Chapter 5

55 8 6
                                    


Sorry ceritanya kepanjangan semoga kalian nggak bosan bacanya.

Selamat membaca.
🍃🍃🍃🍃

Latar tempat di novel ini masih sama dengan novel seri pertamanya yaitu benua pangea, atau lebih tepatnya di Kekaisaran Ruverizen. Benua pangea terdiri dari satu Kekaisaran dan tiga kerajaan besar, serta beberapa kerajaan kecil.

Sementara itu wilayah Rundel merupakan wilayah kekuasaan Marquis Acren Von Leonid. Itu merupakan wilayah paling timur Kekaisaran yaitu hutan kuno tempat yang dipenuh monster dan juga merupakan tempat yang tidak terjelajahi pemukiman yang awalnya di luar Kekaisaran.
Kaisar memberikan wilayah itu kepada Marquis Acren sebenarnya untuk mengusirnya secara halus karena Kaisar tidak menyukai saudara angkatnya itu,ia takut kalau suatu saat nanti Marquis Acren akan merebut tahtanya jadi Kaisar terlebih dahulu menempatkan Marquis Acren di wilayah yang sangat jauh dari ibu kota di tempat para monster buas hidup sehingga ia akan selalu di sibukkan dengan mengurus monster itu.

Wajar rasanya jika Kaisar takut pada Marquis Acren karena pada awalnya tahta Kekaisaran Ruverizen akan di wariskan pada Marquis Acren oleh Kaisar Romulus von Helios Kaisar sebelumnya ayah dari Kaisar sekarang karena Marquis yang memiliki prestasi yang membanggakan ia merupakan komandan kesatria saat itu sekaligus master pedang Kekaisaran yang ikut serta membasmi para iblis dan Monster pada Perang Hitam. Pencapaiannya itu membuat Kaisar sebelumnya menginginkan putra angkatnya itu untuk naik tahta sehingga hal itu pun membuat Kaisar Leon von Helios putra Kaisar benci dan iri.
Tetapi sayangnya Marquis Acren menolak dan berjanji bahwa dia akan menjadi pelindung Kekaisaran.

✍✍✍✍

Hari...,Musim...,Dan tahun pun berganti.

Sudah empat tahun berlalu sejak kedatangan Lea/mira ke dunia ini. Selama empat tahun ini ia sudah membaca seluruh buku perpustakaan di kediaman Marquis tetapi masih belum bisa menemukan cara agar ia bisa pulang.

Selama empat tahun itu banyak hal yang sudah terjadi seperti penguasaan pedangnya yang semakin membaik, menjadi teman minum teh dan berbincang Martha, menjadi teman bermain si kembar, ikut pelatihan bersama kesatria, pergi berjalan-jalan bersama Anie dan terakhir ia belajar sihir untuk menstabilkan sihirnya yang semakin kuat dan tidak terkendali.

Lea menutup buku yang selesai dibacanya, duduk menghadap jendela angin musim panas bertiup meredakan rasa gerahnya. Lea menyangga wajahnya dengan satu tangan menatap kesibukan orang-orang yang berlalu lalang dari lantai tiga kediaman Marquis.
"Huft..,semua buku di perpustakaan ini sudah selesai ku baca...,tetapi aku tidak dapat menemukan buku tentang dunia lain."

" Sudah empat tahun berlalu entah bagaimana dengan tubuhku? Aku tidak mati kan?" cemas Lea.

"Huft...sudah terlalu lama aku di dunia ini aku harus segera pulang...,jika aku semakin lama di dunia ini tubuhku mungkin akan mati."

Lea menghela napas untuk kesekian kalinya.

"Haruskah aku pergi ke ibu kota,di ibu kota pasti banyak terdapat penyihir, aku bisa bertanya pada mereka atau pergi ke perpustakaan ibu kota yang mungkin saja memiliki buku tentang sihir atau hal-hal mistis seperti itu dari seluruh penjuru Kekaisaran dan bahkan mungkin juga dari negara lain."

Saat meratapi nasibnya, menara lonceng berbunyi membuat Lea seketika bangun berlari keluar ia kemudian bertemu dengan Mathew yang semakin tampan setelah empat tahun berlalu begitu juga dengan tubuhnya yang semakin tinggi.

"Kau mau ikut pembasmian?"

"Iya, aku ingin menghilangkan stress." balas Lea.

Mathew tersenyum pada jawaban Lea.

The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang