Bab 5

733 41 1
                                    

Sera saat ini sedang makan di angkringan bersama dengan pacarnya. Bagas memperhatikan Sera yang seperti nya tidak berselera. Lihat saja nasi nya tidak dihabiskan, biasanya kalo urusan makan nomor 1.

"Yang kamu sakit?" Tanya Bagas sambil menempelkan tangannya di dahi Sera.

"Ngga ko." Ucap Sera menggeleng.

"Ikut aku yu." Ajak Bagas.

Bagas mengajak Sera ke pasar malam. Mereka menaiki bianglala, lanjut Bagas bermain capit boneka hanya dengan sekali capitan Bagas memenangkan satu boneka kelinci berukuran sedang dan memberikannya kepada Sera. Wajah Sera kembali ceria Bagas yang melihat nya sangat senang.

"Emang ya pacarku ini bisa aja membuat mood ku kembali." Ucap Sera.

"Iya dong Bagas."

Setelah puas bermain Bagas mengantarkan Sera pulang ke kos an. Sera merebahkan tubuhnya di kasur. Ponselnya berdering lalu Sera mengangkat nya ternyata dari Indira. Mereka sedang melakukan panggilan video terlihat dari layar ponsel Indira sedang maskeran.

Indira
Wei lo besok ada waktu ngga?
Sera
Gue kerja paling sorean
Indira
Iya iya yang udah kerja
Sera
Emang mau kemana?
Indira
Pokoknya nanti gue jemput lo
Sera
Yaudah terserah deh

Sera memutuskan panggilan itu dan beranjak ke kamar mandi badannya butuh kesegaran.

Keesokan harinya

Seperti biasa Sera sudah berada di rumah Malviya. Kata Bu Rita cucunya itu masih tertidur karena semalam tidurnya sangat larut. Sera hendak masuk ke kamar Aydan tapi saat akan membuka handle pintu tangan Sera ditahan. Pelakunya adalah Sehan papahnya Aydan.

"Om lepasin tangannya." Ucap Sera.

"Saya butuh bantuan kamu." Ucap Sehan.

"Tapi om saya mau bangunin Aydan." Ucap Sera sedikit berisik.

"Syuttt.. Pakaikan saya dasi." Ucap Sehan sambil memberikan dasi.

Sera memutar bola matanya malas. Manja kali om om yang satu ini biasanya juga pakai dasi sendiri. Akhirnya Sera pun terpaksa memakaikan dasi kepada Sehan. Selagi Sera fokus memasang dasi, Sehan curi-curi pandang melihat wajah Sera sedekat ini entah kenapa jantung Sehan berdegup sangat kencang.

"Selesai deh." Ucap Sera.

Tapi Sehan malah melamun.

"Ekhem.." Dehem Sera.

Sehan langsung berlalu begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih. Sera menggerutu dibuatnya. Sera memasuki kamar Aydan ternyata sudah bangun tapi masih mengucek matanya diatas kasur. Sera menghampiri Aydan menyuruhnya segera mandi lalu sarapan dan memulai pelajaran.

Aydan sudah selesai belajar, kini ia sedang asyik bermain Lego bersama Sera.

"Non Sera dipanggil bu Rita." Ucap bi Wati asisten rumah tangga.

"Iya bi nanti saya kesana." Jawab Sera.

"Aydan tunggu dulu ya kaka mau nemuin oma kamu." Ucap Sera.

"Iya kaka tapi janji harus balik lagi kesini."

"Oke."

Sera menemui Rita yang sedang menyiapkan makanan ke dalam kotak bekal.

"Sera tolong anterin makan siang ke kantornya Sehan ya nanti kamu diantar supir." Ucap Rita.

"Baik bu."

Sera berdiri didepan kantor Malviya Corp. Kantor yang sangat besar, Sera melangkahkan kakinya memasuki kantor itu lalu bertanya pada resepsionis dimana letak ruangan Sehan. Sera memencet tombol lift ke lantai paling atas, ada seorang pria tampan masuk ke dalam lift hingga didalam lift hanya ada Sera dan pria itu.

"Mba mau ke lantai berapa?" Tanya pria itu.

"Lantai 30 Pak." Jawab Sera.

"Perkenalkan nama saya Aldo Wijaya."

Sera mengangguk.

"Nama saya Puja Sera panggil saja Sera."

Ting..
Pintu lift terbuka.

"Kalo begitu saya duluan." Ucap Sera.

Aldo mengangguk sambil tersenyum.

Sera hendak memasuki ruangan yang tertulis presdir. Ada seorang wanita merupakan sekretaris yang menghampirinya dan menyuruh Sera untuk membuat janji terlebih dahulu jika ingin menemui presdir nya itu. Sera berusaha menjelaskan bahwa ia datang kesini hanya untuk mengantarkan makan siang. Akhirnya Sekretaris itu menelpon Sehan dan mengizinkan Sera untuk masuk.

Tok.. Tok..
Sera mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Permisi om." Ucap Sera.

Sehan sedang duduk di kursi kerja nya sambil bersidakep.

"Ini makan siang dari bu Rita." Ucap Sera meletakan kotak bekal itu di meja.

Sehan hanya mengangguk.

"Kalo begitu saya permisi." Pamit Sera.

"Tunggu, kamu temanin saya makan." Ucap Sehan.

"Tapi.. "

Belum selesai perkataan Sera, Sehan langsung menarik Sera duduk di sofa. Sebenarnya Sehan yang meminta mamih nya untuk dibawakan makan siang dan Sera lah yang harus mengantarkannya ini adalah triknya.

Sera duduk sambil melihat Sehan makan dengan lahap. Sehan sudah menawari Sera untuk makan juga tapi Sera tidak mau karena itu bekal untuk Sehan.

"Udah kan om makannya?saya pamit." Ucap Sera.

"Eh tunggu dulu, kamu bawakan saya nasi saja minumnya tidak ada. Tolong ambilkan saya air putih dengan perasan jeruk lemon." Perintah Sehan.

"Om kan bisa minta tolong sekertaris om." Kesal Sera.

"Kamu lupa.. "

"Iya baik lah." Ucap Sera menghentakkan kakinya lalu meninggalkan ruangan Sehan.

Sera bertanya pada sekertaris Sehan tentang minuman yang dimaksud. Akhirnya sekertaris yang namanya Lusi itu membantu Sera membuat minuman.

"Ini om sesuai pesanan anda." Ucap Sera dengan senyuman terpaksa.

Sungguh sangat menyebalkan duda yang satu ini.

"Baik kamu boleh pergi." Ucap Sehan.

Saat Sera kembali ke rumah Malviya ternyata bocah itu sudah tertidur. Rita mengizinkan Sera untuk pulang saja. Sera pun menelpon Indira agar menjemputnya di rumah Malviya karena Indira kemarin mengajak Sera pergi keluar. Sera menunggu di depan gerbang tak lama Indira muncul dengan mobilnya.

"Ayo masuk." Ajak Indira.

Sera memasuki mobil Indira. Sepanjang jalan Indira terus mengoceh soal rumah Malviya yang sangat besar dan mewah lebih lebih bagus dari rumahnya. Betapa beruntungnya Sera mendapat pekerjaan guru les privat dengan gaji yang besar. Tidak tau saja bagaimana papahnya Aydan itu.

Mobil Indira memasuki kawasan sebuah mall yang terkenal di kota itu. Indira mengajak Sera untuk makan di salah satu restoran dengan menu favoritnya. Jika Indira mengajak Sera keluar sudah pasti dia mentraktir Sera.

"Eh eh yang kata lo papahnya Aydan itu duda gue penasaran deh kaya apa rupanya pasti dia sudah tua ya?atau seperti om om yang brewokan, botak, perutnya buncit?" Tanya Indira.

"Haha.. Ekspetasi lo." Kekeh Sera.

"Kalo gitu lo punya fotonya ngga?gue mau liat dong."

"Nanti aja lo liat langsung pingsan pingsan dah." Ucap Sera.










Please vote & komen nya🙏

Puja Sera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang