22. ciuman?

32 5 0
                                    

Remaja umur 13 tahun yang kini sedang duduk di bangku smp kelas tujuh, merenung seraya menatap sendu kertas ulangannya

"Al muka lo kenapa sih?"tanya salsa salah satu temannya

"Iya nih, lebay amat, nilai lo itu masih di atas kkm 78, gua dapet 55 aja biasa aja" ucap naila menatap alia tak suka

Bugh

Nadhira memukul bahu alia "udah sih, gak asik lo"

Alia menundukkan kepalanya "takut"cicitnya

"Bunda sama keluarga lo itu baik al, apa coba yang di takutin?" Tanya naila

Alia hanya menjawab dengan gelengan

-----

"Assalamualaikum al pulang"salamnya lalu bergegas ke arah dapur, ia melihat bundanya sedang memasak di sana

"Bun al pulang" cicitnya namun terdengar sang empu

"Bun tadi alia beli bunga rose kesukaan bunda" memberikan buket kecil bunga rose

Wanita paruh baya itu menerima lalu menatap alia tak suka "ngabisin duit" ucapnya kecil

"Nilai ulangan kamu?"

Alia menundukkan kepalanya takut "al udah berusaha bun"lirihnya

"Kasih liat alia! Bunda mau liat"

Alia memberikan kertas ulangannya dengan tangan gemetar

"Kamu anak perempuan bunda satu-satunya, kalau kamu bodoh apa yang bisa di banggain hah?!"

"Cantik?, Kecantikan itu bukan sesuatu yang bisa di banggakan, karna wajah itu anugrah, yang di banggain itu prestasi bukan fisik!"

"Al udah berusaha bun, tapi itu susah al gak ngerti"

"Bodoh, percuma kamu belajar pagi siang malem kalau gak ngerti-ngerti, kalau udah belajar tapi gak ngerti-ngerti berarti kamu yang bodoh!"

"Assalamualaikum bun, ray pulang"

"Sana ke kamar kamu, jangan bilang siapa-siapa kamu bunda marahin" yang di jawab anggukan alia

"Alia udah pulang bun?"tanya rey

"Udah sayang, loh tumben temen-temen kalian gak dateng ke rumah? Biasanya udah pada ngumpul"

"Nanti kesini bun, pada pulang dulu ganti baju"jawab ray

"Kita ke kamar dulu bun"pamit rey lalu perlahan mereka berdua bergegas pergi setelah di angguki bundanya

----

Kini sudah pukul 5 sore, perut alia lapar, setelah selesai belajar ia bergegas berjalan ke arah dapur, seingatnya tadi bundanya memasak banyak

Dengan perasaan senang ia memasuki ruang makan, perlahan ia membuka tudung nasi

"Enak yah pasti?" Batinnya melihat piring kotor di wastafel, dan menatap meja makan yang hanya tersisa nasi dan sambal tempe sedikit

"Bun, bunda lupa alia yah?"

"BUNDAA!!"

Teriak alia dengan napas dan keringat yang mengalir deras di keningnya, ah sial mimpi buruk lagi

Tanpa sadar air matanya keluar begitu saja, nyatanya dia belum bisa berdamai dengan semua masalalunya

Gadis itu memeluk lututnya erat menyembunyikan semua wajahnya di lipatan lututnya

"Bunda maafin al" lirihnya berkali-kali

Hari ini dia hanya sendiri di rumah, orangtuanya ada arisan sementara abang-abang nya main

"Lo gak guna, bodoh" ucapnya marah ke diri sendiri, perlahan memukul kepalanya sendiri

"Nyusahin, seharusnya lo gak hidup" teriaknya

Grap

Tiba-tiba seseorang memeluknya dengan erat "suttt jangan bilang gitu lagi"

"Liat al yang sekarang hebat, al gak bodoh, al gak nyusahin buktinya dia bantu banyak orang"bisik arkan yang masih memeluk alia dengan erat

"Hiks mau mati aja"tangisnya

"Sutt al itu hebat, bahunya kuat banget, gak boleh pergi yah, kamu harus bisa ikhlasin masa lalu"

"Nanti arkan bakal beliin al es crim setiap sore free jalan-jalan" arkan melepas pelukannya, menangkup pipi alia, mengelap jejak air mata

"Arkan"

"Jangan jadi luka yah"lirih alia

Arkan menatap netra mata alia intens, tanpa kedua manusia itu sadari kini kedua benda berwana pink itu menyatu, seolah mengungkapkan apa yang mereka rasakan satu sama lain

"G-gua i-itu aiss"kesal arkan sendiri, setelah tragedi itu suasana menjadi award

"Sorry"akhirnya hanya itu yang bisa keluar dari mulut itu

"Lo minum obat dulu"setelah sekian lama terdiam, lalu arkan mengambil obat yang terletak di laci nakas dan mengambil air putih

"Al gak mau" lemahnya

"Lo harus minum obat"ucap arkan lagi menyodorkan obat yang sudah ia ambil satu-satu

Al tetap kekeh, "pait"

"Hufh.."
Arkan meminum air putih lalu memasukkan obat-obat itu kedalam mulutnya, perlahan mendekat ke alia

Dengan cepat arkan memindahkan air dan obat itu ke mulut alia

"Lo harus istirahat, gua mau ke bawah"setelah melakukan itu arkan keluar begitu saja seolah tidak melakukan apa saja

----

Alia mencari keberadaan arkan, rupanya lelaki itu sedang memasak di dapur

"Ar" panggil alia pelan

Arkan menoleh menatap alia dan perlahan berjalan mendekat

"Udah baikan?"

"Hahaha.... Nambah sakit ar"cicitnya

"Kemaren kamu bilang kan gak suka sama aku, terus kenapa sekarang kayak gini?, Kamu bilang kamu udah anggap aku kayak adek kamu kan? Kakak macam apa yang berani cium bibir adeknya? "marah alia

"Tolong tau batasan ar"

"Aku gak mau jadi wanita bodoh lagi, aku gak mau nyusahin kamu lagi, aku juga gak mau nyakitin hati siapapun!"
Ucap alia tegas lalu pergi meninggalkan arkan yang mematung

-----

Tbc

Revisi 17-11-23

Jadi Kita ini Apa? [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang