Kabar Shila yang tertangkap mengegerkan para kesatria sihir
Dan orang yang paling shock adalah Lea merurut kabar yang beredar penangkapan itu terjadi saat Shila ingin membunuh Count Jeffrey diketahui motifnya melakukan itu adalah karena ia ingin membalaskan dendam kematian ayahnya, setelah di selidiki ternyata di ketahui bahwa Shila adalah putri mendiang Hakim Kekaisaran Viscount Cedric yang dieksekusi empat tahun yang lalu.
Ia menjadi kesatria sihir dan masuk ke Divisi Emas untuk mengawasi gerak-gerik Count sambil menunggu kesempatan untuk membunuhnya karena Count Jeffrey adalah orang yang melaporkan kasus tersebut yang mengakibatkan pengeksekusian Viscount Cedric.Di ruangan kesatria sihir Divisi Merah Lea berjalan mondar-mandir cemas.
"Lea kau duduklah dulu. Sudah hampir satu jam kau melakukan hal itu." ucap Beatrice yang pusing melihat Lea yang sedari tadi berjalan mondar-mandir.
Perkataan itu membuat Lea akhirnya berhenti dan kemudian duduk bersama mereka.
"Katakan yang sejujurnya Lea, apa benar kalau Shila adalah putri Viscount Cedric?" tanya Ruka membuat yang lainnya juga menatapnya serius meminta penjelasan.
Melihat tatapan serius mereka Lea menghela napas dan akhirnya mengatakan identitas sebenarnya Shila.
" Benar, dia adalah putri Viscount Cedric."
"Eh, T... Tapi bukankah putri Viscount itu sudah meninggal?" tanya Monia.
Lea menggeleng menandakan bahwa ia juga tidak tau tentang hal itu. Walaupun ia mengetahui alasan kematian pemeran utama dari novel itu ia tidak mungkin mengatakan pada mereka.
"Apa dia bener-benar ingin membunuh Count Jeffrey? Apa alasannya?" tanya Kenzo.
Lea menatap kenzo dan lainya sebelumnya berkata.
"Aku akan mengatakan alasannya, tetapi kalian tidak boleh mengatakannya pada siapapun mengerti? Tanya Lea pada mereka yang di angguki oleh mereka Lea kemudian berbicara dengan suara kecil "Awalnya ia memang ingin membunuh Count karena sebenarnya kematian Viscount Cedric adalah hasil perbuatan dari Count Jeffrey."
Perkataan Lea itu membuat mereka terkejut bukan main.
"APA?... Lea, apa kau sadar dengan apa yang kau katakan ini? Kau bisa di tangkap juga, tapi apa benar Count Jeffrey memang melakukan hal itu?" tanya Beatrice penasaran.
" Iya aku tidak berbohong, Shila mempunyai buktinya kasus yang di selidiki ayahnya empat tahun yang lalu sebenarnya adalah perbuatan Count Jeffrey."
"Kau mengetahui hal itu tetapi tidak mengatakannya pada kami, apa kau tidak menganggap kami teman? " ucap Ruka sedikit marah.
"Aku tidak bermaksud untuk tidak mengatakannya pada kalian aku hanya saja tidak ingin kalian terlibat. Aku terlibat dengannya karena aku ingin mengungkap pelaku yang menempatkan sihir pemanggilan iblis di wilayah Rundel yang dikatakan Shila, informasi itu ditemukannya dari kasus empat tahun yang lalu yang di selidiki viscount Cedric."
Lagi-lagi perkataan Lea itu mengejutkan mereka.
BRAKK...
"Sihir pemanggilan iblis? Apa maksud mu? apakah pemanggilan iblis itu, iblis yang muncul saat perang Hitam? " Siapa yang melakukan hal itu. Tanya Beatrice beruntun tidak lupa dengan menggebrak meja terlebih dahulu.
"Ya, aku juga tidak tau makanya aku bekerjasama dengan Shila untuk mengungkapkannya dan Shila perg ikut tugas pengawalan karena berniat menyelidiki Count dan orang yang akan di temuinya tetapi aku tidak menyangka dia akan tertangkap."
"Bukankah Shila hanya perlu menyerahkan bukti itu untuk terbebas? "
"Itu tidak akan berhasil, bukti itu berupa Ramuan sihir itu yang masih belum di temukan sumbernya sementara untuk pemanggilan iblis itu tidak ada bukti nyata hanya berupa surat yang Viscount tulis sendiri."
" Ini gawat Shila bisa saja terancam hukuman mati."
"Ah, aku harus menyelamatkannya dan mencegahnya dari kematian atau cerita ini akan berantakan seperti catatan penyihir itu." gumam Lea frustasi ia tidak menyadari bahwa perkataannya di dengar oleh seseorang.
