Bab 42

304 9 0
                                    

1 bulan kemudian

Usia kandungan Sera sudah memasuki 9 bulan. Terakhir diperiksa kemungkinan akan lahiran minggu ini. Sera dibantu mami Rita sudah mengepack persiapan lahiran nanti supaya tinggal bawa saja. Orang tua Sera juga akan kesini, menemani putrinya itu yang akan melahirkan. Aydan bocah itu sangat senang karena akan ada teman katanya.

Saat ini Sera sedang senam ibu hamil yang direkomendasikan dokter supaya prosesnya lancar.

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Sera menggerakkan pinggulnya.

"Mas ih bukan kaya gitu, ikutan aku." Bawel Sera.

Daritadi Sehan terus dibawelin oleh Sera. Ya Sehan juga ikut senam ibu hamil itu semua Sera yang minta ditemani. Tidak hanya itu Sehan memakai daster dan perutnya ia isi dengan bantal yang diikat seperti ibu hamil. Kata Sera biarin aja merasakan apa yang ibu-ibu hamil rasakan.

"Sayang udah ya mas capek." Sehan sudah bercucuran keringat.

"Gitu aja capek, cemen." Ledek Sera.

Sementara Aydan melihat papa nya begitu terkekeh tak berhenti-berhenti bahkan anak itu malah mem videokan Sehan.

"Mas nyerah deh." Ucap Sehan sambil ngos-ngosan.

Orang tua Sera datang membawa oleh-oleh khas kampung. Sera langsung memeluk ibunya.

"Ibuu Sera kangen." Manja Sera.

"Anak ibu masih aja manja." Gemas Edah.

Sehan menyalami kedua orang tua Sera.

"Loh kenapa Sehan pakai begitu?" Tanya bapak mertuanya.

"Hehe.. " Sera hanya nyengir. Sementara suaminya sangat malu.

"Gakpp itu namanya suami yang berbakti hehe." Kekeh Edah.

Jam menunjukkan pukul 9 malam. Sera akan istirahat tubuhnya sangat lelah. Baru juga tidur setengah jam tiba-tiba perut Sera sangat sakit.

"Mas.. Perut aku sakit banget." Pekik Sera.

Sehan yang hampir memasuki alam mimpi langsung terbangun mendengar istrinya mengaduh kesakitan.

"Kayanya kamu mau lahiran." Sehan juga panik dirinya harus apa.

"Tunggu sayang, mas bangunin ibu bapak dulu."

Sehan lari mengetuk kamar ibu bapak yang untung nya belum tidur. Mereka langsung ke kamar Sera. Sehan menyiapkan mobil dan membopong Sera ke mobil. Ibu dan bapak ikut, sementara Aydan akan dijaga bi Juleha.

"Ibu sakit banget perut aku." Sera merintih kesakitan.

"Mas cepetan huh.. Huh.. "

Mereka akhirnya sampai di rumah sakit. Dokter segera memberi tindakan.

Tak lama dokter Lingga keluar dan memberikan kabar bahwa Sera masih dalam tahap pembukaan 5, sekitar 4-7 jam lagi sampai bayi siap lahir.

Sehan, mami Rita dan Bu Edah menunggu Sera sambil menenangkannya supaya rileks dan mengatur nafasnya.

"Sakit banget bu." Rintih Sera.

Sehan meringis melihat istrinya itu sangat kesakitan.

"Tuh liat perjuangan seorang wanita tidak mudah antara hidup dan mati makanya jangan semena-mena." Omel Rita kepada Sehan.

Rasa sakitnya seperti sedang sakit perut haid tapi 10× lipat lebih sakit.

Setelah berjam-jam merasakan kontraksi yang luar biasa, Sera merasakan puncaknya sepertinya bayi benar-benar mau keluar. Dokter segera bersiap untuk proses lahiran. Sera menyuruh agar Sehan tetap disampingnya, karena tidak boleh terlalu banyak orang maka Rita dan Edah keluar.

Puja Sera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang