32

7.7K 487 16
                                    

"Jadi ketua Rajawali itu--- enggak-enggak. Pasti gue salah lihat. Ya bener, gue pasti salah lihat. Itu gak mungkin kamu kan?" tanya Alaska menatap sendu lawannya.

"Sayang?"

Terbongkar sudah siapa sosok Mahe ini, dia Kyra Maheswari Wriston. Kyra menatap datar Alaska, dia tidak menyangka jika akan ketahuan secepat ini. "Hm"

"Kamu gak mungkin ketuanya Rajawali kan yang? Kamu gak mungkin berkhianat dari galaxies?"

Kyra berdecih, "sebelum kenal lo semua pun, gue ketua Rajawali!! Lo nya aja yang bego sampai gak bisa bedain mana kawan mana lawan"

Bahu Alaska merosot, tidak menyangka jika orang yang paling dia sayangi yang melakukan ini semua. "Gimana ceritanya kamu ketua Rajawali sedangkan waktu itu kamu lagi tidur bareng aku?"

Kyra terkekeh, "kamunya aja yang bodoh. Emang menurut kamu waktu itu Hades telepon kamu pas Rajawali lagi nyerang? Enggak sayang, tapi pas semuanya udah selesai"

"Terus kenapa kamu lakuin ini sama aku? Aku ada salah sama kamu? Atau karena masalah Bara kemarin?"

Kyra menatap datar Alaska, "awalnya gue sendiri pun gak mau serang galaxies. Tapi lo sendiri yang pancing gue buat serang geng sampah lo itu!!"

Alaska tidak mengalihkan tatapan dari Kyra sedikit pun, nyawa Alaska seperti di tarik saat mengetahui selama ini musuhnya selalu berkeliaran di dekatnya. "Apa? Apa yang aku lakuin sampai kamu merasa terpancing buat balas dendam?" lirih Alaska, dia sudah tidak bisa menyembunyikan rasa sesak di hatinya.

"Kamu mau tahu?!..."

Flashback :

Kyra saat ini sedang menuju rumah Alaska, dia sudah terlalu kangen dengan bayi besarnya itu. Kyra juga menyiapkan sesuatu untuk Alaska, makanan kesukaan mereka.

Setelah sampai, Kyra langsung masuk ke dalam rumah. Dia sudah menganggap rumah Alaska seperti rumahnya sendiri.

Tetapi saat Kyra akan masuk ke dalam kamar Alaska, dia mendengar ucapan Alaska dan bundanya.

"Kamu mau kan Al?" tanya Cristal dengan wajah memohon.

Alaska gusar, tidak mungkin dia meninggalkan Kyra hanya karena masalah ini. "Tapi bun, bunda kan tahu kalau Alaska udah ada Kyra. Kenapa bunda justru jodohin aku?!"

Tubuh Kyra menegang mendengar Alaska akan dijodohkan, jadi sebenarnya bunda Alaska tidak setuju dengan hubungannya?

"Al, bunda gak tahu harus gimana? Ini memang salah bunda, kemarin bunda gak sengaja nabrak ayahnya dia. Jadi mau gak mau bunda harus tanggung jawab, keluarga mereka minta kamu untuk anaknya"

Alaska menatap tidak percaya pada bundanya, "jadi maksud bunda aku sebagai jaminan atas kesalahan bunda? Aku gak bisa bunda, bunda sendiri pun tahu gimana cintanya aku sama Kyra. Dan sekarang bunda justru nyuruh aku buat sama yang lain? Itu gak akan pernah aku lakukan bunda!" kata Alaska tegas.

Cristal menatap Alaska dengan tatapan sayu, "Al, bunda gak tahu lagi harus kaya gimana. Kamu mau yah?!, kalau kamu emang gak mau selesai sama Kyra, jangan sampai Kyra tahu"

"Maksud bunda aku harus main di belakang Kyra? Aku gak nyangka bunda bakal kaya gitu"

"Alaska bunda mohon, cuman kamu satu-satunya yang bisa bunda harepin"

Alaska menghela napasnya pelan, "oke bun, tapi aku gak mau sampai Kyra tahu kalau aku dijodohin!"

