The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins)

Chapter 10

Selamat membaca.

🕸🕸🕸🕸

Di sebuah gang yang gelap seorang berjubah hitam berhenti tepat di sebuah bangunan dengan papan nama bertuliskan Bar Krueger, membuka pintu bar ia masuk ke ruangan yang dipenuhi orang-orang yang sedang menikmati alkohol.

Seorang barista pria kemudian datang melayaninya.
"Apa pesanan anda?"

"Bir gelap di musim dingin."

Barista itu menatap orang berjubah itu sejenak.

"Silahkan ikut aku."

Barista itu membawanya masuk melewati pintu yang membawa mereka menuruni tangga dan di ujung tangga itu terdapat pintu dengan simbol bulan.
Barista itu mengetuk pintu tiga kali dan setelah itu lingkaran sihir pada pintu bersinar terbuka. Orang berjubah hitam itu kemudian masuk.

"Code Name Nemesis, ada sebuah misi untuk mu. Bunuh mata-mata kita yang tertangkap oleh Kekaisaran, jangan biarkan dia membocorkan informasi tentang organisasi kita."perintah seorang pria bertopeng.

Tanpa berbicara orang berjubah hitam dengan topeng yang serupa itu menerima perintah dan segera melaksanakannya.

Malam turun di kota Tallin.
Sesosok berjubah hitam dengan lincah menyelinap melompat kesana-kemari melebur pada bayangan gelapnya malam. Sesampainya di istana dengan panduan peta yang di terimanya dari pria bertopeng itu, orang berjubah hitam itu akhirnya menemukan target.

Target merupakan seorang pria yang dengan cemas duduk menunggu penyelamatan.

Mendengar suara pintu penjara yang terbuka, pria itu dengan semangat menghampiri orang berjubah hitam dengan topeng menutupi wajahnya.

"Kau sudah datang, C...cepat lepaskan borgol sihir ini!" perintah pria itu tetapi orang bertopeng itu tidak bergerak sedikitpun.

"ADA APA DENGAN MU? CEPAT LEPASKAN!

" Aku tidak datang untuk melepaskan borgol sihir itu.

"APA MAKSUD MU? Pria itu menarik napasnya menenangkan dirinya. "Aku meminta penyelamatan karena sudah memberikan informasi berguna pada organisasi."

" Tapi perintah yang kuterima tidak seperti itu."

Mendengar perkataan orang berjubah itu. pria itu seketika ketakukan.

"JANGAN MENDEKAT!" ucap pria itu ketakutan sambil melangkah mundur.
Tetapi tidak ada jalan untuk lari baginya pria itu pun terpojok pada dinding penjara, karena ketakutan ia akhirnya tidak sanggup berdiri dan akhirnya terjatuh.

"Di kehidupan mu yang selanjutnya jadilah orang yang jujur."ucap orang berjubah itu segera pergi setelah menyelesaikan misinya.

Keesokan paginya seorang penjaga yang membawakan makanan menemukan pria itu telah mati dan setelah di periksa penyebab kematiannya adalah jantungnya yang membeku.

✍✍✍✍

Lea duduk bersama Ruka dan Monia menyantap makan malam mereka di cafetaria. Perasaan Lea sudah mulai tenang tapi walaupun begitu ia masih sering memikirkan surat itu.

"Ada apa Lea? Apa kau sakit?

"Ya?... Ah tidak, aku hanya sedang terpikirkan sesuatu."ucap Lea tersadar.

" Jika kau sedang memiliki masalah kau bisa bercerita kepada kami."kata Ruka menyarankan.

"Ya kami pendengar yang baik."kata Monia menimpali.

Lea tersenyum akan kebaikan kedua temannya itu.
" Baiklah."

Dengan itu suasana makan mereka kembali seperti biasanya makan sambil berbicara berbagai hal yang random.