07

15.7K 949 5
                                    

Setelah Alaska turun dari motornya, dia langsung berlari pada Kyra tanpa melepaskan helmnya.

Dia berhambur memeluk Kyra dengan erat, ini hal yang biasa terlihat setelah Alaska memenangkan balapannya.

Kyra langsung saja melepaskan helm yang digunakan Alaska. Yang benar saja, nanti kalau kejedot kan sakit.

"Aku menang lagi by" kata Alaska sambil mendusel-dusel pada curek leher Kyra.

"Iya dong harus itu mah. Jangan malu-maluin" kata Kyra terkekeh kecil sambil mengusap surai Alaska.

Alaska mengangguk, "hm biar gak malu-maluin kamu. Karena pacarnya Kyra itu harus yang terbaik"

Kyra terkekeh kecil mendengar ucapan Alaska, "iya dong. Biar gak berpaling ke yang lain" gurau Kyra.

"Sebelum kamu berpaling, laki-laki di dunia ini udah gak ada" kata Alaska tanpa mengangkat wajahnya dari curek leher Kyra.

Kyra tidak menjawab, dia hanya mengelus rambut Alaska sambil sesekali dia tarik pelan rambut yang dia pegang.

Para penonton balapan, selalu tercengang melihat aksi Alaska yang jauh dari rumor yang beredar.

Meskipun mereka selalu melihat kejadian ini setiap Alaska selesai balapan, mereka tetap melongo saat melihat kembali.

"Udah ih lepas, kita pulang sekarang" kata Kyra sambil berusaha melepaskan lilitan tangan Alaska diperutnya.

Alaska cemberut "nanti dulu ih, masih pengen kaya gini" kata Alaska masih tetap mempertahankan posisinya sekarang.

"Kan nanti di rumah bisa sepuasnya" kata Kyra lembut.

Alaska semakin memajukan bibirnya, dengan terpaksa dia melepaskan pelukannya pada tubuh Kyra. "Yaudah, tapi janji nanti di rumah sepuas aku" kata Alaska menyodorkan jari kelingkingnya.

Kyra mengangguk, dia tidak menyambut jari Alaska yang sedari tadi berada di depannya.

"Ih, janji dulu" kata Alaska menggoyangkan jarinya.

Kyra menghela napasnya, "oke, janji" kata Kyra menyatukan jari kelingking dia dengan Alaska.

°°°

Sesampainya di rumah, Alaska menagih janji Kyra. Dia memang sering menginap di rumah Kyra. Orangtua mereka pun biasa saja, asal jangan sampai kelewat batas.

"Mandi dulu Rey, badan kamu bau" kata Kyra mendorong tubuh Alaska ke kamar mandi.

"Tapi janji nanti sepuasnya?" kata Alaska sambil membalikkan badannya.

"Iya bawel" kata Kyra kesal, dari tadi hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutnya Alaska.

Alaska langsung masuk kedalam kamar mandi, untuk masalah baju dan yang lainnya, itu sudah tersedia di kamar Kyra karena saking seringnya dia menginap.

Setelah beberapa menit, Alaska langsung keluar kamar mandi. Tetapi ternyata Kyra sudah tidur pulas diatas kasur.

Alaska menghela napasnya pelan, gagal sudah rencana Alaska untuk bermanja dengan Kyra.

Tapi untuk membangunkan Kyra pun rasanya dia tidak tega, jadi dia lebih memilih mengalah. Tetapi Alaska akan tetap menagihnya besok hari.

Lagian sekarang juga dia bisa memeluk Kyra sepuas yang dia mau. Bahkan tanpa penolakan dari Kyra sendiri.

°°°

Sinar matahari tidak mengusik tidur dua anak manusia yang sedang tertidur sambil berpelukan.

Tetapi saat matahari sudah mulai menyorot tajam, salah satu dari mereka terbangun.

"Engghh.."

Dia mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau cahaya matahari.

Kyra merasa perutnya sangat berat seakan tertimpa sesuatu, saat menunduk ternyata sebuah tangan yang melingkar indah disana.

Kyra menoleh, dia memperhatikan wajah Alaska yang seperti bayi, sangat polos.

"Andai aja kalau wajah kamu kaya gini setiap saat, adem banget kayanya" kata Kyra sambil mengelus pipi Alaska.

"Aku kayanya gak akan pernah sanggup melihat kejadian itu untuk yang kedua kalinya. Aku takut gak bisa ngontrol emosi aku dan berakhir sama seperti sebelumnya. Mungkin aku akan menikmati kebersamaan kita untuk sekarang, supaya nanti aku sanggup buat melepaskan kamu Alaska"

___

KYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang