Bab 18

516 29 1
                                    

Hari ini Sehan ada jadwal meresmikan resort di Bali yang bekerja sama dengan perusahaan Jepang. Sera menyiapkan keperluan Sehan yang akan dibawa ke Bali ya walaupun hanya satu hari. Selesai packing sekitar jam 11 siang. Sera pulang ke kos nya, ia juga harus bersiap. Mereka akan berangkat naik pesawat pukul 2 siang.

Baru pertama kali Sera naik pesawat, sedikit katro memang tapi untungnya tidak mabukan. Perjalanan yang tidak begitu jauh. Sera juga baru pertama kali menginjakkan kakinya di Bali. Tidak seperti sahabat nya Indira yang jika liburan pergi ke Bali, Sera hanya kebagian ceritanya dan oleh-oleh paling-paling Sera ke luar kota selain di kotanya ya Jakarta atau pas dulu piknik sekolah andalannya ke Jogjakarta.

Dari bandara Sehan langsung menuju peresmian resort. Sungguh resort yang sangat bagus ditambah pemandangan langsung menghadap Laut.

Acara mereka selesai pukul 10 malam. Sehan langsung menuju hotel yang ia pesan dadakan karena sebelumnya yang Lusi sekertaris nya pesan itu di batalkan. Kenapa tidak di resort?karena resort itu sudah diisi tamu-tamu dari Jepang sehingga tidak ada tempat lagi. Jarak dari resort ke hotel lumayan jauh juga. Tepat pukul 12 kurang 15 menit mereka samapai di hotel.

"Maaf Pak, kamarnya hanya satu yang dibooking." Ucap resepsionis hotel.

Sehan tidak memesan kamar untuk Sera karena ia tadinya hanya akan pergi sendiri.

"Kalo begitu saya bisa pesan satu kamar lagi."

"Maaf Pak semua room sudah terisi." Ucap resepsionis.

"Waduh."

"Gimana kalo kita cari hotel yang lain." Ucap Sehan.

"Tapi Pak ini udah larut malam, bapak juga pasti sangat lelah." Ucap Sera.

Karena memang besok weekend jadi semua kamar nya penuh, apalagi hotel ini terkenal bagusnya. Benar juga si apa kata Sera kalo nyari hotel yang lain sudah sangat larut ditambah tubuh Sehan benar-benar letih. Dengan pertimbangan Sehan memutuskan untuk sekamar dengan Sera toh hanya untuk malam ini. Sera juga menyetujuinya.

Mereka sampai di kamar hotel nomor 249.

"Kamu boleh tidur dikasur biar saya di sofa." Ucap Sehan.

"Tapi.. "

"Atau mau kita tidur seranjang?" Tanya Sehan menggoda Sera.

"Baiklah aku tidur disini." Ucap Sera.

Sera segera berjalan ke kasur. Ia sangat gugup berada dalam satu ruangan bersama Sehan bukan tepatnya satu kamar.

Sehan mandi terlebih dahulu. Baru ditinggal mandi Sera sudah tertidur. Sehan keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan dipinggang lalu berjalan ke koper yang membelakangi Sera.

Sera mengintip dibalik selimut. Padahal ia belum tidur sepenuhnya. Sera melihat tubuh atas Sehan yang sedikit bercucuran air. Sehan akan melepaskan handuknya.

"Gawat." Batin Sera.

"Aaa jangan." Teriak Sera. Supaya Sehan tidak membukanya disini. Padahal si Sera bisa saja diam-diam melihat tubuh telanjang Sehan tapi otak warasnya tidak mengizinkan itu.

Sehan segera menaikan handuknya.

"Kamu?" Ucap Sehan lalu kembali ke kamar mandi dan memakai bajunya disana.

Keesokan paginya.

Tadinya Sehan akan pulang hari ini tapi resort memanggilnya katanya para tamu Jepang ingin pergi jalan-jalan bersama Sehan. Mereka pun pergi mulai dari candi, melihat tradisi orang-orang Bali yang terakhir ke pantai. Sera meminta Sehan untuk memotret nya, Sera akan memamerkannya kepada Indira. Sehan melihat rambut Sera yang diterpa angin melambai-lambai sangat cantik. Benar-benar cantik Sehan sangat menyukainya.

Puja Sera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang