Bab 33

351 21 1
                                    

Vote dulu ya..
Happy Reading



Usia pernikahan Sera dan Sehan tepat menginjak 4 bulan. Setiap tanggal pernikahan Sehan selalu mengajak Sera dinner atau menyiapkan surprise yah Sehan yang lebih bucin kepada Sera.

"Sayang kiss dulu dong." Ucap Sehan sambil menunjuk pipinya.

"Cup.. " Sera mencium pipi kanan dan kiri Sehan.

"Ini." Tunjuk Sehan pada bibirnya.

"Mas ih mau berangkat nih nanti telat."

"Satu aja." Kekeuh Sehan.

Sera pun menuruti keinginan suaminya dikecup nya bibir Sehan saat akan melepaskan kecupan itu Sehan malah memperdalam ciumannya. Sera memukul dada Sehan karena hampir kehabisan oksigen.

"Udah mas nanti dilihat Aydan."

"Akan mas pastiin setiap berangkat kerja kamu maupun mas mendapat vitamin kiss." Ucap Sehan tersenyum jahil.

Sera mengerlingkan matanya. Padahal hatinya berdebar-debar, pipinya panas.

*sekolah

Sera membimbing anak-anak paud senam pagi setiap hari sabtu. Sera memperhatikan setiap anak sangat lucu ada yang mengikuti gerakannya ada yang asal saja. Melihat anak seusia itu Sera sangat senang rasanya masih polos dan taunya hanya bermain.

"Siapa yang mau hadiah?" Tanya Sera.

"Aku mau ibu gulu."

"Mau"

"Coba sini maju Kafka dan Aira." Tunjuk Sera.

"Ikutin gerakan ibu ya."

Sera memperagakan senam untuk anak-anak dengan benar lalu Kafka dan Aira mengikutinya.

"Bagus sekali, anak pintar tepuk tangan buat teman kalian." Ucap Sera.

Prok..
Prok..

Karena hari sabtu pulang nya lebih awal. Sera akan ke toko mami dulu pesan dari mami untuk mengecek tokonya karena mami belum pulang ke Indonesia sementara Aydan hari ini ada les taekwondo. Anak itu merengek melihat teman-temannya latihan taekwondo akhirnya Sehan memasukan Aydan ke tempat les taekwondo.

Sera sedang membereskan barangnya tapi ko tiba-tiba ia sakit kepala ya, penglihatannya juga berkunang-kunang, tubuh Sera seakan mengambang ia tidak kuat dan Brakk.. Sera jatuh pingsan ke lantai.

"Bu bu Sera."

"Bu Sera sadar."

"Ayo bawa ke rumah sakit."

Sera mengerjapkan matanya ruangan serba putih dan bau obat menusuk hidungnya. Sera melihat kesamping Sehan sedang menggenggam tangan Sera begitu erat.

"Alhamdulillah kamu sudah sadar." Ucap Sehan lega.

"Aku di rumah sakit mas?" Tanya Sera.

"Iya tadi kamu pingsan di sekolah, pihak sekolah mengabari mas, mas langsung kesini deh."

Saat sedang rapat bersama bagian marketing Sehan terus ditelpon oleh pihak sekolah dan mengabari bahwa istrinya pingsan.

"Jadi apa mas kata dokter?" Tanya Sera.

"Kemungkinan sih kecapekan tapi nanti tunggu hasil lab sebentar lagi keluar." Ucap Sehan yang terus menggenggam tangan Sera.

Dokter datang membawa hasil lab.

"Dok, gimana hasilnya?" Tanya Sehan buru-buru.

Sehan khawatir akan kondisi Sera takut terjadi apa-apa.

Puja Sera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang