Kyra melihat Alaska berlari kecil ke arahnya, setelah sampai didepan Kyra, Alaska duduk disampingnya sambil menyerobot minuman Kyra.
"Yang, hari ini aku ada latihan basket. Kamu mau nunggu atau balik duluan?" tanya Alaska setelah menetralkan napasnya.
"Kenapa emangnya? Tumben banget, biasanya juga maksa suruh nunggu" kata Kyra.
"Aku takut aja kalau kamu bosen, soalnya aku balik latihan setelah maghrib sih. Makanya aku nyuruh kamu pulang duluan" kata Alaska.
Kyra mengangguk kecil, "aku balik duluan aja ya" ucap kyra lembut.
Alaska mengangguk, dia menarik Kyra ke dalam pelukannya. "Vitamin buat latihan nanti sayang" kata Alaska saat Kyra memberontak didalam pelukannya.
"T-tapi a-ku s-sesek Rey!" kata Kyra terbata-bata.
Alaska terkekeh kecil, dia akhirnya melonggarkan pelukannya. "Udah enggak kan?" kata Alaska yang tetap memeluk Kyra.
Kyra menghela napasnya lelah, Alaska itu suka tidak tahu tempat. Udah tahu ini tempat umum, masih aja suka nyosor.
Masih mending kalau cuman ada teman-temannya aja, lah ini, guru dari tadi ngelihatin dan Alaska biasa aja. Emang ajaib Alaska itu.
"Udah ih lepasin, emangnya kamu gak latihan apa?" tanya Kyra karena biasanya jam segini adalah jadwal Alaska latihan.
"Nanti aja lah, emang siapa yang berani marahin aku" kata Alaska sombong.
Kyra mencubit perut Alaska, "sombongnya emang udah mendarah daging"
Alsaka tertawa kecil, "bukan sombong yang, emang bener kok. Siapa coba yang bisa marahin seorang Alaska Reymond Aldebaran" kata Alaska menaik turunkan alisnya.
Kyra memutar bola matanya malas, "iya deh, yang punya sekolah!" kata kyra.
Memang tempat mereka mencari ilmu adalah milik Alaska, bukan dari orangtuanya tetapi memang itu hasil dia sendiri. Jadi Alaska kadang suka sombong pada Kyra karena tidak ada yang berani memarahi dia.
Tetapi semua guru yang ada di A'K Internasional School juga tidak berani macam-macam dengan Kyra, yang ada nanti mereka bakal susah cari pekerjaan baru. Dengan kata lain, di pecat.
"Udah ah sana, katanya mau latihan. Aku juga mau pulang sekarang" kata Kyra mendorong badan Alaska.
"Kamu itu manusia apa kingkong sih, gede amat" sambung Kyra saat Alaska tidak bergeser dari tempatnya.
"Kamunya aja yang kecil, pake ngatain aku gede lagi" kata Alaska mengacak-ngacak rambut Kyra.
Kyra memukul dada Alaska, "rusak rambut aku Rey. Benerin!!!" kata Kyra bersidekap dada dan memalingkan wajahnya.
Alaska terkekeh kecil melihat kelakuan Kyra, persis seperti bocah yang tidak dibelikan es krim oleh orangtuanya.
Tetapi tak urung tangan Alaska membenarkan rambut yang dia acak-acak tadi.
"Dah cantik" kata Alaska setelah selesai.
"Yaudah kalau gitu aku latihan dulu ya" sambung Alaska.
Kyra mengangguk, setelah itu beranjak dari bangku kantin saat Alaska sudah pergi ke lapangan.
Dia tidak benar-benar pulang, mana mungkin Kyra pulang jika Alaska masih di sekolah.
Kyra menyelinap duduk dibangku penonton, disana Alaska sedang latihan dengan teman-temannya.
"Aish, tunangan gue kok cakep bener dah waktu lagi keringetan gitu. Jadi pengen gue usap deh" kata Kyra saat melihat Alaska keringetan.
°°°
"Lah, katanya balik nya abis maghrib. Lah ini jam lima aja udah beres. Hm, mencurigakan tuh anak. Jangan-jangan nyari cewek baru lagi" kata Kyra saat melihat anak-anak basket berbenah diri.
Kyra mengikuti Alaska yang memasuki toilet laki-laki. Setelah beberapa saat, Alaska kembali keluar dari sana.
Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan, Alaska masih bersikap seperti biasanya.
Tetapi saat di parkiran Kyra mematung saat melihat Alaska sedang bicara dengan seseorang.
Dia akhirnya berbalik arah dan bersembunyi di balik pohon yang ada di parkiran.
Setelah Alaska dan orang itu pergi, Kyra keluar dari tempat persembunyiannya.
"Jadi semuanya bakal ke ulang lagi?"
____
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA [END]
Teen FictionTransmigrasi series ~ 1 •••••• Kyra tidak menyangka jika tunangannya mengkhianati dirinya. Padahal Kyra tidak pernah berbuat hal yang merugikan tunangannya. Akhirnya Kyra melampiaskan semuanya dengan balapan liar. Tapi naas, rem motor yang dia gunak...