Hari ini alia ada di bestcamp bersama abangnya
"Tumben al mau ikut ke sini?"tanya iqbal
"Di paksa bang rey"
"Kenapa? Emang gak boleh?" Tanya rey sedikit mengegas
"Kayak motor aja lo ngegas"ledek iqbal
"Eman...." Ucap alia terpotong saat satu lelaki dengan baju rapih masuk ke dalam
Tiba-tiba suasana di sana menjadi sepi dan dingin
"Abis dari mana ar?"tanya ray memecahkan keheningan"Power Bank gua ketinggalan"ucap arkan mengambil power Bank nya tanpa melihat alia sedikit pun
"Lo bawa apa?"tanya rey
"Mobil"
"Nitip alia, gua masih lama di sini"
"Huft... Ayok"ajaknya tanpa menatap alia
"Alia sama abang aja" tolak alia
"Abang masih lama dek, nanti kamu bosen, kalau takut di rumah, nginep dulu aja di rumah arkan"
"Ya udah, al pulang yah bang"ucapnya sedih lalu bergegas menyamakan langkah arkan
Sesampainya di samping mobil, saat alia ingin membuka pintu depan, nyatanya sudah ada siluet wanita lain, segera ia membuka pintu mobil belakang
"Itu siapa yah?"batinnya saat sudah berada di mobil
"Ini siapa?"tanya sang perempuan pelan
"Adek temen aku"jawab arkan
"Kenalan aja"lanjutnya
"Hai"sapa sang perempuan itu
"Oh, hai"jawab alia
"Kenalin nama aku ika"ucap perempuan itu seraya menjulurkan tangannya
"Alia"ucapnya seraya menerima juluran tangan
"Oo, kelas berapa sekarang?"tanya ika
"Kelas sebelas kak, kalau kakak?"
"Sama kok kayak arkan, sekolah dimana?"
"Sama kayak kak arkan"jawab alia seadanya
"Mau pulang apa ke rumah?"tanya arkan
"Pulang aja kak"jawab alia menatap jalan
Selebihnya hening. Hanya ada obrolan kecil antara arkan dan ika
Kamu obat, tapi obat kalau di minum terus menerus juga jadi racun kan?
------
Kini Alia sudah berada di rumahnya, sediri, hening, dan sunyi. Nyatanya dia tak bisa berbohong kalau ia takut sendiri, namun dia tak tau harus kemana
"Kemaren Laura, sekarang ika, ini arkan emang banyak ceweknya yah? " Batin Alia bertanya-tanya, tentang siapa ika itu?
Tok.. Tok... Tok
Tak terselang lama bunyi ketukan terdengar nyaring
Segera Alia membuka pintu "loh, arga ngapain? " Tanya nya mempersilahkan arga masuk
"Di luar aja Al, nanti fitnah" Tolak arga lalu duduk di kursi teras
"Arga kenapa? " Tanya Alia khawatir saat melihat wajah arga penuh luka
"Ini sakit? Bentar Alia ambil obat dulu" Ucapnya beranjak memasuki rumah, namun tangannya sudah di tahan oleh sang pria
"Tolong, di sini aja bentar" Lirih arga
"Al sorry"
"Maaf " Kata-kata itu terus terucap dari bibir pria itu
"Arga kenapa sih?, kan Arga gak ada salah"
"Gua bodoh banget Al, gua takut banget, gua sendiri di dunia yang besar ini"
"Gua gagal, tolong maafin gua yah? "
"Apa sih? Arga kalau gak jelas kayak gini, Al marah deh! " Kesel Alia
Arga menatap Alia intens "jalan bentar yok Al" Ajak Arga, "jadi rumah sebentar boleh?"
"Tentu, Arga kan temennya Al"
Arga tersenyum, menggandeng tangan mungil itu ke motornya, lalu perlahan pergi
'Tuhan tolong kali ini jangan lagi ada luka'
-------
Malam ini, kedua sepasang manusia penuh luka itu sedang terduduk di bangku taman, menikmati semiran angin malam
Malam ini Arga menceritakan semua masalahnya pada Alia, walau tak benar-benar semuanya, ia tak memberitahu bahwa dia abang dari arkan
"Arga tau gak sih, nyatanya semua manusia itu munafik, bersembunyi di balik luka"
"Al tau Arga gak mau ada yang terluka, tapi jalan yang Arga ambil sekarang itu salah, selain ngelukain keluarga Arga, Arga juga ngelukain diri kamu sendiri"
"Kalau dari awal Arga bilang sama keluarga dulu, pasti gak bakal seribet ini, nyatanya pikiran negatif kita itu yang buat kita jatuh"
"Mulai sekarang jangan terlalu di pikirin, besok itu biar jadi misteri, jangan coba tebak, karna kita gak bakal tau"
"Arga liat deh ada bunga dandelion" Alia mengambil dua tangkai bunga tersebut, lalu memberi satu bunga tersebut ke Arga
"Arga harus kayak bunga dandelion, pemberani, walau terlihat rapuh nyatanya ia bisa bertahan walau harus terombang-ambing oleh angin, setelah ia mendarat, ia bisa memulai hidupnya yang baru"
"Ayo tiup sama-sama bunganya" Ucap Alia lalu mengisyaratkan hitungan dengan tangan, lalu mereka meniup bunga itu bersamaan
"Dandelion ajak terbang rasa sakit Arga bersama kalian, sejauh-jauhnya"
"Haha kayak nya sedihnya udah ilang deh, soalnya udah di bawa pergi sama dandelion, dan ada bidadari baik di sini" Ucap Arga
"Call me ibu peri" Canda alia
"Ay ay ibu peri" Serunya, lalu mereka tertawa
'Nyatanya hari esok memang misteri'
--------
Tbc
Revisi 18-11-23

KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Kita ini Apa? [Selesai]
Teen Fiction------ kita ini apa? sepasang remaja yang sedang di mabuk cinta atau sepasang manusia yang di takdir hanya untuk menjadi adik kakak, bukan sepasang kekasih. 'kita ini apa?' kata-kata yang sering aku ucapkan dan tanyakan kepada diriku sendiri, tetapi...