Taruhan

29 15 36
                                    

"Tapi nih ya! Kok gue jadi berpikir kalo ini perbuatan mereka." Tunjuk Juna kepada Vina.

"Hah, apa hubungannya sama Vina jun?" Tanya Disya.

"Soalnya dari tadi gue perhatiin, mereka tuh kaya senyum-senyum gitu, dari senyumnya dan tatapannya aja kaya beda tau ga." Jelas juna

Perlahan Gista melirik kearah Vina, ia terus mempertajam penglihatan nya. Memang benar mereka sekarang sedang tertawa, entah mengapa Gista secara refleks berdiri dan menghampiri mereka.

Brakk.

"Busett, ada tamu nih bos." Tegur Fitri

"Keliatan nya dia pengen ngajak ribut nih," Sindir Sari

Vina hanya tersenyum sinis, ia pun menatap balik ke arah Gista. "Gue perlu bicara sama lu, hanya kita berdua." Ucap gista dan pergi dari hadapan Vina

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Di rooftop Gista yang masih menunggu kedatangan Vina, entah apa yang sedang ia lakukan hingga begitu lama nya.

Vina bisa melihat Gista yang sedari tadi bolak-balik, senyum nya mulai bangkit lagi. Tatapan matanya sengaja ia bikin seperti kelihatan agak menakutkan. Melihat Vina datang Gista langsung menghampiri nya dan menatap wajah Vina

"Apa yang udah lu perbuat sama Moni?" Tanya Gista langsung pada intinya.

"Tunggu dulu, kita ngomong secara santai aj dong lu ga mau ngajak gue duduk dulu." Ucap Vina yang sengaja sibuk mencari tempat duduk

"Ga usah bertele-tele deh Vin,gue tau ini perbuataan lu."seru Gista memegang pergelangan tangan Vina

Karena Gista tak bisa di ajak berbicara secara baik-baik, akhirnya Vina membalas memegang tekuk belakang leher Gista. Hingga membuat jarak wajah mereka sang dekat.

"Apa yang membuat lu yakin, kalo itu perbuatan gue." Sahut Vina

"Gue tau dan sangat tau. Sebab lu suka sama Fajri. Jadi lu manfaatin Moni buat ngerusak hubungan Citra dan Fajri."ucap Gista

Vina yang mendengar ucapan Gista hanya bertepuk tangan sembari tertawa. Di sisi lain Disya yang secara diam-diam mengikuti Gista, saat ini ia sedang bersembunyi dibalik pintu masuk rooftop.

"Kenapa lu malah ketawa hah." Bentak Gista

"Yah gue ketahuan dong, gue akui memang gue yang udah nyuruh Moni buat melakukan itu." Ucap Vina tanpa ragu

"Kenapa lu tega melakukan ini Vin. Lu ga kasihan sama Citra hah." Bentak Gista sembari memegang kerah baju Vina

"Gue sama sekali ga ngerasa kasihan, sebab dia udah berani ngerebut Fajri dari gue." Seru Vina

"Sadar Vin, Fajri ga cinta sama lu kenapa lu harus kaya gini hah. Gue ingat kan baik-baik apa pun yang terjadi sama Citra. Gue ga akan biarin itu terjadi." Ancam Gista

"Bukannya lu sama Citra lagi ga akur yah. Dan Gue sih berharap mereka putus." Ucap Vina enteng

Gista semakin geram dengan ucapan yang di lontarkan oleh Vina. Tangan nya sudah tergepal kuat, ada rasa emosi yang sangat meledak-ledak. Gista membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah Vina

"Gimana kalo kita taruhan aja, kalo misalnya Citra dan Fajri resmi putus, lu harus relaiin Aldo buat gue. Dan jika Citra dan Fajri masih bersama-sama, gue bakalan mengakui kesalahan gue di hadapan semua orang." Jelas Vina

"Enggak bisa, kenapa gue harus relain Aldo. Gue ga setuju." Seru Gista

"Oke! Kalo lu ga mau, gue bakalan terus mengompor-gompori Moni untuk membuat Citra semakin sakit hati." Ucap Vina

Gista terdiam sejenak ia menunduk kepalanya dan berpikir apa yang harus ia pilih. Di sisi lain ia sudah terlalu banyak menyakiti perasaan Citra, tapi di sisi lain ia juga tak bisa merelakan Aldo begitu saja.

"Oke gue setuju,tapi dengan satu syarat lu ga boleh bertemu Moni, walaupun dia minta saran sama lu. Lu harus tolak dia." Ucap Gista

"Setuju." Ucap Vina singkat.

Disya yang melihat kejadian itu membuat dirinya untuk menghampiri mereka berdua. Tetapi tangan nya tiba-tiba di cengkal oleh Rangga. Disya Melihat ke arah Rangga dengan memberikan kode untuk melepaskan pegangan nya

"Lu ga usah ikut campur sya. Gue percaya sama Gista kalo dia pasti menang kok." Seru Rangga

"Rangga, gimana kalo misalnya Citra benar-benar putus sama Fajri. Apa lu ga tega liat Gista yang harus merelakan Aldo buat Vina. Gue ga bisa tinggal diam." Ucap Disya

"Percaya sama Gista. Gue juga bakalan bantuin dia kok. Dan lu juga harus bantu Gista, tanpa sepengetahuan nya. Ingat jangan kasih tau siapa-siapa soal ini." Ucap Rangga yang menarik tangan Disya dari sana.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^

"Ka Fajri, kenapa kakak ga mau putusin ka Citra?" Tanya Moni

"Please Mon, gue lagi ga mau bahas itu." Seru Fajri

Saat ini Fajri terpaksa menemani Moni makan bersama di restoran. Walaupun pikiran dan hati nya terus memikirkan Citra, entah mengapa tiba-tiba saja ia ingin menghubungi sang kekasih. Ia pun mengambil ponsel Android nya di dalam kantong celana nya, Moni yang melihat itu dengan cepat mengambil ponsel Fajri dan menghapus kontak Citra. Fajri membelalakkan matanya ia tak percaya jika Moni akan berbuat seperti itu

"Mon, kenapa lu hapus Kontak pacar gue." Bentak Fajri

"Kak Fajri ga boleh nelpon atau pun mengirim pesan ke ka Citra. Kak tau sendiri kan, kita lagi makan berdua tapi kak malah mau nelpon ka citra." Kesal moni

"Gue bener-bener ga tau siapa yang udah ngerubah sikap lu kaya gini. Sadar Mon, gue ga suka sama lu." Ucap Fajri

"Aku bakalan berusaha buat kak Fajri bisa cinta sama aku." Sahut Moni

Fajri tak menggubris perkataan Moni, ia sibuk mencari nama kontak Keyla dan meminta no Citra dengan nya. Di sisi lain Gista yang secara diam-diam mengikuti kemana saja Fajri dan Moni pergi, ia hanya bisa mengintip di balik pohon, sebab jika ia masuk otomatis ia akan ketahuan.

Sedang asik memperhatikan gerak-gerik Fajri dan Moni, tiba-tiba ada yang menepuk pundak Gista hingga membuat nya menengok kebelakang.

"Lu lagi ngawasin siapa Ta!"

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Huhuu gak terasa ceritanya udah mau END

Tolong dukung gue terus yah supaya bisa selesaiin ceritain

Jangan lupa vote dan comment nya.

Next 🔥

🌼Naysila_kim🌼

Friendship BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang