10. arga?

37 8 0
                                    

Kini arkan dan keempat temannya sedang mempersiapkan diri untuk tanding basket

"Kita harus menang sih ini" Ucap iqbal

"Alah bacot, lo itu beban di tim kita" Ledek ilham

"Alah lo gabung sama tim ini tuh cuman untuk pelengkap aja" Cela iqbal

"Ck bacot lo berdua, Sama-sama beban aja! " Kesal Rey

"Rey lo tau gak sih, bunda lo suka curhat ke mami gua, katanya lo kalau boker gak pernah di siram tai nya" Canda ilham

"Kalau mau ngomongin diri sendiri gak usah pake nama gua"

"Ahahaha true Rey, gua kemaren ke kamar mandi nya sih ilham masih ada tai nya anjir" Ujar iqbal seraya terkekeh

"Gua lupa anjir" Elak ilham

"Lupa apa ngoleksi, ahahaha" Ledek ray

"Pembahasan yang gak berguna" Kesel arkan seraya pemanasan kecil

"Lo juga pernah lupa gitu gak sih ar? " Tanya ilham

Arkan tak menjawab "mampus di kacangin kan lo" Ledek ray

"Bacot lo tai! "

------
Kini mereka berlima tengah berbaris berhadapan dengan tim lawan, saling bersalaman

"ARKANNN!!! SEMANGAT! " teriak Alia dari bangku penonton

"Sumpah bukan adek gua" Bisik ray

"ABANG! SEMANGAT! "

"Masa kita gak di semangatin bal" Bisik ilham

"Kita? Lo aja kali, gua mah udah lewat chat" Jawab iqbal

"Di chat siapa? " Tanya ray

"Mami lo"

"Berisik goblok, udah mulai lombanya" Teriak arkan

Kini pertandingan sudah di mulai, banyak teriakan dari setiap penonton

------
Kini pertandingan sudah selesai, tim arkan masuk babak final dengan skor 2-1

"Yeyyy Al bangga banget! " Ucap Alia menghampiri mereka berlima di tempat istirahat

"Al bawa minum buat kalian" Alia menyodorkan tas yang isinya air minum

"Al lo sendiri? " Tanya ilham

"Gak, sama Laura kok, tapi Laura tunggu di tempat penonton"

"Arkan semangat yah final nya, harus menang! " Ucap Alia lalu bergegas kembali ke tempat duduknya

"Cantik yah cewek kita" Ucap ilham menatap kepergian Alia

"Cewek kita, cewek kita, lo di lirik aja gak pernah" Ledek iqbal

"Dih sirik aja lo kutu babi"

"Berisik! " Kesal arkan

-----

Kini pertandingan sudah selesai, arkan ddk berhasil membawa medali, walau bukan juara satu melainkan juara dua, tapi mereka cukup bangga sama hasil mereka.

Kini matahari berganti dengan bulan, langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap, tak terasa hari sudah mulai malam.

"Al pulang sama abang Rey sama abang ray aja" Tawar ray

"Al mau sama arkan" Kukuh Alia

"Kamu udah seminggu di tempat arkan dek" Timpal Rey

"Hm Al mau sekalian ambil baju" Alibinya

"Bisa besok, yuk" Ajak rek dan mau tak mau Alia menyetujui nya

"Laura gak papa pulang sendiri? " Tanya alia, karna tadi mereka dateng berdua dan Laura lah yang bawa motor karna Alia tidak bisa bawa motor

"Santai Al, masih belum terlalu malem kok ini"

"Ya udah gas deh, capek gua" Ucap iqbal

------
Arkan memutuskan untuk Jalan-jalan sebentar sebelum pulang, biasa ia lakukan jika dia butuh ketenangan

"Hm... Itu orang kenapa? " Gumam arkan saat melihat seseorang duduk di pinggir jalan

Arkan memberhentikan motor nya bergegas menghampiri seseorang itu

"Kenapa? " Tanya arkan membuat sang empu terlonjat kaget

"Eh? Arkan? "

"Lo ngapain belum pulang? " Tanya arkan menatap motor orang yang ada di hadapannya

"Motor nya mogok"

"Gua anter pulang lau"ajak arkan

" Hah? Gak usah ar"tolak Laura

"Santai, udah malem "

"Gak ngerepotin ar? "

"Ngerepotin, tapi kalau lo kenapa-kenapa itu lebih ngerepotin" Sarkas arkan

Laura tersenyum dan menaiki motor arkan

-----
"Makasih yah ar"

"Motor lo udah gua suruh orang bawa ke bengkel, nanti nomor tukang bengkel nya gua kasih ke lo" Ucap arkan lalu bergegas pergi tak mau berlama-lama

Laura menatap punggung arkan yang perlahan menghilang "tuh orang pasti sok baik aja deh"

------

Bcl

Arkan udah nyampe?
Udah tidur yah?
Good night

Hm baru sampe

Arkan tau gak sih
Tadi kan Al lagi duduk di kursi dapur
Sambil jengkang-jengkangin kursinya gitu
Terus ada kecoak, Al kaget dong, jatoh deh
Kursinya patah
Kasian tau ar sekarang kursinya gak bisa berdiri lagi
Al jadi sedih, ini tuh karna kecoak jahanam

Pake nyalahin kecoak
Salah lo
Nnti tuh kursi bakal masuk ke mimpi lo sambil nangis, lo bayangin gimana jadi dia udah gak bisa di gunain lagi dia pasti sakit hati

Gak, arkan sok tau deh
Kursinya udah iklas kok
Nanti aku suruh ayah, biar kursinya bisa tetep di pake, atau di pajang, biar dia gak sedih

Iya serah lo deh
Pasti ayah bangga

Iya dong
Al kan pinter

Y

Arkan terkekeh pelan, dia mengusap rambutnya yang basah lalu bergegas tidur, sebelum tidur dia mengambil botol obat dari laci lemarinya

Dia tidak akan bisa tidur jika belum meminum obat-obat itu, walau sebenarnya dia benci obat


"Arkan hebat! Hebat buat mamah aja, selebihnya itu cuman bonus ar" Semangat nya untuk diri sendiri

"Makasih" Lalu lelaki itu merebahkan badannya, walau harus tidur tak nyenyak.

-----

"Gua bakal buat hidup lo menderita" Gumam arga lalu pergi dari lokasi itu

Dia menuju ke rumah minimalis

Sampai di sana dia menonjok samsak yang ada di halaman depan

"Anjing! "

"Mati lo sial! "

"Hidup gua gak tenang bangsat! "

"Lo alasan hidup gua berantakan kayak gini sekarang! "

"Gua gak guna banget anjir" Kesel yang sudah mulai lelah memukul samsak

"Gua capek sendiri "

"Gua harus sendiri gara-gara lo" Arga menangis, mental dan fisik nya lelah, tanpa ada yang tau dan tanpa ada yang menyemangati

-------

Tbc

Revisi 16-11-23

Jadi Kita ini Apa? [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang