Setelah puas mengelilingi National Gallery of Victoria dan sekitarnya, Alaska dan Kyra langsung kembali ke apartement tempat mereka tinggal selama menempuh pendidikan.
Ternyata di apartementnya sudah ada Hades dan Samudera, mereka berdua sedang bermain game online.
"Ada urusan apa tadi di sekolah?" tanya Kyra pada mereka berdua.
"Biasa, registrasi" jawab Samudera tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel.
Kyra mengangguk, kemudian dia duduk di samping Hades. Sedangkan Alaska duduk di samping Samudera.
"Habis dari mana?" tanya Hades.
"Dari National Gallery of Victoria, kenapa?" jawab Alaska.
Hades menggeleng, "cuman tanya aja"
"Kenapa gak ngajak?" kata samudera.
Alaska mendengus, "gak usah drama deh Sam, mentang-mentang gak ada Ilham sama Biru sekarang lo yang kaya gitu. Lagian tadi pagi gue ajak lo berdua, kata lo, lo sibuk ada urusan"
Samudera membuang nafasnya kasar, "lo pake ngomongin mereka berdua. Gue jadinya kangen kan!"
Kyra tergelak, ternyata orang yang sering merasa ingin segera jauh dari orang yang selama ini mengganggunya setelah jauh justru kangen. Pengen ketawain paling keras!!
"Sok banget, biasanya juga lo usir tuh mereka berdua" kata Kyra setelah tawanya mereda.
"Emang iya, tapi entah kenapa diri gue sekarang kangen sama mereka. Mungkin karena saking seringnya mereka recokin gue, jadi itu udah jadi kebiasaan gue. Tapi sekarang gue pisah sama mereka, di hati gue itu kaya ada yang kurang" kata Samudera dramatis.
Hades memutar bola matanya mendengar ucapan Samudera yang terkesan seperti anak kurang belaian. "Najis!!"
Samudera memegang dadanya, "perkataan lo membuat gue gak bisa nafas Des"
Alaska bergidik, Samudera yang biasanya kalem malah jadi seperti Ilham dan Biru. "Please deh Sam, lo gak cocok kaya gitu. Seriusan gue mah. Lo malah bikin kita jijik"
Samudera menatap datar mereka semua, niat hati ingin membuat suasana apartement tidak hening, tapi malah dihujat sama mereka semua. "Gue emang gak ada bakat tentang melawak mah, emang mereka berdua gak ada tandingan kalau soal bikin orang lain darah tinggi" kata Samudera.
"Hati-hati loh, nanti kuping Ilham sama Biru panas gara-gara di omongin sama kalian" kata Kyra menunjuk mereka satu persatu.
°°°
Indonesia, Jakarta 10.30 a.m
"Kuping gue panas banget perasaan, lo miskin Bir sampai gak bisa benerin ac kamar lo" kata Ilham sambil mengusap telinganya.
"Sekate-kate lo kalau ngomong, emang kuping lo doang yang panas. Kuping gue juga panas kali, mungkin di kamar ini ada setannya kali, jadi panas" kata Biru asal.
Ilham mendengus pelan, yakali di kamar sultan ada setan. Auto tremor tuh setan ngelihat harta yang segunung. "Kata orangtua jaman dulu, kalau kuping kita panas itu ada yang ngomongin. Tapi siapa juga yang ngomongin kita?"
"Mungkin si Alaska sama yang lain, kangen mereka sama kita. Yakin gue!" kata Biru.
Ilham berdecih, "justru mereka semua senang gak ada kita. Apalagi Samudera, jingkrak-jingkrak dia gak ada yang gangguin lagi"
Ya kan? Samudera aja dari dulu selalu mengusir mereka saat mereka berulah. Pasti sekarang dia kesenangan gak ada mereka. Ilham yakin itu!.
"Kan siapa tahu gitu. Positif thingking aja gue mah. Samudera itu sekarang lagi mengenang saat dulu kita ngangguin dia, dan dia kangen sama kelakuan kita. Percaya sama gue!" kekeh Biru.
Ilham merotasikan matanya, "sakarepmu lah!!"
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA [END]
Teen FictionTransmigrasi series ~ 1 •••••• Kyra tidak menyangka jika tunangannya mengkhianati dirinya. Padahal Kyra tidak pernah berbuat hal yang merugikan tunangannya. Akhirnya Kyra melampiaskan semuanya dengan balapan liar. Tapi naas, rem motor yang dia gunak...