Cristal mengangguk, "bunda janji, perlakuan bunda sama Kyra gak akan pernah berubah"

Alaska menatap Kyra tak percaya, "Cuman karena itu kamu mau balas dendam sama aku? Kamu keterlaluan Kyra, aku selama ini selalu tolak kahadiran dia, tapi kamu?"

Kyra terkekeh sinis, "tolak? Bukannya selama ini kamu seneng kalau lagi sama dia? Kamu kira aku gak tahu kalau kamu selalu sama dia kalau aku gak ada? Kamu udah mulai nyaman sama dia!! Gak usah munafik Alaska!!"

"Kapan Ra? Kapan aku ngelakuin itu?"

"Masih mau ngelak ternyata...

Flashback :

Alaska sedang berada di caffe Flower dengan orang yang dijodohkan dengannya. Kyra yang tidak sengaja melihat mereka pun berniat menghampiri, tetapi langkah Kyra terhenti saat mendengar ucapan dari bibir keduanya.

"Kamu masih sama dia Al?" tanya perempuan itu.

Alaska mengangguk, "memangnya kenapa?"

Perempuan itu menggeleng, sebisa mungkin dia tidak menunjukan rasa tidak sukanya itu. "Kapan mau jujur sama Kyra kalau kita ada hubungan?"

Alaska mendengus, "bukannya kita udah bicarain ini di awal. Aku gak mungkin lepasin Kyra gitu aja, aku cinta sama dia!"

"Tapi Al, bukannya kamu bilang udah nyaman sama aku? Kamu bilang kamu gak akan lepasin aku? Tapi kenapa kamu gak mau lepasin Kyra?"

"Sejak awal pun gue gak ngomong kalau bakal ninggalin Kyra. Meskipun mungkin sekarang nama lo udah masuk ke hati gue, posisi lo masih di bawah Kyra!!"

Mata perempuan itu berbinar, "Jadi kalau aku bisa nempatin posisi lebih tinggi dari Kyra di hati kamu, kamu bakal singkirin nama Kyra?"

Alaska mengangguk, meski dalam hatinya berdecih. Mana mungkin dia meninggalkan berlian hanya untuk batu kerikil.

"Pahamkan sekarang?! Aku paling gak suka sama cowok yang cukup satu cewek!!"

"Kamu salah paham Kyra, aku emang bicara kaya gitu, tapi tujuan aku bukan itu. Bukannya kita harus saling percaya?"

"Mungkin kalau perempuan itu bukan dia, aku bakal percaya sama kamu. Tapi ini, dia orang yang kamu kenalkan ke aku sebagai sepupu kamu, Nadia!!" dada Kyra naik turun, dia sudah benar-benar membenci Alaska setengah mati. Meski begitu, di hatinya tetap tertulis nama Alaska.

Alaska menatap sendu, dia tidak tahu jika Kyra sudah mengetahui semuanya. Alaska kira dia bisa menyelesaikannya sendirian tanpa melibatkan Kyra, ternyata malah jadi kacau. "Ra?!".

" apa? Apa lagi? Kalau aja kamu jujur sama aku dari awal, aku gak akan kaya gini Alaska. Aku bakal ikutin akur yang sedang kamu permainkan, tapi nyatanya kamu gak percaya sama aku!! Kamu gak percaya kalau aku bisa ikut dalam rencana kamu!" mata Kyra memerah, bagaimana pun Alaska orang yang selalu ada untuknya, entah di kehidupan pertama ataupun sekarang.

Alaska menangis, ini memang kesalahannya. Andai jika dulu Alaska melibatkan Kyra dalam rencananya, mungkin hubungan mereka masih baik-baik aja. Tapi sekarang, nasi sudah menjadi bubur. Kyra sudah muak dengan sikap dia yang seperti itu, seolah-olah tidak yakin jika Kyra bisa ikut andil dalam semuanya.

"Kita selesaikan sekarang!! RAJAWALI!!"

"Pantang menyerah sebelum membawa kemenangan!!!"

"SERANG!!"

"TUNGGU! JANGAN ADA YANG BERGERAK!!"

Secara spontan, semua anak Rajawali dan galaxies tidak jadi menyerang. Mereka mengenali suara siapa itu.

"King!!"

Anak galaxies bertambah shock mendengar anak Rajawali memanggil seseorang yang mereka kenal dengan sebutan king.

Samudera mengusap wajahnya kasar, "apalagi ini, ya tuhan!"

_____

KYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang