🦛🦛🦛
Angin musim gugur bertiup menggugurkan dedaunan dari pohonnya. Shila tanpa seragamnya berjalan di pinggiran kota Tallin melewati gang permukiman kumuh dan sampailah di sebuah tempat yang di dalamnya terdapat berbagai senjata yang di pajang untuk di jual.
Shila kemudian masuk sampai ke ruangan berhawa panas dan melihat seorang pria berotot memukul-mukul besi panas berkali-kali dengan palunya membuat sebuah pedang.
"Seperti biasa, guru selalu melakukan pekerjaannya ketika aku datang kesini."
"Ada urusan apa kau kesini?" tanya pria itu tanpa menghentikan pekerjaannya.
TRING..
TRING...
TRING...
"Aku membelikan guru minuman...ayo kita minum bersama!"ajak Shila.
Setelah pembuatan pedang selesai, pria itu menerima tawaran Shila.
"Ada apa? Hal apa yang membuat mu datang ke sini di tengah kesibukan mu sebagai kesatria sihir?"
"Tidak ada, aku hanya ingin mengunjungi guru karena sudah lama aku tidak datang ke mari." ucap Shila tersenyum.
"Oh begitu, itu....bagaimana dengan mu?"
"Eh, apa ini?...Aku pikir guru yang galak tidak akan menghawatirkan muridnya."ucap Shila tersenyum.
Mendengar perkataan Shila, pria itu terbatuk dengan canggung.
Melihat tampang canggungnya, Shila tertawa senang.
"Aku baik-baik saja! Aku sudah berhasil masuk ke Divisi Emas. Aku akan leluasa menyelidiki Count Jeffrey mulai dari sekarang."
"Oh iya....Menepuk kedua tangannya Shila teringat akan sesuatu, Hampir saja aku melupakannya. Aku sudah bertemu dengan anak dari temanmu. Dia ada di menara sihir."
"Anak Selina?...di menara sihir? kernyit pria itu. "Hah, Aku tidak tau dengan alasan apa kaisar membawanya ke menara sihir. Tapi Sepertinya aku bisa menebaknya sedikit, ia pasti ingin mengurung anak itu sama seperti saat ia melakukan itu pada ibunya atau dia melakukannya untuk menekan kami, padahal tanpa melakukan hal seperti itu kami tidak dapat bergerak dengan leluasa akibat segel. Sepertinya kaisar masih takut ketenarannya dilampaui oleh orang lain.
Pada dasarnya kaisar tidak menyukai jika nama orang lain yang dielu-elukan dari pada namanya sendiri karena ia merasa kekuasaannya melemah.
"Apakah guru ingin bertemu dengannya?"
Pria itu menggeleng.
" Tidak, tidak perlu! Itu berbahaya baginya, asalkan di hidup dengan tenang...itu baik-baik saja.""Walaupun dia berkata begitu, ia pasti ingin bertemu dengan Lea, anak dari teman yang sangat dikaguminya itu."
"Aku akan kembali sekarang." ucap Shila beranjak dari dudukan nya.
"Baiklah, berhati-hatilah."
Troy Tunder menatap kepergian Shila kemudian teringat akan pertemuan pertama mereka.
Troy Tunder adalah salah satu dari enam warriors yang ikut berperang pada perang Hitam. Setelah kejadian yang di sebut pemberontakan pahlawan itu terjadi, ia kemudian menjadi pengrajin senjata sekaligus menjadi pemilik toko senjata. Tapi walaupun begitu, ia masih tetap membantu untuk membasmi monster yang membahayakan rakyat Kekaisaran.
Pertemuannya dengan Shila terjadi ketika Troy saat itu pulang sehabis dari bar.
Troy berjalan melewati gang gelap dan di ujung gang seorang dengan jubah hitam bertopeng telah menunggu dan menghalangi jalannya.
Kemudian orang itu tiba-tiba saja menyerangnya. Perkelahian pun terjadi, Shila menyerang Troy dengan gesit dan Troy pun mengimbanginya, tetapi jarum es terus berdatangan tanpa henti membuatnya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Missing Hero (Hero Of The Thirteen Ancient Ruins)
De TodoBukan terjemahan. Novel ini 1000 %punya gw. Kisah mira yang tiba-tiba masuk ke dunia novel. Saksikan petualangannya untuk memecahkan misteri dan mencari jalan pulang kembali ke dunia nyata. DILARANG KERAS MEMPLAGIATI CERITA INI⚠️⚠️⚠️⚠️ 🚨🚨🚨🚨😐😐...