The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins)

Chapter 9

Selamat membaca.
😊😊😊😊

Setelah menghabiskan beberapa hari berpikir tentang kejadian di perpustakaan, Lea akhirnya menemukan solusinya, karena pria berambut merah itu sepertinya mengetahui keadaannya, Lea bermaksud mencoba untuk mengorek informasi yang diketahui pria itu, apakah ia benar-benar mengetahui tentang dunia lain atau hal ajaib seperti itu.

Kembali ke perpustakaan Lea segera mencari buku tentang keberadaan dunia lain, tetapi jumlah buku di perpustakaan itu sangat banyak, Lea yang lelah menjadi tidak yakin apakah dia benar-benar dapat menemukan buku tersebut. Lea menatap lelah banyaknya rak buku di perpustakaan yang sangat luas itu.
"Hhh...,begitu banyak buku! tapi...,itu sepertinya wajar saja karena perpustakaan ini sudah berdiri sebelum Kekaisaran Ruverizen bahkan terbentuk.

Dari informasi novel itu, perpustakaan Bodleian merupakan perpustakaan yang sudah ada sejak zaman kuno yaitu pada masa Kekaisaran suci Lumiere.

Saat Lea berdiri termenung, tepukan di bahunya dan suara berat seorang pria tiba-tiba mengejutkannya hingga membuatnya jatuh tersandung.

"Eh, ada apa dengan mu? Mengapa kau tiba-tiba terjatuh?" ucap pria itu membungkuk menatap Lea heran.

Lea seketika kesal saat melihat pria berambut merah itu.
"Sialan...,tolong jangan mengagetkan orang secara sembarangan."ceramah Lea pada pria berambut merah itu.

Dan pria itu hanya mengangguk mendengar ceramah Lea.

"Hei...,bantu aku berdiri!" kata Lea sambil mengulurkan tangannya. Pria itu melihat tangan putih yang terulur dan segera memegangnya dan membantu Lea berdiri.

" Ck, adik laki-laki ini memang tampan tapi dia sangat jahil." ucap suara hati Lea yang seperti wanita tua.

Berdiri Lea langsung membersihkan pakaiannya.

"Apakah kau sedang mencari sesuatu? Sedari tadi aku melihatmu berkeliling ke rak buku satu dan lainnya."

"Buku apa yang kau cari? Kau bisa mengatakannya padaku aku akan menemukannya untuk mu. Aku sudah membaca banyak buku disini." ucap pria berambut merah itu bangga.

Lea menatap pria itu dengan serius mendekatkan wajahnya menatap lekat pria itu.

Pria berambut merah itu terkejut dengan kedekatan Lea, ia bisa melihat mata perak jernih gadis itu yang memantulkan wajahnya.

"Apa kau serius?"

" Apa?...,Eh Ya tentu saja."ucap pria berambut merah tersadar.

"Kalau begitu, apa kau tau sihir tentang perpindahan?"

"Apakah seperti teleport?"

" Yah, kurang lebih seperti itu tetapi lebih jauh lagi."

Pria berambut merah itu berpikir sejenak.

"Hm...,apakah sihir seperti perpindahan dimensi yang kau maksud?"

Lea seketika bersemangat matanya menatap pria berambut merah itu dengan berapi-api.
" Ya ya seperti itu, apakah sihir seperti itu ada?"

Menopang dagunya dengan kedua tangannya, pria itu menatap Lea yang bersemangat sambil tersenyum.
"Aku juga tidak terlalu yakin, apakah sihir itu benar-benar ada atau tidak, soalnya itu hanya berdasarkan cerita legenda."

Mata Lea yang bersemangat seketika padam dan dengan lemas ia merebahkan kepalanya di atas meja.

"Hei, jangan hilang semangat begitu. Memangnya kau mau melakukan apa dengan sihir itu?" tanya pria itu kepo.

"Rahasia." Balas Lea.

Lea kembali kedudukannya semula menatap pria itu.
"Hei kau, kau bilang sudah membaca banyak buku di sini, tetapi sepertinya kau bukan tipe orang yang menyukai buku." ucap Lea sambil memandang pria itu dari atas kebawah Lea sulit mencocokkan image berandal dan playboy pria itu menjadi pria yang suka membaca buku.