"Aku punya ide. Bagaimana kalau kita menyusup ke istana dan menyelamatkan Shila? Kata Philippe membuatnya mendapatkan pukulan dari Ruka, tidak ingin terkena pukulan itu dia menghindar hingga menambrak kursi Kenzo hingga membuat Kenzo terdorong dan tangannya terkena kursi Lea dan membuatnya kesakitan begitu juga dengan Philippe yang tangannya juga sama-sama kesakitan ikut jatuh.
Lea yang melihat itu entah kenapa seketika teringat pembunuh yang mencoba membunuh Galan. Ia juga terluka pada tangan yang sama saat ia melawannya.
"Kenapa aku malah teringat hal itu?" Tidak mungkinkan kalau Kenzo atau Philippe salah satu pembunuh itu."
✍✍✍✍
Di sebuah taman bunga di istana Kekaisaran. Putri Ruby duduk menikmati teh dan camilan sambil memandangi warna-warni bunga yang bermekaran.
"YANG MULIA...,YANG MULIA. "teriak Luna berlari menghampiri putri Ruby.
" Ada apa?...,kenapa kau berlari seperti orang panik begitu? " tanya sang putri.
Hosh... Hosh...
Luna menarik napas menenangkan dirinya yang lelah sehabis berlari setelah merasa dirinya sudah tenang ia kemudian mengatakan hal penting yang sudah di dengannya.
"Yang Mulia...,putri Viscount Cedric telah di tangkap dengan tuduhan percobaan pembunuhan Count Jeffrey! "
Putri Ruby seketika terkejut ketika mendengar hal itu.
"Apa yang terjadi mungkinkah ini rencana anda?"
"Tidak...,tentu saja tidak! "
"Jadi..., apakah itu perbuatan Pangeran Regulus?"
"Sepertinya begitu, tetapi aku sedikit heran dari mana dia mengetahuinya? "
"Lalu apa yang akan anda lakukan?
"Menunggu."
"Menunggu? " ucap Luna bingung.
"Ya menunggu dia datang."
" Apakah maksud anda Nona Lea?"
Sang putri tersenyum pada kebingungan Luna.
"Ya, walaupun tertangkapnya Shila bukan rencana kita tetapi sepertinya hal itu membantu kita untuk mendapatkan dukungan."" Ah... Jangan bilang anda akan menggunakan itu untuk membuat mereka berutang budi pada anda?"
Putri Ruby sekali lagi tersenyum.
"Benar sekali, gadis itu mungkin akan datang dan meminta bantuan pada ku." kata sang putri sambil meminum tehnya menatap hamparan bunga dan riak air kolam yang tertiup angin.✍✍✍✍
Di sebuah penjara yang gelap. Shila duduk menatap orang di luar jeruji besi penjara.
Shila menatap tajam dengan tatapan membunuh seakan ingin menerkam orang itu jika saja tangan dan kakinya tidak di pasangi borgol pengikat sihir mungkin penjara itu akan hancur bahkan karena kuatnya sihirnya penjara itu membeku es menjalani seluruh penjara.
"Ck, sayang sekali, sihir ini seharusnya menjadi milikku." kata pria itu yang tidak lain adalah Pangeran Regulus yang menatap datar pada Shila yang berlutut dengan kaki dan tangan terikat.
"Apa Putri Ruby yang memerintahkan mu untuk menyusup ke Divisi Emas? Ataukah ini keinginan mu sendiri untuk membalas kematian ayahmu yang menjengkelkan itu?"
Perkataan itu yang menghina ayahnya itu membuat Shila seketika marah.
"BUNUH!...,AKAN KU BUNUH KAU!" ucap Shila dengan kebencian hingga membuatnya mengertakan giginya mengatakan kata-kata itu.Ekspresi wajah pangeran Regulus tetap tidak berubah hanya menatap datar pada Shila.
"Baiklah, tutup saja mulutmu dan tunggu eksekusi yang sama seperti ayahmu." ucap sang Pangeran melirik Shila kemudian berjalan keluar dari penjara.
Bersambung...
Gimana pendapat kalian tentang ni novel?
Jangan lupa vote atau komen yaSalam dari bubble universe sang author abal-abal/amatir.
✍✍✍✍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins)
RandomBukan terjemahan. Novel ini 1000 %punya gw. Kisah mira yang tiba-tiba masuk ke dunia novel. Saksikan petualangannya untuk memecahkan misteri dan mencari jalan pulang kembali ke dunia nyata. DILARANG KERAS MEMPLAGIATI CERITA INI⚠️⚠️⚠️⚠️ 🚨🚨🚨🚨😐😐...