16. keluarga arkan

24 9 0
                                        

Tolong!!

Lepasin!

Tolong, hiks

Teriakan itu terus terlolong kan, namun tak ada satupun orang yang membantu, bahkan yang mendengar pun tak ada

Seseorang itu benar-benar ketakutan sekarang, dan dunia gadis itu hancur hari itu

----

"Dasar anak gak tau di untung! Susah-susah saya membesarkan kamu tapi kamu malah hamil anak yang gak tau bapaknya? Malu-maluin keluarga aja! "

"Dasar murahan! "

"Mah, denge-"

"Gak usah banyak omong kamu Sintia! Keluar dari rumah mamah sama papah malu anggap kamu anak!! " Bentak mamahnya

"Dari dulu kamu itu bisanya buat malu aja! Apa yang bisa mamah banggain dari kamu?! "

"Udah gak ada yang bisa di banggain malah jadi aib, nyusahin! "

"Sintia di perkosa mah" Tangis wanita itu, apa tak ada yang percaya?

"Kenapa bisa? Pasti alasannya juga ada di kamu? Udah di bilangin kamu itu di rumah aja, tanggung sekarang akibatnya! "

"Pah, bantu Sintia pah"

"Papah kecewa sama kamu Sintia"

"Sintia kepaksa mah, pah"

"Sanksi sosial itu gak main-main sintia" Lirih wanita paruh bayah itu

"Kalau kamu gak salah sekalipun, kamu tetep buruk di mata mereka"

"Ini alasan mamah selalu keras sama anak perempuan mamah, karna mamah takut ini, mamah tau kita gak bakal bisa nutup mulut semua orang, tapi apa kamu kuat denger semua omongan orang lain? "

"Sekeras apapun kamu berusaha untuk gak mendengar itu, pasti ada kalanya kamu dengar cacian itu"

"Kita yang berusaha hidup bener aja masih ada orang yang ngejelekin apa lagi yang ada salah"

"Sintia minta maaf mah"

"Mamah gak tau lagi Sintia"

-----

'Itu anaknya bu helda hamil yah? '

'Ya ampun bukannya masih muda yah? '

'Hamil sama siapa? '

'Anak jaman sekarang pergaulannya bebas banget yah, gak tau dosa'

Sintia yang tepat berjalan di sebelah ibu-ibu itu hanya bisa terus berjalan, dirinya hendak pergi ke sekolah, untungnya satu sekolahnya belum ada yang tau masalah dirinya

-----

"Sintia" Panggil Sandra

Sintia tak menjawab, dia hanya menoleh menatap malas Sandra, wanita pengganggu hidupnya

"Lo katanya hamil yah? "

Sintia mengepalkan tangannya menahan takut

"Ya ampun anak siapa tuh?, gua pikir lo anak baik-baik sint, ternyata 'murah'! "

"Jaga omongan lo yah! "

"Kenapa? Benerkan? " Efeknya

"Teman-teman, disekolah kita ada orang yang sok polos ternyata murahan loh!! " Teriaknya membuat setiap siswa yang lewat menatap Sandra penasaran

Jadi Kita ini Apa? [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang