29

8.9K 456 4
                                    

"Masalah kemarin udah selesai bos! Toni juga sudah meminta maaf sama Bara. Selanjutnya apa yang bakal bos lakuin?!" tanya salah satu anggota Rajawali yang Mahe percaya setelah anak inti.

"Biarin aja selama Bara maafin dia, tapi kalau pun Bara gak maafin dia. Jangan ada yang ikut campur! Biarin Bara menyelesaikan semuanya sendiri. Karena gue yakin kalau dia lebih dari mampu buat hadapin 'hama' satu itu" kata Mahe menyeringai.

Sudah lama Mahe tidak ikut dalam serang menyerang, akhirnya sekarang dia sudah bisa melatih ototnya yang sudah kebas karena tidak pernah dia gunakan untuk memukul orang!

"Pantau terus geng galaxies!! Gue yakin mereka pasti bakal bales perbuatan kita semalam!" perintah Mahe yang langsung diangguki oleh orang itu.

"Kalau gitu, gue duluan bos. Ada yang harus gue selesaikan!" kata orang itu sambil berlalu meninggalkan Mahe sendirian disana.

"Lo tunggu aja galaxies!! Gue gak akan lepasin lo semua gitu aja karena udah nyakitin salah satu inti Rajawali!" kata Mahe mengepalkan tangannya.

°°°°

Alaska dkk sudah berada di kantin, tetapi meja mereka belum terisi apapun. Masih kosong melompong!

"Nungguin apa lagi sih Al? Gue udah laper nih!" kata Biru memegang perutnya.

"Kyra" bukan Alaska yang menjawab tetapi Hades. Mungkin karena Hades tahu tabiat Alaska seperti apa jika sedang menunggu.

Jika orang lain akan memesan sesuatu agar tidak bosan, beda lagi dengan Alaska. Dia akan menunggu orang yang dia tunggu tanpa memesan apapun. Kecuali jika Alaska benar-benar merasa lapar.

Biru berdecak, "lagian juga biasanya lo jemput ke kelasnya. Kenapa sekarang lo malah duluan ke kantin?"

Alaska memutar bola matanya malas, "perasaan tadi ada yang narik gue ke kantin?! Lo tahu gak siapa orangnya Ham?" tanya Alaska pada Ilham.

Ilham menahan tawanya, Ilham tahu persis jika Alaska sedang menyindir Biru yang tadi menarik tangan Alaska saat mendengar bel istirahat berbunyi. "Gue gak tahu! Setan kali!"

Biru cemberut, ya gitu mereka semuanya. Kalau gak Ilham pasti Biru yang dinistakan, sudah tidak aneh!!

"Hai guys, sorry lama. Gue ke toilet dulu tadi, pasti tahu lah" kata Kyra setelah duduk disamping Alaska dan merangkul bahu cowok itu.

"Pasti make up!! Heran gue sama cewek-cewek, mau makan aja harus make up dulu. Udah tahu make up murah, sekali kena air juga langsung hilang, sok-sok an pake make up sebelum makan. Nanti kalau udah makan baru pake!" mode julit Ilham sedang keluar.

Kyra mendelik, "bacot lo!! Suka-suka gue lah. Lagian make up gue mahal!! Bahkan lebih mahal dari harga diri lo!!"

Biru berdecak kagum, cewek kalau udah ada yang nyenggol tentang ranah pribadinya langsung tancap gas. "Harga diri si Ilham mah gak lebih dari harga kolor gue" sambung Biru.

"Iya in, umur gak ada yang tahu! Siapa tahu besok harus melayat" kata Ilham sambil mengusap dadanya.

"Ke rumah lo melayatnya!!" kata Biru.

Samudera berdecak, "udah lah. Kalau kalian terus berdebat kaya gini, kapan kita makannya!! Keburu masuk lagi!" Samudera sudah jengah melihat kelakuan absurd temannya itu.

"Salahin aja si Biru sama si Kyra!!"

Samudera kembali berdecak saat melihat Alaska yang hanya memainkan rambut Kyra. Di tambah saat melihat Hades yang ternyata sudah memesan makanan duluan. "Nih juga anak dua!! Yang satu ngebucin! Yang satunya lagi udah makan! Lo berdua emang gak ada akhlak!!"

"Salah siapa jadi orang dongo!!" yah sudah tidak aneh jika Hades bicara seperti itu.

"Pesen gih!" kata Alaska mengeluarkan uang berwarna merah tiga lembar.

Biru langsung meraih uang itu, "biar gue aja yang pesen!! Kaya yang biasa kan?" tanya Biru. Kesenengan dia, biasanya Alaska tidak akan menanyakan kembalian.

Ilham memutar bola matanya malas, "ngeliat duit aja, lo langsung gercep!! Giliran gak ada duit mah dari tadi nyanyi laper mulu!"

"Suka-suka gue!! Kenapa, iri lo?!!" kata Biru sambil beranjak dari kursinya menuju stand makanan.

Alaska bersandar pada bahu Kyra, dia memejamkan matanya. Alaska sudah merasa jika kepalanya pusing dari semalam. Hanya saja dia tahan karena melihat keadaan markas yang berantakan.

Kyra sesekali mengelus rambut Alaska. Alaska jika sedang sakit begini pasti manja berkali-kali lipat, untung saja Kyra suka jika Alaska bermanja padanya. Jadi tidak akan menjadi beban.

"Mau pulang aja?" tanya Kyra sambil memijat lembut kepala Alaska.

Alaska menggeleng, "nanti aja. Sekarang aku cuman mau minjam bahu kamu sebentar" kata Alaska tanpa membuka matanya.

Kyra membiarkan Alaska bersandar di bahunya sambil menunggu makanan mereka datang, sesekali dia juga bicara dengan Ilham dan Samudera.

"Makanan datang!!" teriak Biru sambil membawa nampan.

"Berisik banget sih lo!! Keturunan tarzan ya gini" kata Ilham mengusap telinganya yang berdengung.

"Heh, enak aja lo kalau ngomong!! Gue bilangin bapak gue, lo bakal kena pasal-pasal!!" kata Biru menunjuk Ilham dengan garpu.

Ayah Biru memang seseorang yang mengerti tentang hukum, karena kerjaannya kan hakim.

"Gak takut gue!! Nanti abi gue bakal serang lagi sama bacaan yang suci!! Kalah pasti bapak lo!" kata Ilham sambil bersidekap dada, pongah dia!!

Abi Ilham pemilik pesantren, jadi wajar saja jika nama Ilham pun saat bagus. Tetapi entah kenapa anaknya malah begajulan begini!!

"Guys, tolong!!! Gue laper!! Alaska lagi sakit!! Bisa gak hari ini aja buat gak bikin kerusuhan!" kata Kyra yang sudah jengah dengan Ilham dan Biru yang membangga-banggakan profesi ayahnya. Emangnya mereka doang yang punya ayah hebat! Kyra juga ada. Daddy Jonathan Wriston, CEO Wris' Company!!! Belum lagi calon mertuanya, ayah Devan Aldebaran, CEO Aldeb' Company!!

____

KYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang