Kyra duduk termenung di kamarnya, ini sudah dua hari saat dia sadar jika dirinya kembali ke masalalu. Hal yang mustahil terjadi sebenarnya.
Fyuh, baiklah. Dia akan mencoba mengubah masa depan supaya lebih baik lagi. Pertama-tama dia akan memutuskan pertunangannya dengan Alaska. Setelah itu dia akan fokus dengan geng motornya.
Kyra akhirnya beranjak dari kasur, dia akan pergi berangkat sekolah. Sudah seminggu dia tidak masuk sekolah.
°°°
Saat Kyra sudah sampai di sekolah, ternyata gerbang sudah ditutup.
Akhirnya Kyra menitipkan motornya pada warung belakang sekolah tempat anak-anak telat.
Dia berjalan menuju tembok belakang, dia akan memanjat tembok seperti yang biasa dia lakukan pada kehidupan pertamanya.
Hap
Kyra mendarat dengan sempura, dia celingukan mencari seseorang yang suka berpatroli untuk menghukum anak-anak yang terlambat. "Aman"
"Kata siapa?"
Deg
Tubuh Kyra mematung, suara itu. Suara terakhir kali dia dengar sebelum meninggal.
Kyra mencoba membalikkan badannya. Disana berdiri seorang laki-laki yang sangat dia sayangi dan dia cintai, tapi sayangnya dia mengkhianati cinta Kyra.
Laki-laki itu berjalan mendekati Kyra, "kenapa bisa telat, hm" kata lelaki itu sambil mengusap rambut Kyra lembut.
Kyra mematung, matanya memanas. Ini sebabnya kenapa dia tidak pernah curiga jika sang pacar memiliki perempuan lain, sikapnya yang seolah-olah mencintai dia membuat Kyra tidak bisa membedakan mana sikap yang asli sama mana sikap yang palsu.
Alaska melihat mata pacarnya berkaca-kaca seperti menahan tangis. "Kamu kenapa Ra? Sakit atau kenapa?" tanya Alaska lembut.
Percayalah meskipun Alaska sering membuat anak orang menangis, tapi dia tidak akan pernah kuat jika melihat kekasihnya menangis. Itu seakan menjelaskan jika dia tidak becus membahagiakan Kyra.
Kyra mencoba biasa saja dengan Alaska sampai dia tahu siapa perempuan yang menjadi selingkuhan Alaska.
"Aku gak papa, cuma semalam aku dengar kamu habis tawuran. Dan katanya kamu luka. Makanya aku nangis waktu lihat kamu, berarti luka kamu gak terlalu parah" kata Kyra berbohong.
Untung saja Alaska percaya karena memang semalam dia tawuran dengan musuh gengnya.
Alaska tersenyum, dia menarik Kyra kedalam pelukannya. "Kamu gak usah khawatir, karena setiap aku tawuran yang hanya ada dipikiran aku itu cuma 'gimana caranya supaya aku gak terluka' itu aja. Karena aku gak mau buat kesayangan aku nangis" kata Alaska mencubit kecil hidung Kyra.
Kyra membalas pelukan Alaska erat, air mata yang dia tahan dari tadi sudah tidak bisa ditahan lagi. Dia menangis dipelukan Alaska.
Alaska sendiri tahu jika sang kekasih menangis, maka dari itu dia mengeratkan pelukannya.
"Nangis aja, karena sekarang aku izinin kamu buat nangis. Tapi nanti jangan nangis lagi yah, aku gak kuat kalau lihat kamu nangis" kata Alaska mengelus rambut Kyra.
Setelah beberapa menit hanya diisi keheningan diantara mereka. Sampai akhirnya Kyra melepaskan pelukannya dan mengusap kasar air matanya karena tidak mau berhenti.
Alaska mengambil tangan Kyra yang mengusap kasar pipinya sampai merah. "Jangan kasar-kasar sayang, nanti pipi kamu sakit" kata Alaska mengusap air mata gadisnya dengan lembut.
"Sayang, dengerin kata-kata aku yah. Kalau suatu saat kamu dengar dan lihat sesuatu yang bisa membuat kamu sakit hati karena aku, tolong jangan percaya kalau kamu belum dengar langsung kebenarannya dari aku"
____
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA [END]
Teen FictionTransmigrasi series ~ 1 •••••• Kyra tidak menyangka jika tunangannya mengkhianati dirinya. Padahal Kyra tidak pernah berbuat hal yang merugikan tunangannya. Akhirnya Kyra melampiaskan semuanya dengan balapan liar. Tapi naas, rem motor yang dia gunak...