ARKANO - 27

2.3K 185 9
                                    

DAUBLE UPDATE!!

Suka nggak kalau aku sering-sering update double kayak gini?

Kalau suka tinggalin jejak dong haha:)

Selamat membaca💓

•ARKANO•

Riri berjalan sendiri di koridor yang sudah mulai sepi. Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, dan para murid pun memilih untuk cepat-cepat pulang agar bisa mengistirahatkan tubuhnya.

Sebelum keluar dari kelas tadi, Riri membiarkan Arka pergi terlebih dahulu ke tempat parkiran sekolah karena Riri ingin ke toilet.

Riri mengeratkan pegangannya pada tali tas ranselnya, dan mulai berjalan cepat agar dirinya bisa cepat sampai ke tempat Arka yang sudah menunggu dirinya.

Sesampainya di tempat parkiran sekolah, Riri hanya mendapatkan Daffa yang duduk di atas motornya. Langsung saja Riri menghampiri Daffa untuk menanyakan keberadaan kekasihnya.

"Daffa!" panggil Riri yang berhasil membuat Daffa menoleh ke belakang.

Daffa berdiri saat Riri sudah berada di hadapannya.

"Arka, mana?" tanya Riri.

"Nggak usah tanyain Arka, ayo naik gue yang anter lo pulang." Daffa berniat meraih sebelah tangan Riri agar gadis itu mau menurutinya. Tapi dengan cepat Riri mundur selangkah.

"Jawab dulu pertanyaan Riri!"

Daffa menghela nafas pelan. "Tadi Clara maksa Arka buat ngentarin pulang, dan Arka terpaksa buat nerima permintaan Clara."

"Arka pulang bareng Clara?" tanya Riri yang dibalas anggukan oleh Daffa.

"Terus Arka nggak balik lagi kesini?" tanya Riri lagi.

"Dia bakal balik kesini. Cuman kalau lo sudah ada disini terus Arka belum sampai, dia nyuruh gue buat nganter lo pulang." jelas Daffa.

"Kalau begitu, Daffa pulang duluan aja biar Riri nunggu Arka disini."

Dengan cepat Daffa menggeleng. "Mana bisa begitu. Udah naik aja gue anter pulang, dari pada nunggu Arka."

"Nggak usah Daffa." tolak Riri.

"Ri sekali aja lo dengerin gue. Lo kan teman gue, masa lo tega ngelihat gue di hajar sama Arka gara-gara ninggalin lo sendirian di sini." kata Daffa dengan wajah memelasnya pada Riri.

Sedangkan Riri hanya terkekeh melihatnya. "Arka nggak bakalan berani macam-macam sama Daffa kalau ada Riri."

"Kalau ada lo emang nggak bakalan kenapa-kenapa, tapi kalau lo nggak ada habis gue."

"Nggak bakalan, udah sana pulang."

Lagi-lagi Daffa menghela nafas, menghadapi Riri sama saja jika ia berhadapan dengan Arka, sama-sama keras kepala dan sama-sama nggak mau ditolak.

"Yaudah gue temenin lo nunggu Arka." kata Daffa.

Tepat saat itu, suara motor Arka terdengar. Dan benar saja, sekarang Arka sudah memarkirkan motornya di samping motor Daffa.

Melihat Arka yang sudah berada di sana, Daffa langsung memakai helmnya. "Berhubung karena si bos sudah datang, gue cabut." pamit Daffa pada kedua pasangan ini.

Arka mengangguk. "Thanks, Daff."

Arka mengalihkan pandangannya pada Riri yang sudah cemberut. Arka hanya bisa cengengesan pada kekasihnya itu karena tidak tau harus bereaksi seperti apa.

ARKANO [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang