11. arkan gak baik?

32 9 0
                                        

Hari ini arkan dan Alia sudah berada di taman komplek, arkan sudah janji pada Alia tadi akan mengajari nya membawa motor

"Arkan, Al kan mau bawa motor yang kayak Al juga, bagus gitu" Kesel Alia saat arkan mengajari nya motor matic

"Lo itu kecil, mana kuat"

"Arkan ngeremehin banget sih, Al kuat"

"Mana tau kalau belum di coba" Lanjut Alia

"Lo bawa matic aja belum tentu bisa sok mau bawa ninja" Arkan menjitak kening Alia

"Sayang motor gua kalau jatoh"

"Dih bilang aja takut lecet, sok bilang Al gak bisa"

"Dua-duanya itu alasannya"

"Cepet belajar"

"Pelan-pelan aja gas nya" Ucap arkan memajukan badannya, membantu Alia menurunkan gasnya

"Nah segitu aja"

"Ih sulit kalau harus segini terus, pegel tangan Al"

"Ck gak usah bawa motor aja" Kesel arkan

"Rem Al!! " Kaget arkan saat Alia mengegas motor dengan sangat kencang

"Aaaa... Bunda, gak bisa, mana rem nya?! " Panik Alia, sangking paniknya wanita itu malah melepaskan tangannya dari stang

"Alia!! "

Brak

Terjadi lah tragedi nubruk pohon kelapa

"Aww... Ck lo gimana sih Al" Kesel arkan membersihkan bajunya, untung mereka jatuh di rumput-rumput

"Aww.... Arkan kok kayak gitu sih? "

"Ck lo yang bawa malah lo yang nanya" Kesel arkan memberdirikan motor

"Untung gak peke ninja" Gumam arkan

"Gak suka ah pake motor itu, masa ngegas sendiri! " Kesel Alia

"Itu lo yang ngegas marpuah! " Kesal arkan bisa-bisanya wanita itu menyalahkan motor

"Gak, Al cuman ikutin apa kata arkan"

"Gua bilang pelan-pelan aja ngegas nya"

"Ck ya udah cepet belajar lagi, gua pegangin" Ajak arkan

Alia mulai mengegasnya pelan-pelan, arkan mendekatkan badannya memegang stang di kanan dan kiri membantu Alia, posisi ini seolah arkan memeluk Alia dari belakang

"Bukannya dari tadi ya Allah" Batin Alia

"Kalau ngerem pelan-pelan"

"Lo megang stang nya gak sih? " Tanya arkan

"Megang arkan emang gak liat nih? "

"Ck gak ada tenaga nya banget, lo belum makan yah? "

"Arkan Al grogi tau, jantungnya kejedak kejedur "

"Udah, ini ada tenaga nya kok"

Setelah sekian lama akhirnya kegiatan belajar motor pun selesai, walau Alia belum bisa tapi dia sudah sedikit-sedikit bisa

"Besok Al gak mau di ajarin arkan lagi deh"

Arkan mengerutka  dahinya "kenapa? "

"Em.... Arkan ngajarinnya marah-marah" Alia memalingkan mukanya

"Iya lo nya goblok banget, di suruh ngerem malah lepas tangan, mau atraksi lo? " Kesal arkan

"Ih kan Al gak tau! "

"Ya mangkanya kalau di ajarin itu liatin, gak usah banyak protes"

"Udah mau maghrib ayok pulang" Ajak arkan

"Al yang bawa motor yah sekalian belajar? "

"Gak! Nanti masuk got males gua" Tolak arkan

"Arkan nyebelin! "

------

Malam ini Alia memutuskan untuk ke alfamart sendiri, berhubung alfamart dekat Alia memutuskan berjalan kaki

"Wih, nanti Al nonton dracin sambil ngemil, pasti seru" Gumamnya melihat kantong plastik yang ia tenteng

"Halo" Sapa lelaki membuat Alia terlonjak kaget

Alia yang tak merasa hanya menatap aneh "gua nyapa lo, gua arga" Arga mengulurkan tangannya

"Hah? Aku Alia" Jawab Alia menyambut uluran tangan arga

"Hm sendiri? "

"Iya"

"Pulang bareng gua mau? " Tanya arga yang di jawab gelangan kepala olah Alia

"Al jalan sendiri aja, takut kena marah abang"

"Emang abangnya galak? "

"He'em abang itu gak suka kalau ada temen cowok dateng, apa lagi kalau abang gak kenal orang nya" Celoteh Alia

"Gimana kalau kita jadi temen? "

Alia menatap arga dari atas, kebawah lalu tepat ke bola matanya "arga gak ada niat jahat kan? Soalnya kata abang harus hati-hati sama orang"

"Hahaha gak ada kok, abang kamu pasti sayang banget yah sama kamu? "

Alia mengangguk semangat "sayangg!! Pake banget"

"Kalau kamu? "

"Al juga sayang pake banget sama abang"

"Bukan kamu lagi suka sama siapa? "

"Hm? Arga kepo yah, gak mau kasih tau ah" Ucapnya imut

"Hahaha.... Lucu"

"Arga.... Kalau cowok cuek sama kita tuh sebenarnya kenapa? "

"Hm? Mungkin kamu ada kesalahan sama dia, siapa emang? Kamu lagi suka sama seseorang? " Tanya Arga bingung

"Al suka arkan, tapi arkan gak pernah nanggepin Al, dia malah cuekin Al"

Arga mengelus rambut Alia pelan "jangan suka sama dia, dia itu gak baik, jangan suka sama orang yang gak bisa ngehargain seseorang dan waktu seseorang"

"Waw.... Gampang banget lo narik kesimpulan kalau gua gak baik" Ucap arkan membuat kedua manusia itu menatapnya

Arga tersenyum remeh "kenyataan? "

"Arkan kok ada disini? " Tanya Alia

"Udah romantis-romantisannya? Keluarga lo nyariin" Ucapnya lalu menarik tangan Alia, sebelum pergi dia membisikkan sesuatu ke Arga

"Kita liat siapa yang bakal dapetin tuh cewek"

------

"Arkan sakit" Cicitnya melihat pergelangan tangannya yang di cengkram arkan kuat

"Lo tuh buat susah aja tau gak sih? Lo pikir orang lain gak punya kesibukan, lo pikir dunia isinya cuman tentang lo doang, hah? " Kesel arkan tanpa sadar menaikkan suaranya satu oktaf

"Maaf " Cicitnya menahan air mata

"Ini malem, dan lo cewek, kalau ada yang jahat gimana? Pikir lah. Orang itu pada khawatir, gimana kalau cowok tadi jahat? "

"Tapi Arga gak jahat kok dia baik"

"Lo tau dari mana? Cuman karna lo di elus rambutnya? , lo cuman liat dia sekali itu, lo gak bisa narik kesimpulan kalau dia baik, banyak orang jahat berkedok sok baik sekarang! "

"Al minta maaf, tadi Al cuman mau beli cemilan"

"Kan bisa bilang, kalau gak ke gua yah minimal ke abang-abang lo kek"

"Ck ayok balik"

-----

Tbc

Revisi 16-11-23

Jadi Kita ini Apa? [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang