ARKANO - 21

3.2K 234 23
                                    

aiiiii, gimana nihh kabar kalian? sudah siap lihat kebucinan arka ga nihhh?

•ARKANO•

Jam sudah menunjukkan pukul 14.05 wib, dan bel pulang pun sudah berbunyi sedari tadi. Artinya semua siswa sudah terbebas dari banyaknya pelajaran-pelajaran yang menyerang mereka.

Riri berjalan ke arah parkiran beriringan dengan Alena dan Rayna.

"Ri, gue nggak bisa nganter lo pulang. Gue buru-buru soalnya." ujar Alena.

"Iya Alena, nggak papa kok!" jawab Riri. "Ohiya, kalian berangkat jam berapa ke Bandung?" sekedar informasi, hari ini Alena, Rayna dan beberapa siswa lainnya termasuk juga Vano akan berangkat ke Bandung untuk mengikuti olimpiade sains.

"Jam 4. Mana gue belum packing lagi. Makanya gue buru-buru."

"Gue kan sudah nyuruh lo, kemarin!" sahut Rayna.

Alena hanya menyengir. "Gue kan asik nonton, eh malah kebablasan sampe jam 1 malam."

Riri hanya terkekeh melihatnya, kemudian menarik kedua temannya itu ke dalam pelukannya. "Riri bakalan rindu banget, sama kalian!"

"Gue juga bakalan rindu banget sama lo Ri, jaga diri baik-baik disini yah!" balas Alena.

"Setidaknya sekarang ada Arka yang ngejagain, lo." lanjut Alene dengan kekehannya.

"Padahal cuman empat hari." sahut Rayna tapi malah lebih mengeratkan pelukannya.

Riri dan Alena terkekeh. "Nggak usah gengsi kali. Katanya cuman empat hari tapi malah meluk erat banget!" sanggah Alena.

"Al, gue nitip teman gue. Jangan sampai dia kepincut sama cewe-cewe Bandung." ujar Daffa yang baru saja datang bersama Vano dan Xavier yang langsung dihadiahi toyoran dari Vano.

Ketiga gadis itu langsung melepaskan pelukannya.

"Gue nggak kayak lo, yang gila cewek!" balas Vano

"Gue nggak gila cewek. Gue cuman gila ke Rayna, ya nggak ayang?" Daffa mengerlingkan matanya pada Rayna yang membuat gadis itu bergidik ngeri melihatnya.

"Najis!"

"Daffa, Arka mana?" tanya Riri saat menyadari cowok itu tidak ada diantara temannya.

"Dipanggil sama pak Anto, tadi."

Alena yang melihat sudah pukul 14.20 di jamnya, langsung panik. "Ri gue pulang dulu, udah telat banget ini." tanpa menunggu jawaban dari Riri, Alena langsung menarik Rayna dan berlari ke arah mobilnya untuk segera pulang.

"Ri, mau diantar pulang?" tanya Xavier pada Riri yang masih memandang ke arah Alena dan Rayna.

Riri menoleh ke Xavier, gadis itu tersenyum lalu menggeleng dengan pelan. "Nggak usah, kalian pulang duluan aja."

"Nungguin pacar ya, Ri?" Daffa menaik turunkan alisnya menggoda Riri.

Riri mengangguk pelan membuat Daffa terkekeh melihatnya. "Beda yah kalau sudah pacaran."

Daffa merangkul kembali kedua temannya itu. "Yaudalah kalau begitu kita pulang."

"Ri, kita pulang duluan, ya!" pamit Daffa yang diangguki Riri.

"Van, ingat jangan macam-macam di Bandung. Sekarang lo sudah punya cewek disini!" celutuk Daffa saat mereka sudah berlalu di depan Riri.

"Kalau bukan gara-gara taruhan sama lo juga, gue ogah pacaran sama tuh cewek!"

****

Sudah 10 menit Riri menunggu Arka, tapi Arka belum muncul-muncul juga. Riri yang merasa bosan, akhirnya menendang batu-batu kecil yang ada di hadapannya.

ARKANO [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang