran Ruverizen) menjadi takut untuk memberontak. Dan Jika anda membunuhnya kemungkinan para Warriors akan menyerang anda tidak peduli apapun yang terjadi."

"Jika anda masih ingin menyingkirkannya saya punya cara yang lebih baik sama seperti saat itu kita menyingkirkan ibunya." ucap Louis sang Pendeta Agung memberikan saran.

"Baiklah, akan kupercayakan itu padamu!" ucap Kaisar menyerahkan pengurusan Lea kepada Pendeta itu karena ia tidak akan bisa menyingkirkan monster seperti itu.

Mendengar persetujuan Kaisar Louis Bael sang Pendeta Agung tersenyum lembut.

"Baik Yang Mulia." ucapnya memberi hormat.

Keluar dari ruangan Kaisar, di sepanjang perjalanan, banyak para pelayan yang memberi hormat padanya bahkan para pelayan wanita tersipu saat melihat ketampanannya. Sementara Louis hanya tersenyum lembut membalas sapaan para pelayan itu.

Memetik sebuah bunga di taman depan istana, Louis berbalik melirik bangunan mewah istana kemudian kembali berjalan sambil menciumi aroma dari bunga itu tersenyum lembut dan berkata.

"Jika gadis itu mati, kau juga akan mati...,dasar bodoh!"

✍✍✍✍

Sudah tiga hari sekembalinya Lea dari wilayah Tusha.

The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang