Chapter 6

45 9 1
                                    

Selamat membaca.
🌺🌺🌺🌺

Di sebuah ruangan yang mewah keberadaan buku-buku kuno yang berjejer di atas meja Seakan-akan merusak citra mewah dan megah dari ruangan itu. Di balik meja itu duduk seorang pria dengan wajah yang terhalangi oleh buku yang dibacanya. Satu tangannya menopang wajahnya dengan siku bertumpu pada lengan kursi sebagai sandaran.

"Ah, berapa kali pun aku melihatnya...,buku ini masih saja membuatku tidak mengerti." suara serak dengan nada yang malas terdengar memulihkan suasana hening di ruangan itu.

"Hei...,Hei sibad...,Bagaimana dengan mu? Apa kau sudah mengetahui huruf apa itu?"

Pria yang bernama sibad itu berbalik. Sibad merupakan seorang pria muda berkacamata menatap pria itu dengan lelah.
" Huft...,tuan...,bagaimana saya bisa tahu tulisan apa itu!"

"Hei...,Hei sibad...,kenapa kau terlihat begitu lelah?"

Sibad menyapu rambutnya frustasi
" Bagaimana saya bisa tidak lelah? Tuan memerintahkan saya untuk meneliti buku yang jumlahnya bahkan sampai ribuan setiap hari disini."

"HAHAHAHA..."

Tawa pria itu meledak saat mendengar suara pasrah sibad. Menurunkan bukunya sedikit, mata keemasan yang tersenyum mempesona nampak menatap lucu wajah sibad yang frustasi.

Sibad hanya dapat mengelus dadanya pada kejahilan tuannya.
"Padahal ini tugas yang menyangkut keluarganya...tidak,mungkin saja menyangkut seluruh Kekaisaran tapi tuan muda ini malah menyerahkannya padaku uhk..."Sibad hanya dapat mencengkram dadanya frustasi pada kejahilan tuannya.

✍✍✍✍

Setelah setengah bulan perjalanan kereta yang menyenangkan sekaligus melelahkan, Lea akhirnya sampai juga.
Dari kejauhan lea melihat kota yang sangat-sangat luas berbentuk lingkaran super besar dan di tengah kota itu berdiri istana yang besar bahkan dari jarak kereta kuda yang masih jauh ia dapat melihat kemegahan dan kekokohan istana itu.

Lea menjulurkan kepalanya keluar dari jendela kereta agar lebih bebas melihatnya.
"WOOW....LUAR BIASA...!"kagum lea.

Mendengar teriakan lea kesatria yang merangkap menjadi kusir ikut angkat bicara.
" Itu adalah istana Kekaisaran nona lea."

"Ya aku tau."

Melihat istana itu lea menjadi teringat latar belakang berdirinya Kekaisaran Ruverizen, di jelaskan dalam novel Kekaisaran Ruverizen merupakan kerajaann yang pada zaman dahulu menyatukan beberapa kerajaan besar dan kecil untuk memerangi iblis dan monster pada Perang Legenda.

Kekaisaran Ruverizen terbentuk setelah kehancuran Kekaisaran suci Lumiere akibat serangan iblis. Setelah itu banyak negara-negara bekas Kekaisaran suci Lumiere mengalami kekacauan mereka berperang satu sama lain untuk memperebutkan wilayah dan hal itu hampir memusnahkan umat manusia karena iblis memanfaatkan situasi kacau itu untuk menyerang. Dimasa yang gawat itu kerajaan Ruverizen maju meminta bantuan pada tiga Pahlawan Hebat terdahulu, atau yang biasa di sebut sebagai Pahlawan Legenda yaitu Lomon Uriel (Si Badai Api), Great Witch (Si Penyihir Agung), dan Windflugel (Si Pemanah) untuk menyatukan negara-negara yang bertikai itu. Para pahlawan itu setuju untuk mencegah umat manusia musnah mereka kemudian menundukkan bekas-bekas kerajaan Kekaisaran suci mempersatukan mereka untuk ikut bertarung melawan iblis dan setelah mereka memenangkan pertarungan itu maka kemudian terbentuklah Kekaisaran baru yaitu Kekaisaran Ruverizen.

Kereta hijau kemudian memasuki gerbang kota Tallin. Tallin merupakan nama ibu kota Kekaisaran Ruverizen.
Lea semakin terkagum saat melihat bangunan-bangunan yang mewah di kanan-kiri jalan, kereta kuda mewah yang berlalu-lalang serta banyak orang-orang yang berpakaian bagus dan rapi berjalan ke segala arah tujuan mereka masing-masing.

The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang