The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins)

Bagian 16

Chapter ini kepanjangan, semoga kalian nggak bosan bacanya.

Selamat membaca...
🌻🌻🌻

Tiga bulan kemudian.

Nyx merupakan organisasi rahasia yang bertujuan melakukan pekerjaan kotor dan kejam yang diminta oleh para klien. Mereka juga dikenal dengan sebutan pembunuh bayaran. Organisasi ini diisi oleh para penjahat dan pembunuh gila yang terlatih, mereka adalah Elit di antara para penjahat dan pembunuh biasa. Mereka juga sering di minta untuk membunuh lawan politik, bangsawan, bahkan para anggota kerajaan. Organisasi ini beroperasi di seluruh benua dan markas mereka tidak pernah di ketahui.

Walaupun merupakan organisasi berbahaya, tetapi baik Kekaisaran dan Kerajaan lainnya tidak ada yang mencoba membasmi organisasi itu, karena mereka memiliki kepentingan masing-masing yang mungkin hal-hal tersebut hanya bisa di selesaikan dengan meminta Nyx untuk membereskannya. contohnya, membunuh orang yang mereka ingin singkirkan tanpa harus mengotori tangan mereka sendiri.

Di ruangan dengan cahaya yang redup, sesosok bertopeng meletakkan sebuah surat di atas meja.

"Ada misi untuk mu!" kata sosok bertopeng itu menatap sosok yang juga bertopeng di depannya. "Sebuah misi yang sangat spesial, kau pasti akan menyukainya."

"Hentikan omong kosong mu itu, dan cepat katakan apa misinya! "ucap Nemesis dingin.

" Ck, dasar tidak sabaran! Baiklah, misi mu kali ini adalah melenyapkan Ruby von Helios, Putri Kekaisaran Ruverizen."

Tanpa banyak bicara, Nemesis mengambil surat itu dan segera pergi.

✍✍✍✍

Kekaisaran sekarang sudah memasuki musim gugur, tanpa terasa Lea sudah berada di ibukota selama setengah tahun.

Lea mengeratkan jubahnya berjalan di jalanan malam kota Tallin. Hari ini ia baru saja selesai mengunjungi Guild perdagangan Hermes mencari informasi tentang pemanggilan iblis di wilayah Rundel. Dan benar saja seperti apa yang di katakan Nemesis, Guild Hermes memang tidak mengetahui informasi tentang hal itu.

Lea akhirnya berjalan tanpa tujuan di jalanan kota sambil menyaksikan keramaian yang terjadi bertepatan dengan festival rakyat.

Di tempat lain, dua orang gadis dan dua orang pria berjubah hitam juga sedang menyaksikan festival, lebih tepatnya hanya seorang gadis yang fokus menyaksikan kemeriahan itu, sementara gadis satunya panik dengan keadaan sekitarnya.

"Yang mulia, ini berbahaya! Tidak bisakah anda melihatnya dari istana saja?

"Bagaimana aku bisa melihat keindahannya jika hanya dari istana? "

"Tapi...,keluar seperti ini berbahaya yang mulia. Banyak orang menginginkan nyawa anda. "

" Tenang Luna, kali ini aku sudah membawa kesatria sesuai dengan saran Doris. "

"T... Tapi...

" Ayolah Luna, nikmati saja festival ini!"

Luna akhirnya ikut menuruti permintaan majikannya itu setelah beberapa kali protesnya itu tidak dihiraukan.

Setelah beberapa saat, seorang kesatria mendekat.

"Yang Mulia, kita diikuti."

"APA?... Aduh, bagaimana ini Yang Mulia?" ucap Luna mulai panik.

" Baiklah, tenang Luna, mulai sekarang kita akan berjalan di keramaian agar menyulitkan orang itu untuk mengejar kita." Putri Ruby kemudian berpaling menatap kedua pria itu. "Dan kalian berdua, tolong awasi orang itu! " perintah sang Putri.