Setelah mereka berdua berdebat panjang, akhirnya Azka mengalah. Kyra kekeh ingin datang ke caffe, sedangkan Azka hanya ingin muter-muter saja. Pasalnya Kyra itu suka lama kalau sudah bertemu dengan tempat yang nyaman. Lebih tepatnya, Azka malas menunggu.
Sesampainya mereka berdua di caffe, Kyra langsung saja meninggalkan Azka. Azka sendiri hanya geleng-geleng melihat kelakuan adiknya yang tidak pernah berubah, selalu saja seperti bocah jika sedang bersama dirinya. Tetapi Azka sangat menyukai kelakuan Kyra yang seperti anak kecil, itu tandanya jika Kyra masih ingin di manja oleh dirinya.
Azka mengekori di belakang Kyra, saat matanya mengarah ke depan, badan Azka menegang. Kemudian Azka menggeleng.
"Dek, kita cari tempat lain aja yuk. Terserah kamu, tapi jangan disini!" kata Azka menghentikan langkah Kyra.
"Apaan sih bang, abang kan udah setuju kalau kita nongki disini. Lagian adek juga males nyari tempat lain" kata Kyra cemberut.
"Abang yang cari tempatnya! Tapi kita pergi dari sini ya?!" kata Azka lembut.
Kyra semakin cemberut, "abang itu kenapa sih? Dari tadi nyuruh cari tempat lain terus, abang ada lihat sesuatu? Atau ada pacar abang yang selingkuh? Gak usah takut bang, kita labrak aja ceweknya. Gak bersyukur banget udah di kasih cowok sempurna kaya abang" kata Kyra menggebu-gebu, bahkan Kyra sampai menggulung lengan kaosnya.
Pandangan Azka tidak pernah lepas dari pemandangan yang dia lihat, rahangnya mengeras, emosi dia sudah di atas ubun-ubun. Ingin rasanya meremukan Alaska. Ya, yang di lihat Azka adalah alaska.
"Bukan abang yang diselingkuhin, tapi kamu dek. Abang cuma gak mau kamu sakit hati kalau lihat Alaska lagi berduaan sama cewek lain" kata Azka yang hanya berani bicara di dalam hatinya saja.
"Abang kenapa bengong? Bener yang di bilang sama adek, kalau pacar abang selingkuh. Mana orangnya, biar adek hajar tuh cewek" kata Kyra celingukan melihat sekeliking caffe. Seketika badan Kyra menegang, pantas saja abangnya kekeh ingin mereka pergi dari sini, ternyata Azka melihat Alaska lagi sama cewek lain.
"Dek, kita pergi aja ya. Cari tempat lain, jangan disini" kata Azka hati-hati.
"Abang telat, adek udah tahu kalau Alaska lagi jalan sama cewek" kata Kyra lesu.
"Kenapa cepat banget Alaska ketahuan selingkuhnya, mana beda tempat lagi. Dulu di rumah Alaska, kenapa sekarang jadi di caffe? Apa mungkin karena gue balik lagi ke masalalu kali ya?!" batin Kyra.
"Kita samperin aja bang" kata Kyra menarik tangan Azka dan menghampiri meja Alaska.
"Hei, boleh gabung?" tanya Kyra, tapi sebelum di izinkan, dia sudah lebih dulu duduk disamping Alaska.
"Loh sayang, katanya tadi mau istirahat?" kata Alaska sambil merapihkan rambut Kyra.
Percayalah, Azka saat ini mati-matian menahan amarahnya melihat Alaska yang seperti tidak ada dosa, sudah ketahuan bersama perempuan lain, tetap saja sok care dengan adiknya. Dia tidak mau kelepasan saat di depan Kyra, tapi tenang saja, Azka akan membalas Alaska nanti.
"Ternyata bosen diem di rumah doang, untung aja tadi ada abang. Jadi aku ajak jalan aja" kata kyra sambil membiarkan Alaska yang sedang memainkan rambutnya.
"Kenapa gak ajak aku aja? Pasti aku mau kok" kata Alaska.
Kyra berdecih pelan, "kamu kan lagi sibuk, jadi aku gak mau ganggu" kata Kyra.
"Sibuk apa? Orang dari tadi aku gak ada kerjaan" kata Alaska tanpa menghentikan kegiatannya pada rambut Kyra.
"Iya, saking gak ada kerjaannya kamu main sama cewek lain!"
"Maksud kamu? Dia?" tanya Alaska menunjuk Nadia dengan dagunya.
"Iya lah siapa lagi!"
Alaksa dan Nadia tertawa mendengar nada bicara Kyra yang sepertinya sudah emosi. "Kamu nuduh aku selingkuh sama Nadia?" tanya Alaska setelah tawanya reda.
"Jangan main-main Alaska!! Gue gak akan biarin lo nyakitin adek gue!!" kata Azka yang sudah geram dengan Alaska.
"Santai bang, mana mungkin gue nyakitin calon ibu dari anak-anak gue" kata Alaska pada Azka.
"Kayanya lo salah paham deh, gue sama Alaska emang ada hubungan. Tapi bukan hubungan yang kaya ada di otak lo. Gu-" kata-kata Nadia di potong oleh Azka.
"Ya iyalah lo sembunyi tangan, gak mungkin lo dengan gamblangnya ngaku ke Kyra kalau lo ada main sama Alaska. Kecuali kalau lo emang udah gak waras" potong Azka.
"Bisa gak buat gak potong omongan gue, lo laki tapi mulut lo kaya cewek ya. Gue sama Alaska emang ada hubungan, tapi gak ka---" kata Nadia.
"Alah bacot, mau lo sembunyi di balik kata apapun, tetap aja yang namanya selingkuh gak bisa di biarin. Selingkuh itu udah kaya penyakit, sekali melakukan, bakal ketagihan" kata Azka meremehkan.
Kyra sendiri hanya menyimak, dia tidak ikut berdebat, karena dia percaya abangnya akan melakukan itu untuknya.
"Bacot banget sih lo, terserah deh. Capek gue dari tadi mau ngejelasin terus di potong sama orang gak waras kaya lo. Kyra aja gak banyak tanya sama gue, malah lo yang sewot" kata Nadia.
Kyra memang tidak banyak bertanya, bahkan tidak bertanya sama sekali. Tapi kan di dalam hati seseorang siapa yang tahu. Tidak tahu saja mereka, jika didalam otak Kyra sedang menyusun banyaknya rencana untuk membalas Alaska.
"Di kira cuman dia doang yang bisa selingkuh? Gue bahkan bisa pacaran dalam satu hari sama lima cowok kalau gue mau!!" batin Kyra kesal.
"Karena gue gak mau adek gue tersakiti sama orang gila kaya lo berdua. Wajar gue sewot sama lo, lo orang ketiga yang ada di hubungan adek gue!!"
____
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA [END]
Teen FictionTransmigrasi series ~ 1 •••••• Kyra tidak menyangka jika tunangannya mengkhianati dirinya. Padahal Kyra tidak pernah berbuat hal yang merugikan tunangannya. Akhirnya Kyra melampiaskan semuanya dengan balapan liar. Tapi naas, rem motor yang dia gunak...