Bab 35

299 19 1
                                    

Seperti biasa sebelum baca vote dulu ya..



Libur sekolah telah tiba. Aydan sedari tadi merengek ingin pergi jalan-jalan ke Ancol. Sehan pun mengiyakan dan memboyong Aydan dan Sera ke Ancol, bukan di hari weekend jadi Sehan harus re schedule. Sera sudah membujuk Aydan supaya perginya saat weekend tapi tetap saja sifat Aydan yang apa-apa harus dituruti inilah yang susah diubah kebiasaan dari kecil sebelum kenal Sera selalu dimanja dan minta apa langsung dibelikan. Tapi yasudahlah, jarang-jarang juga mereka jalan keluar bertiga.

Aydan menaiki beberapa wahana di dufan.

Setelah puas Aydan ingin pergi ke pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas Aydan ingin pergi ke pantai. Mereka pun berjalan menyusuri jembatan buatan, angin pantai yang sepoi-sepoi menerpa setiap orang yang berada di situ.

"Sayang, berdiri disitu biar mas foto." Ucap Sehan mengeluarkan ponselnya.

Sera berdiri dipinggir jembatan sembari berpose mengangkat kedua tangannya dan memejamkan mata seakan-akan menikmati kesegaran angin pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sera berdiri dipinggir jembatan sembari berpose mengangkat kedua tangannya dan memejamkan mata seakan-akan menikmati kesegaran angin pantai.

Setelah drama liburan ke Ancol. Kemarin mami Rita pulang untuk menjemput Aydan. Kata Mami biar Aydan liburan di Singapur, anak itu juga sangat kegirangan, selain itu juga supaya Sehan dan Sera ada waktu berdua babymoon.

"Sepi juga si ga ada Aydan." Gumam Sera.

*Di Kantor

Sehan baru selesai meeting dengan tim marketing. Ia kembali ke ruangan nya dengan raut wajah yang emosi. Karena tadi saat meeting ada beberapa masalah tentang proyek barunya dan Sehan baru mengetahui itu. Para karyawan malah diam saja tidak melaporkan.

Sehan duduk di kursinya, ia melonggar dasinya lalu tangannya memijat keningnya yang sedikit pening.

Kavya datang membawa secangkir kopi. Ia berjalan mendekati Sehan dan dengan lancang nya tangan Kavya menyentuh kepala Sehan tidak tidak dia memijat nya.

"KAVYA APA-APAAN INI!" Sentak Sehan reflek menyingkirkan tangan Kavya dari kepalanya.

"Maaf Pak, saya tadi cuma mau bantu." Dalih Kavya.

Puja Sera (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang